36. Fuscous

179 60 111
                                    

Han menggeser duduknya sampai terjungkal dan terjerembap ke lantai sesaat sebelum ujung pisau yang dipegang Seungmin menusuknya dan kini menancam di meja.

"Gue gak akan lepasin lo!" Seungmin mencabut pisau yang tertancam, kembali menyerang.

Han segera berdiri dan berbalik dengan gerakan cepat menahan, menggenggam erat kedua pergelangan tangan yang mengacukan pisau padanya. Memberi dorongan penuh hingga Seungmin tersentak mundur. Dia lari sembari menghalau serangan dengan benda sekitar, tapi laki-laki di belakang sudah kalap dan terus berusaha menikamnya.

Sekali lagi, leher Han hampir menjadi samsak. Dia menunduk cepat sehingga pisaunya menusuk lemari gantung.

Nahas, saat berlari ke dapur, Han terpeleset. Melihat lawannya jatuh terlentang, Seungmin langsung mengukungnya.

Han mengertakkan gigi, menangkap dan menahan kedua pergelangan tangan Seungmin yang menggenggam pisau. Keduanya memberi penekanan penuh saling tolak dan dorong pada benda tajam tersebut sampai hanya tersisa sedikit jarak dan sudah menyentuh kemeja Han.

Lino berhasil memotong tali yang mengikat tangan lalu mengeluarkan sumpalan kain di mulut. "SEUNGMIN!!! JANGAN IMPULSIF! DENGAR GUE, SEUNGMIN!!!" teriaknya dari kamar sambil melepaskan ikatan di kaki pula.

"LINO! JANGAN KE SINI!" perintah Han dan memberi sentakan lebih kuat hingga Seungmin terdorong, menyingkir dari atas badannya dan menubruk kaki meja makan. Dia pun segera bangkit, mundur beberapa langkah seraya mengatur napas dan bersiap siaga.

"Seungmin dengerin gue! Gak mungkin Han pembunuhnya!" tekan Lino lagi sambil beberapa kali menghantamkan badan ke pintu kamar yang terkunci dari luar.

Han menelan saliva, melangkah maju lalu mencengkeram kerah baju Seungmin, didorong sampai punggungnya terbentur lemari sementara tangan satunya menahan kuat tangan lawannya yang memegang pisau. "Seungmin! LO UDAH GILA?! APA-APAAN INI?!"

Seungmin menatap nanar dengan luapan emosi yang sangat kentara dari sorot matanya. "Kucing oren yang lo bunuh di sekolahan dulu ... itu KAKAKNYA LINO! ORANG YANG PALING GUE CINTAI!!!" teriaknya, memberontak dari cengkeraman Han.

Pergerakannya membuat koper yang berada di atas lemari bergerak. Han sontak mendongak. "Awas!" Tangannya yang semula mencegah tangan Seungmin kini berpindah menahan koper agar tidak jatuh menimpa orang di bawahnya.

Namun hal itu segera dimanfaatkan Seungmin untuk menancapkan pisaunya lurus ke tubuh Han. Laki-laki bersurai kelam itu pun seketika jatuh tak berdaya.

Lino baru berhasil membuka pintu. Kelopak matanya terbuka lebar ketika menyaksikan langsung Han tertusuk di depannya.

"SEUNGMIN!!!" Dia melayangkan tinjuan ke wajah orang yang selama ini menjadi rekan kepercayaannya tersebut. "Memang anjing, lo!" Tanpa jeda, tanpa ampun, dia memberikan pukulan dan tendangan bertubi-tubi sampai Seungmin memuntahkan darah, wajahnya babak belur.

"L-Lino ...." panggil Han dengan lirih seraya memegang lukanya yang terus mengeluarkan darah.

Panggilan itu seketika membuat Lino menoleh pada Han yang bersandar lemah dan meringis kesakitan.

Melihat lawannya lengah, Seungmin membalas dengan sisa tenaga, meninju hulu hati Lino sampai terjatuh kemudian segera melarikan diri.

"Ja-Jangan kabur lo, Seungmin!!!" murka Lino seraya mengusap sekitar perutnya yang nyeri. Dia beringsut menghampiri Han, berlutut di depannya. Matanya bergetar dan berkaca-kaca ketika memegang pakaian dan tangan bersimbah darah dari pemuda yang sudah sangat pucat itu. "H-Hannie ...."

Saat diperjalanan pulang dan hampir dekat dengan rumah, Felix melihat seorang berjalan sempoyongan di bawah binar lampu jalanan. Dia menyipitkan mata, ternyata itu sosok yang dikenal.

AilurophileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang