16: Arti dari sikap raja‼️⚠️

869 25 1
                                    


Warning, please be discreet  hanya untuk 18+

.

.

.
Ionanthe tak menganggap bahwa ucapan Henry adalah sebuah candaan. Pria ini tak pernah bercanda, tapi apa harus hari ini? Apakah ini sebuah pengalihan? Apakah ini hanya sebuah alasan? Ada banyak sekali pertanyaan dan dugaan di dalam pikiran Ionanthe.

Sedangkan Henry sudah berjalan semakin dekat ke arahnya dan Ionanthe semakin mundur untuk menghindari.
Tapi Henry meraih pinggulnya dan membuatnya semakin dekat.

Ini terlalu tiba-tiba, ini seperti hal yang tak masuk akal. Tangannya langsung menjadi dingin seketika di mana detak jantungnya tak kunjung berhenti berdegup amat keras sehingga ia juga kesulitan bernafas.

Aroma tubuh Henry, seperti bau kayu dan maskulin yang sedikit segar membuat dirinya semakin tak bisa tenang.

Henry meraih rahang Ionanthe kemudian mencium wanita itu, bukan hanya sekedar ciuman main-main, Ionanthe tahu ini ciuman yang cukup bergairah.

Ionanthe berusaha mendorong dada Henry agar tubuhnya menjauh, ini perlakuan yang mengejutkan baginya sehingga saat detik inipun ia berharap bisa di berikan waktu untuk mempersiapkan diri.

Tapi raja meraih kedua tangan wanita itu dan menahannya di belakang tubuhnya. Membuat Ionanthe semakin membusung, hingga dadanya menempel pada dada raja.

Ia seharunya tak melawan, ini hal yang memang menjadi kewajibannya. Tapi tubuh Ionanthe terus memberikan reflek sebaliknya yaitu menolak. Henry yang sadar ada penolakan terhadap yang ia lakukan pada Ionanthe menjadi lebih implusif dan memperdalam ciuman pada bibir wanita itu.

Nafasnya terengah-engah di saat Henry mulai turun menyusuri leher Ionanthe, aroma berbau buah membuat Henry semakin tak terkendali.

Padahal sebenarnya bukan ini rencana yang Henry hendak lakukan, pria ini sedang berusaha mencari hal mencurigakan di kamar wanita itu.

Akan tetapi hal yang tak bisa ia tahan adalah keinginan untuk menahan gairah dan rasa panas di dalam dirinya.
Dengan satu tangan lainnya menahan rahang Ionanthe agar tetap menatap ke atas ia bersikap seperti hewan liar malam ini, mungkin juga karena menenggak dua gelas penuh alkohol saat menuju ke sini tanpa sadar efeknya makin membuat perasaan di dadanya bergejolak.

Ionanthe tak bisa menolak lagi karena pemberontakan yang tubuhnya lakukan tak beguna sama sekali. Tubuhnya di raih dan didorong pada ranjangnya yang rapih. Kesadarannya dan euforia yang tiba-tiba datang membuat seluruh tubuhnya lemas tak berdaya.

Sang raja terus mengecup dirinya, terus dan terus, di sisi lain tangannya pun mulai meraba-raba dibagian tubuhnya yang sensitif. Seperti terpenjara ia di paksa untuk menyerahkan diri begitu saja.

Di sela-sela itu semua Ionanthe masih berusaha meminta agar Henry berhenti, tapi semakin ia menolak Henry semakin gencar padanya.

Ia belum selesai pada Ionanthe. Setelah mengetahui bagaimana rasa wanita itu, Henry tak mau hanya diam.

Di saat ia telah menyelesaikan apa yang ia rencanakan, Henry menyusuri setiap detail kamar Ionanthe, seperti yang ia hendak lakukan tadi bersenggama dengan Ionanthe bukanlah niat awalnya. Dan jika wanita terbukti tak berusaha melakukan sesuatu yang berbahaya atau berkhianat. Akan ia pertimbangkan lagi untuk tidak bersikap terlalu keras pada wanita ini.

Apa yang dia bayangkan di luar dugaan, hasil yang tentunya nihil membuat Henry sedikit kecewa.
Ia menatap Ionanthe yang tertidur di bawah selimut itu. Wajahnya yang begitu teduh dan hangat saat tidur, ini adalah hal yang aneh bahkan ia belum pernah menyentuh dua wanita yang pernah ia nikah sebelumnya. Dan Ionanthe terasa sangat cukup memuaskan seluruh hasrat yang ia pendam. Ia telah selesai pada urusannya di kamar Ionanthe. Henry memilih menyangkal itu dan mengambil jalan untuk pergi dari ruangan Ionanthe.

Esoknya, Ionanthe terbangun lebih siang dari biasanya. Ada beberapa rasa sakit di tubuhnya, termasuk pergelangan tangannya yang terus menerus Henry cengkram erat semalam.

Ionanthe menutup wajahnya.
"Pria itu benar-benar gila"
Ia bisa merasakan bibir bawahnya yang sedikit perih, pasti pria itu tanpa sengaja menggigitnya, atau pria itu malah sengaja.
Pemberontak yang ia lakukan malah menyakiti dirinya sendiri.

Tapi pertanyaan besar datang sejak ia membuka mata. Apa yang terjadi sehingga pria itu tiba-tiba datang dan menyerangnya begitu.
Sudah pasti itu bukan perasaan cinta atau hal romansa bodoh seperti yang pernah ia baca di buku cerita.

Apapun itu, akan ia anggap Henry hanyalah pria matang yang sedang bergairah dan membutuhkan wanita yang perlu ditiduri.

Meskipun ia bangun sedikit terlambat, tak ada halangan untuk tidak sarapan pagi bersama pria itu.
Ionanthe tak bisa berjalan terburu karena bagian bawahnya terasa sedikit nyeri. Benar-benar malam pertama yang buruk, dengan paksaan seperti itu. Dan Ionanthe harus bersiap-siap lagi karena pria itu pasti akan melakukan hal yang serupa padanya entah kapan itu. Atau lebih baik ia bersembunyi setiap malam? Sungguh pikiran naif yang bodoh.

Henry terlihat sudah duduk di kursi makan, menunjukan jika ia memang sudah terlambat.

Tanpa melirik dari makanan di depannya Henry hanya fokus pada sarapannya.

Ionanthe duduk dengan sopan di saat para pelayan cepat-cepat menghidangkan padanya masakan yang telah koki kerajaan buat.

"Pindahlah kebagian selatan malam ini, agar aku lebih mudah untuk menemui mu" Kata Henry begitu tiba-tiba membuat seluruh tubuh Ionanthe merinding bersamaan dengan detak jantung yang berlari kencang.

Matanya sempat membulat beberapa detik sebelum ia berkata.
"Baik yang mulia"

Bagian selatan memang berdekatan dengan ruangan sang raja. Kabar baiknya ia tak akan berjalan jauh lagi saat hendak pergi untuk sarapan, ke perpustakaan atau area taman. Tapi kabar buruk lebih tak menyenangkan, karena raja akan semakin mudah memantau pergerakannya.

Selama ini Ionanthe sudah bahagia dan damai dengan kesenyapan dan keadaan di mana ia jauh dari Henry.
Namun nampaknya itu semua tak akan berlangsung lama.

Ionanthe tak pernah terlalu memperhatikan Henry ketika sarapan, tak perduli betapa mempesonanya pria itu, baginya saat ini, Henry adalah pria yang ia segani.
Dalam hubungan suami istri ini mereka masih belum merubuhkan benteng yang membatasi satu dan lainnya.

Hanya karena pria di dekatnya melakukan hubungan seksual dengan dirinya bukan berati dia menanggap dirinya lebih dari yang bisanya.

.

.

.

Wanita Penebus ( Priarie Verte) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang