13.

312 42 3
                                    

"Bang, ajakin gue kek kalo ke luar negeri tuh!" rengek Jezzan ketika mendengar Jason yang merencanakan akan berbulan madu ke China.

"Lo mau gangguin malam gue sama Lena ha? Lagian lo punya duit juga, saham papi udah di tangan lo. Kenapa lo ngga pergi sendiri?" Jason tak habis pikir dengan adiknya ini.

"Kagak ada temennya gue, please lah bangg" jurus puppy eyes Jezzan keluar, membuat Jason bergidik ngeri dan meninggalkan Jezzan begitu saja.

"AJAK GEBETAN LO AJA" teriak Jason dari kamarnya.

Jezzan mencebik kesal, apalah. Tidak ada yang mau mengasihaninya. Jezzan perlu meningkatkan moodnya. Dan jalan untuk meningkatkan moodnya adalah, mengganggu hari damai Hera.

Jezzan memarkirkan motornya di halaman rumah Hera. Alih-alih mengetuk pintu, Jezzan memilih memanjat tangga yang kebetulan mengarah ke balkon kamar Hera. Tangga itu terletak di samping rumah Hera.

Dan, pas sekali pintu balkon tidak terkunci. Jezzan langsung membukanya, Hera yang sedang menikmati K-Drama pun menolehkan kepalanya karena terkejut.

"Surprise" ucap Jezzan dengan senyum tengilnya. Hera cepat-cepat menarik selimutnya sampai leher karena dia sedang menggunakan tanktop dan celana se paha saja.

"PENYUSUP! KAK AEEEE-MMPH!" Jezzan langsung membekap mulut Hera dengan telapak tangannya, dan mengisyaratkan untuk diam.

"Diem diem, penyusup apaan. Orang ganteng gini dibilang penyusup" Jezzan menyisir rambutnya dengan jari.

Hera memandang dengan muka julidnya, "lo ngapain sih?! Masuk rumah orang sembarangan, lewat balkon lagi. Cita-cita lo jadi maling ya?!"

"Enak aja!" Jezzan tidak terima dan malah menidurkan dirinya di samping Hera yang sedang duduk bersandar di headboard dengan selimut yang menutupi tubuhnya.

Jezzan ikut masuk ke dalam selimut tersebut, Hera mendelik. "LO GILA?! Ngapain lo di sini sih, setan! Pergi ngga lo?!" Hera mendorong-dorong badan Jezzan agar pergi dari kamarnya.

Tapi, Jezzan tidak ada pergerakan sama sekali. Hera jadi kesal karena hari minggu santainya dibuat berantakan oleh manusia tengil ini.

"Diem, gue cuma numpang tidur" Jezzan memejamkan matanya membuat Hera uring-uringan sendiri.

"Lo punya rumah! Kenapa? Diusir sama abang lo, hah?! Lagian jahil banget jadi or--"

Tangan Hera ditarik oleh Jezzan hingga dirinya masuk ke dalam pelukan Jezzan. "Diem atau gue cium?" ancaman Jezzan berhasil membuat Hera diam tak berkutik.

Dia mencoba melepaskan pelukan Jezzan, tapi tidak bisa. Erat sekali pelukannya, Hera tak habis pikir. Akhirnya dia memilih meletakkan kepalanya di dada Jezzan dan lanjut menikmati K-Drama nya yang belum selesai.

Jezzan yang merasakan itu tersenyum tipis, dan mulai memasuki alam mimpinya. Hera yang mendengar dengkuran halus dan nafas Jezzan yang stabil, mendongak dan memandangi wajah Jezzan.

Heum, sedikit tampan sih. Tapi sayang, jahil banget nih anak satu. Itu menurut Hera. Kemudian kembali menonton K-Drama nya.

🌱

"Sayang" Juniel memeluk manja pinggang Letta yang sedang menyiapkan makan malam. Hanya blueberry toast saja sih, Letta jarang memakan makanan berat untuk dinner.

"Iya? Kamu mau sesuatu?" Letta tampak tak terganggu oleh pelukan Juniel, dan melanjutkan untuk memanggang roti.

"Abang kamu, udah berangkat?" tangan Juniel mengelus perut Letta yang terekspos karena Letta hanya memakai baju crop top jika di rumah. Kalau keluar? Jangankan crop top, lengan pendek aja Juniel udah marah.

"Heum, belum sih. Katanya masih ngurus schedule nya gimana. Terus, mereka kan lagi di situasi yang ngga memungkinkan buat konser karena ada anggota yang keluar. Jadi, agaknya diundur. Abang bilang, kemungkinan bulan depan sih baru berangkat konser world tour"

Letta menjelaskan sambil menata roti yang selesai dipanggang, dilumuri dengan madu, ditaburi gula halus, dan diberi blueberry di atasnya. Letta membawanya ke meja makan, Juniel melepaskan pelukannya dan duduk di sebelah Letta.

"Loh, jadinya keluar? Ngga netep?" Letta mengangguk untuk menjawab pertanyaan Juniel.

"Belum ada beritanya di medsos, aku kira mereka masih netep"

"Heum, aku awalnya ngira gitu. Tapi pas nguping pembicaraan abang sama kak isa, oh ternyata mereka keluar" ucap Letta ikut bersedih.

Juniel hanya mengangguk dan menikmati toast nya untuk makan malam. Sebenarnya, dia kurang sih kalau toast doang. Jadi dia memesan ayam asam manis dan satu box pizza. Karena Letta bilang hanya akan memakan toast untuk makan malam dan juga salad sayur.

"Kamu jangan diet mulu, ta. Aku ngga suka. Liat, kamu udah kurus gini. Mau kurus kayak gimana lagi? Kamu mau jadi manusia lidi?" protes Juniel saat Letta akan memakan saladnya.

Letta tersenyum dan menunjukkan deretan giginya, "maaf ya, bb aku kemaren naik satu kilo" ucapnya sedih.

"Kalo cuma satu kilo mah, ngga masalah sayang. Kalo lima kilo tuh baru, kamu nggapapa diet. Udah ah, ngga usah diet-diet. Kamu udah cantik, udah ideal banget. Abis makan salad, kalo masih laper makan ayam asam manis sama pizza yang aku pesen"

Final Juniel sambil membawa piring kotor nya ke wastafel dan mencucinya. Letta meletakkan saladnya dan memeluk Juniel dari belakang.

Dia mengecup pipi Juniel, "aku sayang banget sama kamu, iellll" Juniel tersenyum dan mencuci tangannya yang sudah selesai mencuci piring.

Kedua tangannya yang basah menangkup pipi Letta dan mengecup bibirnya, "aku juga sayang banget sama kamu, tataa"

Letta memeluk pinggang Juniel dan menempelkan badan mereka, bibirnya maju. Kode untuk Juniel agar segera menciumnya.

Juniel dengan senang hati menempelkan ranum merah mudanya ke bibir cantik milik Letta, dan memberikannya sedikit lumatan.

🌱

Jengga dan Aera sekarang berada di satu ruangan Juna, mereka hanya berdua karena Juna harus melakukan rapat terlebih dahulu sebelum bermain dengan mereka.

Sedangkan Yisha pergi ke minimarket yang ada di dalam gedung tersebut untuk mencari jajanan untuk mereka berempat makan.

"Gimana sama kerjaan, ra?" tanya Jengga basa basi, Aera menoleh sekilas kemudian menatap depan kembali.

"Baik aja, lo gimana? Masih sering ke luar negeri juga?" Aera yang sebelumnya gugup, mulai bisa menyamankan diri supaya Jengga tidak terasa canggung berada di dekatnya.

"Masih, karena perusahaan cabang papa kan ada di China, sama Jepang. Mau ngga mau gue harus bolak-balik sana kalo dibutuhin. Lo pernah ikut world tour artis Juna yang lain?"

Aera mengangguk mantap, "pernah, tapi itu sekali doang. Abis itu pak Juna bikin audisi, mau ngga mau gue pulang kan. Karena harus ngelatih trainee yang ikut audisi"

Jengga paham karena Aera memang guru vokal di Kyuties Entertainment.

Hingga Yisha datang, mereka masih tetap bercanda dan tak menyadari kedatangan Yisha yang dibarengi dengan Juna juga.

"Ekhm, waduh udah ngga canggung aja nih"  Juna mendudukkan dirinya di kursi depan Jengga, sedangkan Yisha di depan Aera.

Yisha membuka makanan yang dia bawa dari cafetaria, mereka makan bersama dan saling bercanda di larut malam itu.

##

See ya.

Strawberry and Cigarette [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang