Let's Be Friend!

00. Tetangga Baru

Suara senandung kecil dari mulut seorang gadis keturunan belanda yang sedang menyiram tanaman di pekarangan rumahnya terdengar amat lembut diiringi oleh kicauan burung pagi. Lagu yang dinyanyikan gadis itu terdengar sangat asik. Tentu karena gadis ini bernyanyi sepenuh hati karena lagu ini adalah lagu yang baru dirilis oleh idol korea kesayangannya. Asahi.

Iya, Asahi dari Jepang itu. Hamada Asahi.

Tapi keceriaan lagu itu dirusak oleh kedatangan dua truk yang tak biasa lewat di perumahan asri tempatnya tinggal ini, Adel -gadis itu berdecak sebal lalu membanting selang air tanpa mematikannya terlebih dahulu.

la berjalan menuju gerbang, hatinya dongkol karena truk itu tak kunjung pergi atau minimal dimatikan deh mesinnya. Adel benci suara penyebab pencemaran suara ini. Mengganggu telinga saja.

Pantas saja sangat berisik, dua truk itu berhenti tepat di depan rumah miliknya. Sepertinya rumah besar disana telah dibeli orang lain, setelah beberapa bulan ditinggal mati pemiliknya. Dalam hatinya terselip sedikit rasa senang, ia tak perlu lagi takut keluar malam karena rumah itu gelap. Karena beberapa saat lagi, rumah besar itu akar ditinggali orang lain yang akan menjadi tetangga barunya.

Tak lama dari itu, sebuah mobil putih datang lalu berhenti di belakang dua truk itu terparkir. Tidak ada celah untuk mobil itu agar bisa masuk ke dalam pelantaran rumah karena semua akses tertutup karena truk truk itu.

Tak sampai satu menit setelah mesin mobil itu mati, keluar sebuah keluarga kecil dengan raut wajah yang amat bahagia. Adel berjintit agar bisa melihat lebih jelas tanpa harus membuka pagar.

Keluarga kecil itu terdiri atas ayah, ibu dan satu anak perempuan yang kira kira seumuran adik nya. Tapi ternyata itu belum semua. Beberapa menit kemudian keluarlah seorang lelaki berhoodie navy dengan headset di lehernya, lelaki itu terlihat macho dengar rambut berantakan dan tangan yang dimasukan kedalam saku hoodie.

Pandangan kedua remaja abg ini bertemu, cukup lama. Bahkan Adel sempat terpesona dengannya, namun ia justru memutuskan untuk masuk ke dalam rumah daripada berkenalan dengannya. Adel pikir, lelaki itu akan menyapanya. Tapi ternyata tidak, bahkan tatapannya begitu cuek dan datar. Sepertinya ia tipe tipe anak sulit untuk berteman, atau sombong mungkin? Tampak dari tatapannya yang sedingin kutub dan wajahnya yang tak bahagia. Sebagaimana anggota keluarganya.

"Mirip Asahi" Batin Adel ngaco. Bahkan ia lupa dengan rasa kesal nya beberapa saat lalu.

"Ih mirip banget...namanya siapa ya?" Pikir Adel jadi gemas sendiri.

Jadi, kapan mereka akan berkenalan? Kapan lelaki itu akan menjadi temannya?

🌻🌻🌻

Setoples nastar ludes menemani Adel menonton drama korea yang dilakoni oleh idolanya, Asahi. Judulnya my boyfriend is treasure. Walau sejujurnya peran Asahi sebagai seorang barista di film ini kurang cocok menurutnya, tapi karena orang itu Asahi, Adel akan tetap suka. Jadi gembel pun Adel juga suka.

Tiba tiba pintu terbuka oleh seseorang yang marah, itu Kiran, adik nya. Adel berdecak, "Salam! Ngagetin aja!" Sebalnya. Namun mimik wajah Kiran menunjukkan dirinya juga sebal, "Sumpelin aja terus telinganya pake earphone, budek dipanggil daritadi gak denger!" Timpalnya membuat Adel bingung. Daritadi memang gak ada suara tuh.

"Turun! Dipanggil bunda, ada tamu tetangga baru mau kenalan" Ujarnya, lalu segera pergi berlalu.

Seketika Adel teringat lelaki yang ia lihat pagi tadi, la segera bangkit menyambar cardigan hijab 2 in 1 yang tergantung dibelakang pintu. Tak lupa menyemprotkan parfum agar kesan pertama mereka baik.

Dari anak tangga pertama, terdengar gelak tawa dari arah ruang tamu. Adel makin tidak sabar, itu berarti keluarga mereka sudan akrab dengan tetangga baru itu. la segera membuang jauh jauh pikirannya tentang lelaki macho yang mirip dengan Asahi itu bahwa ia cuek dan dingin. Seharusnya, mereka bisa berteman, sesuai keinginannya. Pasti ia juga baik hati, pikir Adel selama menuruni tangga.