12. Angel

195 66 105
                                    

Outfit yang dipakai Han dan Lino ke grand opening Changbin's Salon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Outfit yang dipakai Han dan Lino ke grand opening Changbin's Salon

✧༺21.07.2024༻✧

Han dan Lino memasuki pelataran yang telah didekorasi sedemikian rupa dan ada ucapan karangan bunga dari rekan-rekan Changbin atas pembukaan bisnis barunya.

"Kak Han!" panggil adik kandung Hyunjin, Hwang Ayen, di belakang mereka.

Han tersenyum merespon sapaan remaja laki-laki itu. "Kakakmu gak datang?"

"Kerjaan di rumah sakit gak bisa ditinggal. Makanya aku yang datang."

"Sendirian?" tanya Lino.

"Mama diundang juga sama mamanya Bang Abin jadi sekalian bareng ke sini. Mana tadi, ya? Oh itu," tunjuk Ayen pada wanita yang sedang bercakap-cakap dengan ibunya Changbin.

Han mengikuti arah yang dituju Ayen. Sudut bibirnya yang semula terangkat perlahan redup, pupilnya membesar dengan rahang mengeras. "I-itu ... mamamu?"

Selama menjadi teman akrab, Han hanya tau bahwa Hyunjin dan adiknya tinggal terpisah dari orang tua. Hyunjin memang pernah bercerita tentang ibu sambung yang sangat menyayanginya.

Namun siapa sangka, sosok malaikat tak sayap tersebut ternyata adalah ibu kandung Han Jisung, wanita yang tega meninggalkannya dulu.

Dari banyaknya orang bermarga Hwang, kenapa ibunya harus menikahi ayah sahabatnya, Hwang Hyunjin? Tidak terduga. Terkadang semesta sebercanda itu.

Begitu pula dengan Ayen dan Hyunjin, mereka juga tidak mengetahui bahwa wanita yang sudah dianggap seperti ibu kandung itu ternyata juga ibu dari sahabat mereka.

"Ayen." Wanita dengan nada suara lembut itu menghampiri putra bungsunya. "Mereka ...." ucapannya terhenti ketika bertatapan dengan sorot mata sendu Han Jisung. " ... temanmu?"

"Iya, Ma." Ayen melingkarkan lengan di bahu Han. "Di lagu kakak ada penulis lagu dan komposer namanya J.ONE, aslinya Kak Han, Ma. Hebat banget kakak satu ini."

Han tersenyum tipis, mengangguk sebentar untuk menyapa lalu mengalihkan pandang. Dia memang sudah tidak ingin mengingat sosok ibu lagi dalam hidupnya. Tapi dari lubuk hati paling dalam, terasa sekali sakit dan sesak di dadanya karena sang ibu bahkan seperti tidak ingin mengakuinya.

Lino sedikit memiringkan kepala, ekspresi Han yang tampak berbeda membuatnya bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi.

"Terima kasih ya sudah jadi teman baik Jinnie sama Ayen," ucap wanita tersebut tersenyum ramah pada Han.

"Wah, mamamu ternyata masih muda banget ya, Yen." Changbin datang menghampiri. Dia ini memang pandai sekali memuji orang. "Eh, kalian masuk duluan, gih. Makan aja apa yang ada," ucapnya mempersilahkan Han dan Lino kemudian berbincang sebentar dengan wanita di sebelah Ayen itu.

AilurophileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang