Bab 13

557 92 44
                                    

Siapa yang tidak mengenal Jerry Gautama dia suami dari seorang selebritis ternama- Fiona Eleanor. Mereka adalah pasangan yang paling disukai, karena tidak pernah memiliki skandal. Si suami-Jerry Gautama selalu menjadi patokan untuk mencari suami di kalangan wanita. Selain karena tampan dan rupawan, kekayaan suami Fiona pun tak bisa di pandang sebelah mata. Kekayaan pria itu tidak akan habis untuk beberapa generasi ke depan. Sayang-nya mereka belum dikarunia seorang anak. Tapi, wanita yang terlihat masih muda itu mulai meragukannya, pasalnya pria panas itu mengakui hal yang paling gila. Jika pria itu adalah ayah dari kedua anak bandel di sekolahnya. Sungguh hal gila.

"Pa-Pak Jerry."

Jerry memandang wanita itu dengan pandangan datar.

"Bisa Anda jelaskan mengapa saya harus datang kemari?"

Kepala sekolah bernama Dian itu mulai mencari kalimat-kalimat yang tidak membuat pria yang menjadi incaran para wanita itu marah.

"Begini, Pak Jerry. Saya mendapat kabar jika si kembar nakal-"

"Maksud Anda? Si kembar nakal? Mereka punya nama!"

Jerry langsung memotong ucapan wanita itu. Anak-anaknya jelas memiliki nama, nama yang bagus. Dan sekarang wanita itu dengan se-enaknya mengganti nama anaknya! Kurang ajar sekali!

"Ma-maaf Pak."

Dian menunduk takut, degup jantungnya berdegup dengan cepat. Ia baru kali ini melihat seorang Jerry Gautama marah, dan itu cukup membuatnya ketakutan.

"Ja-jadi begini, kemarin saya mendapatkan kabar jika Mahesa dan Noah bertengkar dengan salah satu anak saat pelajaran olahraga berlangsung."

"Dan Ibu menuduh anak-anak saya pelakunya?"

Mampus ...

"Ma-maaf Pak bukan se-seperti itu ma-maksudnya."

"Bukan seperti itu bagaimana? Ibu sendiri hanya memanggil saya? Sedangkan orang tua anak yang lainnya mana?!"

Tandas Jerry mulai emosi. Dia tidak suka jika anak-anaknya yang disalahkan, dia percaya kepada si kembar, jika mereka bukan lah biang masalahnya.

Dian benar-benar kehabisan kata-kata, dia memang tidak memanggil orangtua anak yang lainnya, karena dia yakin jika yang bermasalah hanya si kembar dan dia sudah terbiasa dengan Rhea-ibu si kembar. Tapi sekarang, dia tidak bisa berkata-kata karena ternyata yang datang bukan lah Rhea ibu si kembar tapi Jerry Gautama ayah-nya si kembar.

"Ma-maafkan saya, Pak."

Dian lebih memilih meminta maaf kepada Jerry dari pada dirinya memberi alasan lain.

"Saya tidak mau dengar hal ini lagi terjadi pada kedua anak saya. Jika pun, anak saya bermasalah. Saya harap Anda memanggil kedua orangtua pihak, bukan salah satunya! Permisi!"

Ia lalu berbalik sambil memakai kacmatanya, namun sebelum benar-benar keluar dari ruangan tersebut, ia kembali bersuara.

"Ah satu lagi, tolong rahasiakan masalah ini. Jika orang lain tahu, saya tidak akan segan-segan bawa masalah ini ke jalur hukum, Anda mengerti?!"

Dian yang diancam seperti itu lantas menganggukkan kepalanya, tubuhnya sudah lemas.

Jerry menatap mata wali kelas kedua anaknya itu dengan pandangan yang menusuk, ia lalu pergi meninggalkan ruangan itu dengan langkah panjang. Dia juga tidak mempedulikan beberapa guru yang berada di depan ruangannya. Dan dia juga tidak peduli jika mereka menguping, bagus malah agar mereka diam dan takut pada ancamannya.

Langkah kaki Jerry membawanya pada sebuah kantin, dia seharusnya ada rapat dengan beberapa karyawannya, tapi mood-nya sudah rusak sejak tadi. Jadi dia memilih untuk mengatur ulang jadwalnya, jika dia tetap memaksakan ke kantor, yang ada dia hanya akan memarahi karyawannya saja.

Suami Sempurna Untuk Wanita LainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang