35. Revenge

229 70 127
                                    

Lino membuang sekantong besar sampah di belakang kafe. Tak jauh darinya, ada seekor anjing duduk bersantai. "Ngapain lo ngeliatin gue, njing?"

Tatapan sinis Lino berubah melebar ketika anjing itu tiba-tiba naik ke lantai dua kafe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tatapan sinis Lino berubah melebar ketika anjing itu tiba-tiba naik ke lantai dua kafe. Pintunya belum ditutup pula. "Woi, woi, woi! Jangan masuk!" serunya seraya berlari menyusul.

Namun, saat di ujung atas tangga, dia dibuat mematung dan bengong sebab bukan seekor anjing yang didapatinya di dalam sana.

"Yo," sapa Seungmin.

"Ternyata lo juga dari Animal Planet?!" seru Lino berbisik.

"Gak nyangka, ya?" Seungmin terkekeh, melemparkan segelas minuman es boba pada laki-laki yang berhadapan dengannya.

Lino menangkap pemberian itu, menusukkan sedotan ke plastik penutup permukaan gelas, menyeruputnya lalu tersedak boba. "Tapi ... kok selama ini gue gak nyium aroma anjing di badan lo?"

"Hm. Gue minum ramuan khusus supaya bisa jadi manusia. Efeknya bukan cuma bisa bikin hilang aroma ciri khas gue, tapi juga indera penciuman dan perasa."

Barulah Lino paham alasan Seungmin biasa saja ketika dijahili dengan saus wasabi yang dijadikan isian cupcake saat itu. "Kenapa lo gak bilang dari dulu? Biar gue ada temannya, gak kayak anak nyasar."

"Seperti yang gue jelasin tadi. Kehilangan indera penciuman, jadi gue pikir cuma salah orang pas ketemu lo," paparnya lalu menyipitkan mata pada ujung rantai kecil yang terkait di kancing kemeja Lino, menghubungkan jam saku yang tersimpan di kantong. "Gaya amat lo pakai jam begituan."

Lino mengangkat kedua alis, memamerkan benda keemasan berbentuk lingkaran dengan gambar serigala di permukaan kaca pada penutupnya itu. "Hadiah dari Han buat gue."

"Oh ya?" Seungmin memegang jam saku itu, diusap permukaannya dengan ibu jari. Gambar serigalanya persis dengan pola cahaya biru yang memancar dari saku Lino semalam. Hanya saja sekarang terlihat seperti motif biasa, tidak bersinar seperti sebelumnya. "Jadi sekarang ini punya lo?"

"Ho'oh." Lino mengambil jam sakunya dari tangan Seungmin. "Dah, jangan pegang lama-lama. Nanti lecet," ucapnya agak pongah.

"Btw, apa tujuan lo ke sini? Lo kucing utusan atau ...." Seungmin menaikkan sebelah alis. "Ada dendam yang belum terbalaskan?"

Lino menggulung lengan baju, menunjukkan benda silver bertuliskan namanya yang melingkar di pergelangan tangan. "Lo tau ini, 'kan? Gue punya utang budi dan baru bisa pulang kalau sudah kabulkan permintaan Hannie."

"Ah, jadi itu gelang balas budi? Gue pikir lo cuma FOMO ikutan bikin gelang nama di pasar malam," canda Seungmin.

*
*
*
*
*
🐺

AilurophileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang