chapter 4

8.8K 554 5
                                    

Lino memarkir kan motor Nico di garansi rumah nya,"Ayo...Buna ada di dalam."Ajak Lino, Ia membawa kresek. Nico mengangguk kaku dirinya Sedikit canggung ya gimanaa yaa selama Ini ia memang hidup bergelimangan harta tapi tidak ada kasih sayang orang tua.

"Bunaaaa..Linooo pulaanggg!" Teriak Lino, Ia meletakkan Keresek Di sofa Ruang tamu.

"Duduk aja dulu...Lino mau ganti bajuu." Pamit Lino, Nico mengangguk Ia duduk canggung sendirian, sebelum seorang Pria muda Nan seksoiiii datang menghampiri nya.

"Eh...Temen Lino ya?" Tanya Nya, Nico Mengangguk ia menyalim Tangan pria Muda itu.

"Lino nyaa mana?" Nico tersenyum Canggung pada pria muda itu.

"G-ganti baju..o-om?" Jawab Nico, Ia sedikit bingung dengan panggilan Untuk pria di hadapannya ini, mau panggil Tante Tapi dia Cowo panggil Om tidak sesuai dengan wajah cantik nya.

Vino, Ya pria Itu Vino, Ia tersenyum menatap Nico, " Panggil Buna aja!" Ujar nya, Ia duduk di samping Nico, membuat Nico bertambah Canggung.

"Buna kaget lohhh...Baru kali ini Lino bawa temen main kerumah." Celutuk Vino membuat Nico menyerngit Emng selama 2 tahun ini Lino tidak ada temen? pikir nya.

Vino seperti tau dengan Apa yang di pikirkan Nico," Dia Punya teman, Tapi karena ayah nya yang Terlalu Posesif sebab Lino itu walaupun Badan nya kekar tapi pikiran nya Polos" Ujar Vino menjawab Pertanyaan di atas kepala Nico.

Nico sedikit Terkejut Dengan itu,"Jadi Karna Itu dia ga pernah Bawa temn kerumah?" Tanya Nico, Vino mengangguk tapi sedetik kemudian Menggeleng. membuat Nico menaikkan sebelah alis bingung.

"Teman nya pada gamau ke rumah karena Lino kan selalu Di jemput jadi mereka merasa Canggung maybe?" Jawab Vino tidak yakin.

Nico mengangguk anggukkan kepalanya nya, dan Satu fakta dia tau Klo ternyata orang tua Lino itu Spesial Ia ingin menanyakan Sesuatu Tapi takut menyinggung Vino.

Vino paham  dengan gelagat Nico ia tersenyum,"Kamu mau nanya sesuatu?" Nico mendongak Menatap Vino.

"B-Boleh?" Vino terkekeh, Ia mengangguk Tanda Boleh.

Nico sedikit Canggung,Ia menggaruk Tengkuknya yang tidak gatal," Em...L-Linoo anak Kandung B-buna?" Tanya Nico, Dirinya sangat Canggung Apalagi Saat memanggil Pria di depan nya dengan sebutan Buna.

"Iya Lino anak kandung Saya....Mungkin klo orang berfikir saya aneh itu memang tapi mau bagaimana Lagi kenyataan nya emang Lino saya yang Ngandung, Dan Karena Itu pula Lino Tidak pernah Keluar Rumah Sebab Dulu kecil Lino pernah Bermain Bersama Anak Kompleks tapi karena Lino tidak punya Ibu Lino jadi Di bully, Hingga membuat Lino trauma Keluar Rumah Hingga Ia sekolah Dasar Home schooling tapi Semenjak SMP Ia mulai memberanikan Diri untuk sekolah Di luar Tapi lagi lagi Lino Di bully Akhirnya Home Schooling Lagi, Dan SMA Ini Ia mulai Keluar Dan Puji tuhan Dia Ga di bully." Nico Setia mendengar Cerita Vino, sungguh Nico tidak Habis Pikir ternyata Lino Korban Bully Pantas sajaa Ayah Lino Sangat Protektif Pada dirinya Jadi itu penyebab Nya pikir Nico.

"Maaf Bunaa..." Vino menyerngit.

"Kenapa Kamu minta maaf?" Nico menggeleng Ia juga tidak tau tiba tiba ingin minta maaf saja.

"Nicooo......." Teriak Lino Dari Tangga mengalihkan Pandangan du orang berbeda usia itu.

Lino duduk Di samping Buna nya,"Buna Lino minta Susu.." Bisik Nya, Vino Terkekeh Ia pun berdiri Dari duduk Nya untuk mengambilkan Susu Anak nya itu.

"Bunaa tinggal dulu yaa,,,Bayi besar Minta susu!" Pamit Vino, Ia sedikit Mengedipkan Mata nya Padaa Nico. Membuat Nico sedikit salah tingkah.

"Nico.....Nico....Tidur sini ajaa ya samaaaa Linoooo~~~~"  Nico melotot Tidak tidak bisa ia malam ini mau ngumpul bareng teman nya mau bahas sesuatu.

"Em...G-gue gabisa..." Lino melengkung kan Bibir nya mendengar Jawaban Nico, Nico gelagapan Melihat Bibir Lino yang melengkung.

"Lino dengerin Gue yaa......Lo mau gue di marahin Ayah lo Karna Tidur disini?" Lino memiringkan Kepala Nya ia mencoba memproses apa yang Nico bicarakan.

"Lo paham ngga maksud gue?" Lanjut Nico, Lino menggeleng, Vino berjalan mendekati Dua pemuda Itu.

"Ini minum nya, Dan Ini Susu untuk bayi bunaaa~" Ujar Vino mengalihkan Intensi Dua pemuda itu, Lino kegirangan Saat Vino membawa Susu pisang nya.

"Yeyy...Susuuuuuuu..." Teriak Girang Lino, Vino terkekeh ia mengusak gemas rambut sang anak.

"Buna tinggal Dulu yaaa..." Nico mengangguk, Sedangkan Lino ia tidak menghiraukan lagi karena Asik Meminum susu nya, Nico bernapas Lega semoga Aja Lino lupa samaa keinginan nya tadi Pikir Nico.

Nico berdiri dari duduknya membuat Lino menoleh,"Nico mau kemana?" Nico menatap Lino sebentar sebelum beranjak dari sana.

"Gue mau pulang..." Lino ikut berdiri.

"Lino ikut Nico boleehhh??" Nico terkejut sungguh aneh ni bocah Pikir Nico tadi nyuruh Nico Menginap Sekrng Ia mau ikut Nico.

"E-eh...Gabisa Lino..." tolak Nico Lembut, Lino melengkung Kan Bibir nya kebawah.

"Kenapaa??.....Lino nakal Ya?" Nico menggeleng Ia menggaruk Pipi nya tanda Bingung.

"D-Dirumah gue gada susu pisang ..." Lino Berdiri dari duduk nya membuat Nico bingung apa yang bakal di lakukan pemuda itu.

Brak

Lino meletakkan Satu Tas Susu pisang di hadapan Nico," Lino punya banyak...Jadi Lino bawa aja ke rumah Nico....Jadii Bole Lino ikut??" Tanya Lino lagi dengan tatapan Memohon Nya.

Tapi Nico Tidak kehabisan Akal," Emang ayah lo bole hm?" Lino mengganti Raut wajah nya yang awalnya berbinar Jadi Redup.

Nico Tersenyum Seperti Nya Ia berhasil," Ga bole kan?..Yaudah Gue pamit yaaa...Dadaaa Pacarrr~~~~" Pamit Nico sedikit menggoda Lino, Ia mengedip Kan sebelah mata nya.

Lino Melengkung kan bibir nya melihat Nico semakin Jauh, Rasanya ia ingin menangis Saja sekarang Dengan perasaan Sedih Lino Berlari Ke arah kamar Orang tua nya

Duk

"Bunaaaaaaaa!!!" Teriak Lino saat Dirinya tidak sengaja Tersandung Tas yang isi nya susu semua itu.

Vino segera berlari keruang tamu,"Kenapaaa?? Ada apaaa???" Tanya Vino dengan Panik, Ia melihat anak nya tengah mencium Lantai.

"Hiks...Sakitt bunaaa..." Vino ingin tertawa Rasanya melihat Raut wajah anak nya yang menggemaskan Itu sangat tidak cocok dengan badan Bongsor nya.

"Cupp...cuppp....Udah udahhh ayo bangun...sini buna bantuuu..." Lino Berdiri Dengan bantuan Vino.

Vino mengusap Air mata Lino,"Mana yang sakit hm?" Lino menunjukkan Jidat nya. Vino tersenyum Ia mencium jidat anak nya itu.

"Udah sembuh!!" Lino mengangguk Ia menghapus sisa air mata nya.

"Nico ninggalin Linoo bunaaa...." Adu Lino membuat Vino menyerngit.

"Ninggalin gimana?" Lino mendengus mendengar Pertanyaan Vino .

"Nicoo....Pulangg Bunaaa....Dia ninggalin Linooo....Masaa lino mau ikut diaa gabolee...Katanyaa nantii ayah marahhh..." Ujar Lino menggebu gebu. Vino Terkekeh Melihat raut kesal anak nya ituu.

"Udah...Besok Lino ijin sama ayahh..." Lino mengangguk Lesu, Ia meletakkan Kepalanya di ceruk leher sang buna. Vino mengelus Surai sang anak dengan sayang.

*****
Tebece

Gomen Minasan gueee lupaaa kalo masih punya cerita inii😭😭

Seme Childish maniak susu (Bxb) ( On going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang