Chapter 17

3.7K 278 18
                                    

Sampai Di rumah Lino Masi enggan membuka Suara, Nico Sampai Duluan ke rumah Karena Lino tidak mau bareng dirinya maka dari itu Lino Pulanb terakhir, Setelah Nico cari cari di parkiran Sekolah Tadii ia tidak menemukan Lino makaa dari itu ia pikir Lino telah pulang duluan. Tapi ternyata saat dirinya sampah di rumah Lino baru lah pulang, Tapi Lino tidak menyapa dirinya sama sekali.malah langsung pergi.

Vino duduk di Samping Nico,"Nico?" Panggil Vino, Nico sedikit kaget karena Panggilan Vino membuyarkan lamunannya. Nico menoleh Ke arah Vino.

"Bun..Arga Dimana?" Tanya Nico, Vino menunjuk Kamar nya, Berarti balita Itu tengah tertidur, Nico mengangguk Ia duduk dan menatap Ke layar Tipi, Walaupun pandangan Nya ke tipi tapi pikiran nya tidak.

Vino Heran melihat Nico yang tidak seperti Biasanya apa karena Ada Arga Nico jadi seperti Ini? Karana Adanya Arga Nico jadi jarang main Sama teman teman nya? Atau karna Ada arga Juga Masa Muda Nico tidak seasik Masa Muda teman nya yang lain? Pikiran Itu terus Muncul Di benak Vino, Ia ingin menanyakan Itu tapi takut Membuat Nico Salah Paham Pada Dirinya. Akhirnya Vino memilih bungkam.

Vino bangun dari duduk nya,"Buna..Ke depan ya mau siram Tanaman, Kamu kalo mau pulang tunggu Arga bangun aja." Saran Vino, Nico mengangguk ia tersenyum ke pada Vino, Vino balas Senyum ia berjalan meninggalkan Nico sendirian di ruang tamu.

Nico menghela nafas ia pengen Rasanya Naik ke kamar Lino Terus Nanyain Ada Masalah Apa Lino sampai Tidak mau ngomong Dengan Dirinya tapiii Si empu sedang tidak ada Di kamar, saat ia pulang sekolah tadi Lino Langsung Pergi lagi kalo tadi pas ia pamit sama Buna Katanya Mau main. Ah main sama Siapa? Pikir Nico.

Nico merogoh Saku Nya mengambil Handphone mencari Kontak Yuda, Ia ingin nanya sama Yuda apakah Lino pergi sama Mereka atau tidak.

Tut..

"Halo.." Sapa Yuda Di seberang sana.

"Halo yud....Gue mau nanya Bole?" Tanya Nico.

"Bole, nanya apa bos?" Jawab Yuda, Ia sedikit Bingung sama Bos nya ini tumbenan Nanya Minta ijin dulu biasanya kalo mo nanyaa ya nanya aja.

"Lo ada-" Ucapan Nico terpotong sama Pikiran nya. dih ngapain nyariin Linooo Pikir Nico.

"bos?" Heran Yuda saat Tiba tiba Nico menghentikan Ucapannya.

"Ekhem, Gajadi deh yud makasi ya." Jawab Nico Cepat Ia Segera mengakhiri Panggilan itu.

"Apaan sihhhh Gengsi donggg nyariin diaa hih emng gue siapaa nyaa!" Gumam Nico mencibir, Ia meletakkan kembali handphone nya ke dalam Saku. Dan kembali Memerhatikan Televisi di depan nya.

Tapiiiiiiii walaupun Begitu Pikiran Nico tetap tertuju Pada Lino, Kemana dia pergi?, Dengan siapa dia pergi?, Dia lagi ngapain?. Arghhhh memikirkan Itu membuat Nico menarik rambut nya prustasi Ia jadi bingung Harus menurunkan gengsi nya mencari Lino, dan menelpon anak itu atauu mempertahankan Gengsi nya membiarkan Lino berkeliaran di luaran sana?. Tapi kan Lino Bocahh polos nanti di apa apain gimana??

"Arghhh Buna sih makek ijinin segala" Gumam Nico Kesal. Ia merebahkan Tubuhnya ke sofa menutup Muka nya menggunakan Bantal Sofa, Biarkan dirinya memikirkan Ini sesaat. Ah tiba tiba Nico menegakkan Tubuh nya ia tersenyum Misterius dan Berlari ke depan Mencari Vino.

"Bun..." Panggil Nico, Vino menoleh Ia tersenyum Sambil menyirami tanaman nya maklum musim kemarau Jadi kudu harus rajin di siram biar siang sore pagi tetap di siram.

"Kenapa Nic?" Tanya Vino, Ia terus menyirami Tanaman tanpa menoleh pada Nico, Nico melangkah mendekati Vino.

"Ayah Pulang Kapan?" Tanya Balik Nico, Vino mengangkat Alis nya bingung Kenapa Nico menanyakan Bastian tumben tumbenan, Nico yang mengerti Raut wajah Vino Menggaruk tengkuknya.

"Gapapaa kok Bun nanya aja.. soalnya kalo ayah pulang nya lama Nico disini aja sama buna sambil nemenin Buna nungguin Ayah sama Lino." Jawab Nico cepat, Cih pandai Sekali Dirinya ngeles padahal Kan ia menanyakan Bastian Untuk mengadukan bahwa Lino Pergi main tanpaa izin Bastian. hohoo Biasanya Kan apa apaa kudu Izin Ayah pasti kalo Lino Pergi ayah gatau Di kena Omell Pikir Nico Jahat.

Vino mengangguk ia berpikir sebentar sebelum menjawab,"Hm kayaa nyaa pulang Larut deh soalnya Tadi Ayah Bilang mau ke Bandung." Jawab Vino, Nico lemas Bahu nya merosot Semangat 45 yang barusan ia rasakan Tiba tiba Hilang bagai di telan Bumi.

"Yaudah deh bun kalo gitu Nico nginep sini aja dehh....Boleh kan?" Vino Tiba-tiba melepaskan Selang di tangan nyaa terkejut Soalnya Selama ini Vino selalu Menawarkan Nico untuk Menginap dirumahnya Tapi baru sekarang Pertanyaan Itu keluar Langsung Dari mulut sang empu.

"Bun?" Panggil Nico lagi, Ia memungut Selang yang sempat terjatuh Dari tangan Vino, Vino Menormalkan Wajah nya Ia tersenyum Dan mengambil Selang yang di berikan Nico.

" Bolehhhhh...Boleehhhhh bangetttt...." Seru Vino senang , Nico mengangguk ia kembali Kedalam Meninggalkan Vino yang menyirami tanaman dengan tersenyum lebar.

Apakah Sebesar itu pengaruh Dirinya hanya karena mau menginap satu malam? Pikir Nico, Tapi ya sudah lah Nico kembali duduk di ruang Tamu Ia kembali memikirkan Cara Agar Lino Mau ngomong Sama dirinya tapiii caraaa yang tidak Menurunkan Gengsi Nico. Ingat yaa gengsi nya Lino itu setinggi Langittt malah lebih tinggi dari langit.

*******

Sedangkan Orang yang di pikirkan Sedang Makan bersama teman satu satunya, Yap Teman Yang jarang Ajak Lino main karena Takut Tidak di ijinkan Oleh orang tuanya, Jadi mereka Jarang main.

"Lino bole nanya ngga?" Tanya Lino menatap, Kevin. Nama Teman Lino Itu kevin Sanjaya. Kevin yang anak nya agak kemayu di tambah Dirinya Juga centil itu lah yang membuat Lino jarang Bermain dengan Kevin.

Kevin mengangkat Kepalanya menatap Lino, Ia menyanggah Dagu nya,"Nanyaa Apa?? Sini biar Kevin jawab." Lino mengangguk ia memasang Wajah Serius.Ia menghentikan isapannya meletakkan Susu kotak nya itu itu samping dirinya.

"Lino akhir akhir ini sering sakit Jantung Kev." Tutur Lino, Kevin menaikan Sebelah Alis nya tapi ia tidak menyela membiarkan Lino melanjutkan cerita nya.

"Lino kan Punya temen terus dia juga sering ke rumah Karena Nganter adik nya ke buna Lino, terus Setiap Lino dekat dia Pasti Jantung Lino dug dug gituu..mana kenceng lagii...Terus juga kalo Lino liat Dia sama teman nya atau orang lain selain Lino dada lino sering sakit kaya di tusuk jarum gitu... Rasanya Lino pengen marah pengen pukul orang itu, Apa lagii yaa kaloo teman nya sentuh sentuh dia pastii Dada lino makin sakitt...Hm itu kenapa ya kev? Soalnya waktu Lino ke dokter...Dokternya malah ketawa Terus suruh Lino pulang."

******
Tebece

Heheee Ga jadi deh Gue Hiatus Soalnya Takut di demo wkwk segini ajaa yaa see youu jann bilang ini dikit lagi yaa plis Ini Ampe seribu kataa hiks..

Seme Childish maniak susu (Bxb) ( On going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang