chapter 12

5.3K 344 8
                                    

"Lah kemana tu anak?" Tanya Pajar, Teman teman nya menatap Horor Pajar.

"Itu karena Mulut lo anjir, Liat Tuh muka nya si Bos Semerah Itu pasti dia lagi marah banget ama kita." Timpal Ijal, Mereka mengangguk.

Ijal menggaruk tengkuknya,"Ya maap gue kan Bilang ada apa nya."

"Apa ada nya Goblok!" Maki Yuda Menepuk Sayang Kepala Ijal.

Ijal mendengus ia menoleh ke samping, Seketika senyum nya menyerka,"Linooooo!!!!! Siniiii!!!" Panggil Ijal, Lino baru melangkah ke kantin dan ia mendengar nama nya di panggil.

Lino mengedarkan pandangan nya, Melihat Ijal melambai lambaikan Tangan Memanggil Lino, Lino mengangguk Ia berjalan Menuju meja Yang di isi teman teman Nico walaupun dirinya hanya kenal Ijal, yuda dan pajar aja.

"Baru dateng lo?" Lino mengangguk Ia melihat mereka satu persatu.

"Nico mana?" Tanya Lino

"Toilet!" Jawab Yuda cepat, Lino mengangguk Ia mengambil Posisi Duduk samping Ijal. Saat ingin duduk Lino teringat sesuatu membuat dirinya Tidak jadi duduk.

"Kenapa?" Tanya Ijal Heran, Lino menoleh pada Ijal.

"Mau beli Susu, Tadi Lino ke kantin Mau beli Susu." Jawab Lino, Ia berjalan Menuju Salah satu stan Yang menjual Susu paporit Milik nya.

"Pantes Dia pagi pagi ke kantin Mau beli susu Rupanya." Celutuk Pajar ia terus memperhatikan Lino.

Yuda Juga ikut memperhatikan Lino sampai ia sadar kalo di lihat lihat Ternyata Lino itu punya Tubuh Bagus, Bahu lebar, Lengan Kekar, Di tambah Tinggi, Dan jangan Lupakan Wajah Bak dewa Yunani Itu, Tapi sayang Kelakuan Nya Mirip Anak Kecil.

Puk

Pajar Menepuk Pundak Yuda, "Ngelamunin apa Lo?" Yuda tersadar ia Menoleh ke arah Pajar lalu menggeleng.

"Lo lagi mengangumi Lino yaa?" Tuduh Ijal dengan memincing Kan mata nya.

Bugh

Yuda Menendang Kaki Ijal Di bawah Meja membuat ijal mengaduh kesakitan,"Sembarangan Lo!"

Ijal mendengus ia menggosok gosok kaki yang tendang Yuda barusan. Padahal Sangat jelas sekali kalo Yuda tengah mengagumi Lino,

"Huh bilang aja Gengsi" Gumam Ijal.

******

Nico Duduk Di kursi Nya Cuma Dari tadi Dirinya merasa sedikit merinding, Nico menoleh kesebelah Ternyata Lino tengah menatap Dirinya dengan Berbinar Ternyata ini yang membuat dirinya merinding Dari tadi Pikir Nico.

"Kenapa lo?" Tanya Nico Heran, Lino tetap dengan Tatapan Berbinar Nya Menggeleng Semakin membuat Nico terheran Heran.

Nico menaikkan Bahu acuh Ia kembali Fokus pada guru yang sedang menjelaskan Membicarakan Lino yang terus menatap Nya Dengan Berbinar.

"Dah kenaa saraf Ni Bocah." Batin Nico.

Lino mencolek Bahu Nico, Tapi Tidak di hiraukan Oleh Nico.

Puk

Kali Ini paha Nico di pukul Lino membuat Ia sedikit terkejut, Nico menatap Tajam Lino tapi Yang di tatap Masi tersenyum senyum dengan Mata Berbinar.

"Lo mau apa sih?!" Bisik Nico, Ia sedikit menahan Emosi nya.

Lino mendekat kan kepala nya pada Nico,"Gak ada Lino seneng aja bisa deket Nico, Berarti Lino masi pacar Nico." Jawab Lino berbisik Juga, Ada sedikit kekehan di akhir kalimat Lino. Membuat Nico Tertegun Sebentar.

Lino heran melihat Nico Ngelamun,"Nico kenapa?" Tanya Lino, Ia semakin Mendekat kan wajah nya pada Wajah Nico hingga Hanya Tinggal secenti.

Nico tersadar langsung memundurkan Kepalanya,"H-ha? E-eh gak papa." Jawab Nico Gugup Ia menoleh kesamping Memalingkan wajah Nya yang mungkin sedang memerah sekarang.Lino mengangguk ia memundurkan wajah nya ke tempat semula.

Tebece

Hoho Gomen minna Gue lupaaa up Krna kesibukan Pribadi Sorry yaaa stay tune🙃

Seme Childish maniak susu (Bxb) ( On going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang