bab 17 trauma

180 14 0
                                    

"Salsa,gua nganterin mereka pulang dulu ya ,kasian mereka lelah besok gua yang bantuin ngambil barang barang Nabila di sekolah"ujar Naura yang berada di samping salsa yang sedang memeluk erat nadifa mendengar itu salsa melepaskan pelukannya lalu menatap ke arah Naura

"Kalian hati hati di jalan yaa ,sekali lagi aku minta maaf udah nyusahin kalian apalagi sama nadifa dan temen temen nya yang udah rela ninggalin acara camp nya demi nganterin Nabila dan nyari Nabila sekali lagi makasih ya" ungkap salsa namun mendapatkan gelengan dari Naura dan nadifa

"Kita ngga pernah merasa di repot kan sal,gua dan kita semua malah seneng bisa ada selalu di sisi Lo sal,udah ngga usah kayak gitu biasanya juga Lo sama gua ngga tau diri sekarang malah kayak gini"sahut Naura mendengar itu salsa terkekeh dengan jawaban dari Naura

"Iya kak kita ngga pernah merasa di repot kan,sesama manusia harus saling bantu apalagi Nabila sama kakak udah kita anggap keluarga"timpal nadifa mendengar itu salsa hanya tersenyum simpul

"Yaudah kalian hati hati di jalan ya udah larut malem ini"ucap salsa mendengar itu semuanya menganggukkan kepalanya dan pamit pergi dari sini


Setelah kepergian Naura dan yang lainnya salsa memilih untuk tetap menjaga Nabila namun saking ngantuk nya salsa ia tertidur di posisinya yang sedang duduk di samping brankar nabila.namun belum lama salsa tertidur ia di kejutkan dengan teriakan dari Nabila sontak hal itu membuat salsa terkejut

"PERGI!! PERGI DARI SINI!!! JANGAN MENDEKAT PERGII TOLONGGGG!"teriak Nabila dengan mata yang masih tertutup namun terlihat wajah Nabila terlihat pucat dan bercucuran keringat, melihat hal itu salsa segera membangunkan Nabila menghelus wajah Nabila

"adek sayang ini kakak bangun dekkk....."tegur salsa sembari mengelus pelan wajah Nabila agar Nabila tersadar dari tidur nya

Ketika nabila tersadar ia langsung memeluk tubuh salsa dengan erat dan mengujamkan dengan erangan tangisan yang sangat memilukan

"Kakak ada yang mau jahatin kita kak, kita harus pergi dari sini kak, adek takut kakk" ungkap nabila dengan tubuh yang bergetar dan dengan osalan tangis membuat salsa sedikit kelimpungan

"Adek, ngga ada yang akan jahatin kita, kita ngga perlu pergi dari sini. Adek paham" ucap salsa sedikit memberi semangat pada nabila agar ia tidak menangis seperti ini

"Kak yang sekap ade di gudang dateng ke mimpi adek, dia bawa pisau kak, dia mau tusuk ayah sama bundaa, kita, juga harus selametin ayah sama bundaa kasian mereka kak ayo!!" jejal nabila mendengar itu hati salsa sedikit teriris

"Adek! Ayah sama bunda udah ngga ada" lirih salma seraya menangkup wajah adik nya itu "ayah sama bunda udah tenang di sana dek.. Adek inget kan?" ucap salsa seraya menyadarkan nabila kmbali mendengar itu nabila terdiam dan bungkam

"T-tapi kak mereka jahat ma-" belum sempat nabila menyelesaikan ucapan nya sudah di potong oleh salsa
"Adek, adek hanya mimpi, adek ingatkan? Mimpi hanyalah bunga tidur sudah" ucap salsa mendengar itu nabila menggelengkan kepala nya sembari menangis menatap manik mata salsa

"Sekarang adek tidur lagi ngga akan ada orang jahat" pinta salma mendengar itu nabila hanya diam dan menatap kosong ke arah sudut kamar dan, salsa membaringkan kembali tubuh adiknya itu

'Masalah apa lagi ini Tuhan tidak cukup masalah kehilangan beberapa bulan yang lalu? Kini datang masalah baru lagi'batin salsa seraya melihat ke arah adik nya itu yang kini mungkin sedang trauma itu

"Kakak ngga tau rasa nya gimana mimpi kayak gitu kak" lirih nabila yang sedang terbaring dan menatap ke arah sudut kamar mendengar itu salsa menghela nafas nya dengan pelan

GARIS TAKDIR HIDUPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang