FORGIVE :: BAGIAN LIMA BELAS

3.4K 197 0
                                    

Tok tok tok

Kriet

" Ngapain kamu!? Malam-malam gini bukannya tidur! Malah kelayapan! Mau ngapain! " Omel Taeyong saat anak nya ke 4 Berada di depan hadapannya.

Hyuck menyodorkan paper bag ke arah Taeyong.

" Apa ini? "

" Aku beliin bubu ini... Bubu pakai ya hyuck beliin Khusus untuk bubu terima ya " Ucap Hyuck dengan pelan, Taeyong terdiam sebelum akhirnya dia mengambilnya dengan sedikit kasar.

" Udah kan? Sana! Masuk ke kamar mu! " Pinta Taeyong namun Hyuck tetap diam di tempat.

" Apa lagi sih?! Saya capek mau istirahat! " Kesal Taeyong.

" Boleh peluk ga bubu? Hyuck pe..pengen di peluk bubu juga " Gugup Hyuck dengan menunduk, Taeyong menghela nafasnya kasar dan menarik Hyuck ke dalam pelukannya.

Deg

Hyuck tersenyum manis dan mengeratkan pelukannya merasakan nyamannya di pelukan yang selama ini dia impikan akhirnya terwujud, 15 menit Taeyong langsung mendorong tubuh Hyuck dan masuk ke dalam mengunci pintu kamarnya membiarkan Hyuck terpaku namun tak lama tersenyum kembali.

" Makasih bubu... Hyuck sayang bubu " Lirih Hyuck yang pergi meninggalkan kamar ibu nya dengan tertatih-tatih.

Hyuck membalikan tubuhnya saat dia berada di pintu utama rumah yang menjadi tempat nya berteduh dan tempat yang menjadi saksi Hyuck.

Hyuck tersenyum sendu dan meneteskan air matanya. " Bubu doa'in Hyuck berhasil sama Operasi ini... Hyuck akan pulang " Gumam Hyuck dengan tersenyum pedih.

Hyuck pun keluar rumahnya dan berjalan di depan pekarangan ada mobil hitam besar berhenti di hadapannya.

F O R G I V E


" Kamu siap? Kemungkinan 2% operasi ini berhasil Hyuck " Ucap dokter membuat Hyuck mengangguk kecil.

" Dokter harus tepatin janji, kalo aku memburuk tolong telfon bubu... Aku mau bubu di samping aku sebelum kematian ku nanti " lirih Donghyuck yang menatap kosong ruangan operasi nya.

Dokter mengangguk kecil dan mulai menyuntikan bius total ke cairan infus Hyuck dan perlahan kesadaran Hyuck hilang.

" Ayo kita berjuang.. " Ucap Dokter ke rekan tim nya.

Mereka mengangguk dan operasi pun di mulai.

F O R G I V E


Di alam bawah sadar Taeyong, Taeyong terkejut dan menahan nafasnya saat dia bertumpu satu batu di tebing tinggi.

Taeyong tidak bisa berkomentar apa-apa saat dirinya berada di ambang kematian, Taeyong berusaha menguatkan pegangan kedua tangannya di batu yang menempel pada tebing untuk mengangkat tubuhnya.

Dengan berusaha dan berkeringat hebat Taeyong terus berusaha ke atas namun terus saja terpeleset membuat Taeyong kaget dan menyerah dengan sisa tenaganya.

Sudah 30 menit Taeyong terdiam dan tangannya lemas tak sanggup menopang tubuh nya lagi.

" BUBU PEGANG TANGAN HYUCK CEPAT! "

Taeyong mendongak dan menatap Hyuck yang mengulurkan satu tangannya ke bawah.

" Pegang Bubu! Hyuck tarik ke atas! "

Taeyong mengangguk kecil dan kedua tangannya memegang lengan Hyuck dan Hyuck berusaha menarik ibunya dengan sekuat tenaga nya hingga 20 menit kemudian Taeyong bisa ke atas tebing itu dengan ngos-ngosan begitu juga Hyuck.

" Bubu.... Gapapa kan? Ga ada yang luka kan? Kok ada di sana sih? " Tanya Hyuck dengan khawatir, Taeyong mengatur nafasnya dan mengangguk kecil.

" Gapapa... Bubu juga ga tau tiba-tiba ada di sana... Makasih Hyuck "

Hyuck mengangguk kecil. " Tugas Hyuck memastikan bubu aman dan bahagia " ujarnya dengan tulus dan dengan senyuman hangat membuat Taeyong terdiam dan nyeri pada hatinya saat mengingat apa yang telah dia perbuat ke anaknya selama ini membuat Taeyong sedih.

" Maafin Bubu sayang... Bubu selalu pilih kasih ke kamu " Lirih Taeyong membuat Hyuck mengangguk kecil.

" Gapapa bubu... Yang penting bubu udah liat Hyuck sekarang, Hyuck senang akhirnya bubu menyayangi Hyuck lagi " ujar Hyuck membuat Taeyong meneteskan air mata dan memeluk anaknya erat.

15 menit peluk dan isakan kecil, Taeyong melepaskan pelukan dan tersenyum manis dengan menggandeng tangan Hyuck.

" Ayo sayang kita yang lain... Mereka pasti nunggu " Ujar Taeyong yang melangkahkan kakinya namun berhenti dan menoleh saat Hyuck hanya diam saja.

" Kenapa diam? " Tanya Taeyong, Hyuck pun melepaskan tangan ibunya dan tersenyum.

" Bubu... Hyuck ga bisa ikut "

" Kenapa? Jangan di sini Hyuck! Disini bahaya! "

Hyuck mengangguk kecil. " Hyuck tau tapi Hyuck ga bisa ikut "

" Karena apa? "

" Ini bakal jadi rumah Hyuck suatu hari nanti... Bubu blom boleh di sini duluan aja ke sana "

" Maksud kamu apa sih Hyuck! Bubu ga suka ya! "

Hyuck tersenyum tipis secara mengejutkan tanah rerumput yang di pijak Hyuck terkikis dan Hyuck jatuh ke dalam jurang membuat Taeyong berteriak keras  memanggil anaknya.

" HYUCK!!!! "

[ BAGIAN LIMA BELAS  :::: END ☑️ ]

FORGIVE [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang