Strawberry and Cigarette [ On Going ]

08.

Hera terkejut ketika membuka pintu rumah, ternyata sudah ada manusia berbahu lebar yang sangat menyebalkan menurutnya. Memang sih, mereka janjian untuk pergi ke salah satu jalan yang menjual banyak makanan.

Jezzan bilangnya sepuluh menit lagi nyampe. Tapi kalo Hera hitung, ini bahkan belum sepuluh menit!

"Sejak kapan lo di sini?" tanya Hera sedikit gugup, untung saja kakaknya sudah pergi bekerja bersama kak Yisha tadi. Jadi, dia tidak mengetahui ada Jezzan di sini.

"Sepuluh menit yang lalu" jawab Jezzan, Hera mendatarkan wajahnya.

"Lo bilang otw sepuluh menit lalu" Jezzan hanya mengedikkan kedua bahunya, Hera menutup dan mengunci pintu. Keduanya berjalan menuju motor Jezzan.

Jezzan memberikan satu helm pada Hera, satunya lagi untuk dia pakai. Hera memakai helm dan menaiki motor Jezzan dengan sedikit effort.

Jezzan melajukan motornya menuju Myeongdong Street. Jalan yang banyak menjual makanan ringan. Jezzan memarkirkan motornya di minimarket, mereka berdua berjalan berdampingan menuju stan hot dog.

Setelah membeli beberapa jajanan, Hera dan Jezzan duduk di salah satu bangku luar cafe. Biasanya beberapa cafe tidak mengizinkan orang membawa makanan dari luar. Tapi, cafe ini berbeda. Mereka mengizinkan untuk membawa makanan dari luar, asalkan tetap memesan makanan dan minuman dari cafe mereka.

Hera memesan dua cheesecake dan milkshake, sedangkan Jezzan memesan americano dan tiramisu cake.

"Tumben lo ngajak gue ke sini"

"Ngga boleh?" tanya Jezzan, Hera menggeleng.

"Aneh aja" Jezzan terkekeh, mengusak gemas rambut Hera.

"Aaahh! Rambut gue rusak!" wajah kesal Hera membuat Jezzan menahan diri untuk tidak berteriak gemas.

Hera merapikan rambutnya yang dirusak oleh Jezzan. Mereka berdua menikmati makanan yang mereka beli sambil menunggu pesanan mereka dari cafe datang.