Bab 18

509 91 47
                                    

"Apa? Kamu bilang apa, Jerr?!"

"Kalau aku nikahin Rhea, menurut Mama gimana?"

Balasnya kalem, tapi sang nyonya rumah sebaliknya.

"Sinting kamu! Kamu gak inget kalau kamu udah nikah? Udah punya istri? Gak inget kamu dulu minta nikahin Fiona sama orangtuanya? Gak inget kamu waktu putus sama Fiona kayak gimana, dan sekarang kamu mau nikah lagi?! Gila kamu!"

Kalimat sang mama yang kasar kepadanya membuat Jerry terdiam di tempatnya.

"Mama nggak ngerti sama jalan pikiran kamu! Bisa-bisanya kamu kalah sama rasa penasaran kamu ke wanita lain, Jer. Mama tau sekarang ini kamu lagi penasaran sama Rhea. Karena wanita itu masih muda, wanita itu juga sering kamu temuin. Tapi, inget Fiona! Dia istri kamu, yang selama bertahun-tahun ini nemenin kamu!"

"Mama tau mungkin kamu jenuh sama istri kamu, apalagi istri kamu itu selebritis, sibuk syuting. Kalian juga belum punya anak, tapi itu semua gak membenarkan tindakan kamu ke Fiona, Jer. Dari awal kamu sendirian yang setujui Fiona bekerja di dunia Enterteint ini, jadi kamu juga harus terima resikonya."

Jelas sang mama panjang lebar, yang langsung menyentak perasaan Jerry. Ia seketika disadarkan akan tindakan implusifnya. Mamanya itu benar, mungkin karena intensitas pertemuan antara dirinya dengan Rhea yang lebih sering, ketimbang istrinya sendiri membuat dirinya berpikiran seperti itu. Menjadikan Rhea second choices dia seharusnya tidak boleh seperti itu.

"Sebaiknya kamu jaga jarak dari wanita itu, sebelum pikiran kamu semakin menggila."

Saran Anita kepada sang anak.

"Aku sudah melakukannya,"

"Bagus, lagi pula Mama tidak akan setuju jika kamu menikahi dia, Jer."

"Mam."

"Dengarkan Mama, kita tidak tahu asal-usul wanita itu, pendidikan dia bagaimana. Iya, kita tahu dia membesarkan si kembar dengan begitu baik. Untuk jadi ibu si kembar Mama cukup terkesan, tapi tidak untuk jadi istrimu. Fiona lebih dari cukup untuk jadi menantu Mama, kurangnya hanya satu. Dia terlalu mementingkan karirnya ketimbang rumah tangganya. Tapi, itu semua sudah jadi pilihan kalian berdua sebelum menikah. Jadi, yasudah kamu terima konsekuensinya."

Jerry mencerna setiap kalimat yang dilontarkan mamanya itu. Dia menjadi menyesal karena memberi izin Fiona untuk tetap menjadi seorang artis ketika mereka menikah. Waktu mereka berdua benar-bener terbata, sebulan mereka hanya bertemu 4x itu pun terkadang dirinya yang menghampiri Fiona yang berada di lokasi syuting.

"Perbaiki rumah tanggamu dengan Fiona. Mama tidak mau kamu menyesal di kemudian hari, karena sikap implusifmu itu, Jerr."

"Hm akan aku pikirkan."

Anita menghela napasnya lega.

"Kalian sepertinya harus berbulan madu lagi, untuk mempererat hubungan kalian dan memiliki seorang anak. Meskipun Mama sudah cukup dengan si kembar sebagai cucu, tapi Mama juga berharap kamu memiliki anak dengan istrimu sendiri."

"Aku tidak yakin dengan itu,"

"Ck, bujuk istrimu itu. Mau sampai kapan kamu menerima saja, Jerr. Kamu itu kepala keluarga, tidak boleh menyerah."

Jerry mengembuskan napasnya kasar.

"Mama tahu sendiri sifat keras kepala Fiona seperti apa."

"Kamu jangan melawannya dengan keras juga dong, lawan dengan lembut. Ck, kamu seharusnya mencotoh  almarhum papa-mu itu!"

Dan kemudian Anita kembali membicarakan masa lalunya dengan sang suami, yang berharap Jerry dapat mencontohnya.

🌹
🌹
🌹

Suami Sempurna Untuk Wanita LainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang