Bab 20

837 126 92
                                    

Baru saja Rhea menutup panggilan teleponnya dengan Jerry, ponselnya kembali berdering kali ini dari nomor yang membuatnya nyaris pingsan, akibat perkataan Jerry mengenai si kembar.

"Ibun?" Bisik Mahesa pelan dari ujung sana.

"Mahesa! Astaga sayang, kamu ada di mana? Kamu sama adek nggak kenapa-kenapa kan?"

Perasaannya seketika tenang mendengar jika anak-anaknya itu baik-baik saja.

"Nggak Ibun, aku sama Noah baik-baik aja. Ibun bisa jemput kita?"

"Kalian di mana?"

"Mahesa nggak tau, ibun."

"Tunggu sebentar, kakak kalian diam mana itu?"

"Emm seven eleven,"

"Oke, dengarkan ibun yah. Kakak ke kasir kasih i-Pad sama kakak penjaga kasir oke? Telepon ibunnya jangan kakak matikan, paham kakak?"

"Paham ibun,"

Rhea lantas memasang telinganya baik-baik, dia mendengar Mahesa yang memerintahkan Noah untuk mengikuti langkahnya.

"Sstt Adek pelan-pelan jalannya." Mahesa berbisik di ujung sana entah untuk alasan apa. Mungkin menghindari dari Jerry?

"Iya kakak, kenapa bisik-bisik ngomongnya?"

"Biar gak ketahuan papa."

Rhea menggulum senyum, dugaannya benar.

"Tapi kan papa udah pergi,"

"Tapi kalau nanti ke sini lagi gimana?"

"Kita ngumpet lagi,"

"Iya, ayok cepet ibun nungguin kita."

Setelah itu Rhea hanya mendengar langkah lari kedua anaknya itu. Hingga dia kembali mendengar suara kasak-kusuk dari ujung sana.

"Maaf kakak, ibun aku mau ngomong sama kakak."

"Eh, kenapa?"

"Tolong yah kakak, ini i-padnya."

"Ha-hallo?"

"Hallo mbak, mbak saya ibu dari kedua anak kembar yang ada di sana, mbak boleh tahu alamat mereka?"

"Oh iya Mbak boleh, jalan merdeka no 56."

"Baik, terima kasih informasinya Mbak. Tolong kasih tahu anak-anak saya, untuk tunggu saya, saya sebentar lagi ke sana."

"Baik, Mbak saya bantu awasi dari sini."

"Terima kasih Mbak."

Kemudian panggilan tersebut pindah lagi pada Mahesa.

"Ibun ..."

"Kakak, kakak dengerin Ibun yah. Ibun sebentar lagi ke sana, kakak sama adek jangan kemana-kemana, kalian kalau mau jajan, jajan aja oke. Pokonya kakak sama adek jangan keluar dari mini market di sana sebelum Ibun sampe sana, oke kakak mengerti?"

"Baik Ibun kakak mengerti."

"Pintar, yasudah ibun tutup teleponya yah."

Setelah itu panggilan terputus, Rhea segera mengambil tasnya. Dia harus segera pergi dari sini, sebelum kedua anaknya kembali bertemu dengan Jerry.

🌷
🌷
🌷

Jerry kembali ke rumahnya raut khawatir tak lepas dari wajahnya membuat Fiona jelas lah merasa heran.

"Sayang, kamu kenapa sih?"

"Aku cemasin mereka, Fi."

"Ck, kamu tinggal hubungi ibunya. Kali aja bener mereka dijemput ibunya."

Suami Sempurna Untuk Wanita LainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang