30. Stabbing

203 66 150
                                    

✧༺19.09.2024༻✧

"Philikseu?!" Lino menyembulkan kepala keluar jendela mobil ketika korban penyerempetan berdiri dengan pose tampan setelah sempat jatuh terjerembap dan tangannya hampir tersentuh kotoran ayam.

Pemuda itu bersurai blonde dan berahang tegas, berpakaian seperti layaknya keluarga bangsawan. Auranya seperti seorang brand ambassador Louis Vuitton.

Felix atau bisa juga dipanggil Philikseu adalah kucing bangsawan yang juga berasal dari Animal Planet

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Felix atau bisa juga dipanggil Philikseu adalah kucing bangsawan yang juga berasal dari Animal Planet. Adik bungsu Lino. Dia baru pulang dari studinya dan segera menyusul setelah mendengar kabar bahwa kakaknya berada di dunia manusia.

Setelah kesana kemari mencari dan sempat tersesat akhirnya ketemu juga. Felix bergeming dengan kelopak mata agak lebar dan rahang terbuka ketika Lino menghampiri, salah fokus dengan bibir bawah kakaknya yang tampak sedikit bengkak. Makin terkejut saat melihat Han menyusul keluar dari mobil. Dipandang dua pemuda di hadapannya bergantian.

"A-apa yang baru saja kalian lakukan di dalam kereta itu? Kau!" Pemuda bersurai blonde itu berjalan cepat lalu mencengkeram kerah baju Han. "Kakakku itu dari ras kucing bangsawan! Kenapa ciuman pertamanya harus dicuri manusia sepertimu?!"

"Hm? Kakakmu? Siapa?" Han tertegun sebentar, berkedip beberapa kali, memproses ucapan Felix. "HAH?!" Dia terkejut bukan kepalang ketika menyadari telah dituduh mencuri first kiss.

"Ak-gak gitu, woi!" Telinga Lino merah padam, ditarik pundak Felix dari belakang, melepaskan cengkeramannya di baju Han. "Ini gara-gara tadi ngerem mendadak, kena dashboard mobil!"

Felix memicingkan mata penuh curiga pada Han yang berdiri di hadapan lalu menarik lengan Lino. Ternyata benar kabar yang didengar bahwa kakaknya itu tinggal dengan manusia. "Ayo pulang."

"Gak bisa." Lino menahan langkah lalu menunjukkan gelang balas budi yang melingkar di pergelangan tangan, memberitahukan alasan tidak bisa pulang.

Alis Felix bertautan, mendengus kesal. "Cepat buat permintaan!" pintanya pada Han.

Lino menghembuskan napas, menggeleng pelan. "Dia belum punya permintaan ...."

"Bagaimana mungkin ada manusia tidak punya permintaan?" tanya Felix seraya menoleh pada Lino di sebelahnya lalu kembali menegakkan wajah, menatap lurus ke depan. "Bukannya manusia itu makhluk yang serakah?"

"Dia memang agak lain," ucap Lino pada Felix lalu menyadari bahwa betis adiknya itu terluka. "Ayo kita obati lukamu dulu, Lix."

****

Felix mendongak, mengedarkan pandang, mengamati penjuru ruang tamu sambil menunggu luka di betisnya dibalut oleh Lino. "Hampir lupa. Aku tadi bawa sesuatu, Kak." Dibuka sebuah koper yang sejak tadi membersamai, dikeluarkan oleh-oleh yang dibawa dari Animal Planet. Ikan salmon asap berukuran cukup besar. "Aku sampai masuk angin karena kelamaan berenang untuk dapatkan ikan ini," pamernya.

AilurophileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang