Bab 8

1.4K 157 23
                                    

"Ibun, Kakak gak suka sama Oma nya Oom Jerry."

Seru Mahesa begitu Rhea mengantarkan susu kepada anaknya.

"Kenapa sayang?"

"Oma-om itu rese, nggak sopan sama Ibun. Kakak pokonya gak suka."

Mahesa rupanya menyadari sifat orangtua Jerry yang tidak menyukainya, feeling anaknya itu benar sekali. Membuat Rhea tersenyum mendengarnya merasa terharu. Untung saja Noah sudah tertidur jika dia masih bangun, bisa berabe. Mulut Noah itu ember, bagaimana jika ucapan Mahesa disampaikan pada Jerry. Bisa berabe urusannya, bukan dirinya merasa takut akan pikiran Jerry padanya, bukan itu. Hanya saja dia tidak mau jika harus beragumen dengan keluarga kaya raya tersebut.

"Okay, kalau Kakak gak suka nggak apa-apa. Tapi, Kakak harus tetap sopan yah sama Ibunya om Jerry."

Mahesa mengangguk.

"Emm, Ibun. Apa benar om Jerry itu papa Kakak sama adek?" Tanya Mahesa lagi.

Rhea diam sebentar, mengeluarkan napasnya pelan ia mengangguk.

"Kenapa Ibun bohong sama kita?" Tanya Mahesa kembali, kali ini suaranya begitu lirih. Bahkan anak itu menundukkan wajahnya, merasa sedih.

"Maafin Ibun, Kakak. Ada hal besar yang gak bisa Ibun ceritain sekarang. Dan Ibun juga gak tau kalau papa masih hidup."

Tuhan maafin aku lagi yang bohong. Hanya ini satu-satunya agar Mahesa percaya untuk tidak bertanya lagi.

"Kakak mau maafin Ibun, 'kan?"

Mahesa mendongakan kepalanya lalu mengangguk.

"Maaf yah Ibun, kalau pertanyaan Kakak bikin Ibun sedih lagi,"

Ah anaknya ini benar-benar membuat perasaannya melow. Bisa-bisanya dia memiliki putra seperti Mahesa yang perasa di usianya yang masih terbilang kecil.

"No it's okay Kakak. Ibun nggak apa-apa, sayang. Jangan minta maaf yah."

Tapi anak sulungnya itu diam saja.

"Kakak bobo yah, biar besok nggak kesiangan sekolahnya."

"Tapi besok Kakak nggak sekolah."

"Ah iya, Ibun lupa. Kakak sama adek di skorsing,"

"Yaudah nggak apa-apa Kakak bobo aja yah,"

Baru kali ini Mahesa mengangguk.

Mahesa menandaskan susunya, lalu membenarkan posisi tidurnya. Rhea yang melihat Mahesa bersiap tidur mencium kening putranya itu, kemudian Noah. Setelah itu, ia beranjak dari duduknya yang berada di ranjang Noah. Lalu mematikan lampu di kamar sang anak. Hanya lampu di atas nakas saja yang menyala, kedua anaknya itu tidak suka tertidur dengan lampu menyala, berbeda sekali dengan dirinya. Dia menyukai lampu yang menyala, karena jelas saja dia penakut.

"Good night boys," bisik Rhea sebelum menutup pintu kamar anak-anaknya.

🌹
🌷
🌹

🌹🌷🌹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Suami Sempurna Untuk Wanita LainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang