18: Raja bersamanya

384 22 0
                                    

Ionanthe mengetahui bahwa Henry pergi setelah melihat ia menunggangi kudanya keluar gerbang bersama Peter. Ini sudah terlalu larut untuk pria itu sekedar berjalan-jalan bukan. Ionanthe menduga jika Henry pasti hendak pergi melakukan sebuah tugas rahasia.

Baiklah Ionanthe yakin ia bisa keluar juga untuk menyelinap sebentar. Sejujurnya ia sedikit tertekan dengan banyak hal yang terjadi. Dengan menggunakan jubahnya ia berjalan lewat jalan rahasia yang tak sengaja ia temukan. Sungguh keberuntungan nampaknya memang bergantung padanya.
Ia bahkan membawa sekantung koin emas, di pusat kota terlalu banyak hal indah yang ingin ia miliki. Namun, Ionanthe tidak akan menjadi serakah dengan membeli banyak hal.

Nampaknya sekitar pusat kota sempat di guyur hujan melihat jalanan yang sedikit berlumpur di tambah lagi udara yang cukup lembab dan dingin. Hal ini tak menghalangi dirinya bergerak dengan kebahagiaan memenuhi rongga dadanya.

Sebagai tujuan pertama Ionanthe menghampiri sebuah toko kue. Ia yakin saat itu pernah melihat toko ini menjual muffin bluberi dan ia merasa sangat tergiur, saat itu ia gagal mendapatkan satu karena tak membawa uang dan ia yakin kali ini ia bisa segera menikmati kue itu.

Rasa yang cukup menyenangkan ketika bisa menjadi dirinya sendiri, tak harus di hormati setiap saat hanya karena ia ratu sekarang. Ia merasakan hal yang sama seperti di Venesia ketika hanya  berada di pusat kota. Di mana tak ada satupun orang yang perduli atau mau tahu siapa dirinya.

Ia tersenyum melihat kesibukan orang-orang yang tertawa dan bercengkrama riang. Suara musik para kaum gypsy yang berkelana dan menghibur dengan cara menarik dan bermusik. Mereka mulai pertunjukan di salah satu jalan.

Jenis musik mereka yang terdengar seperti folk yang seru tersiar cukup keras mengundang orang-orang untuk mendekat dan ikut menyaksikan bahkan menari.
Ionanthe pun ikut bersemangat mendekati kerumunan itu. Ia sambil bertepuk tangan dan tersenyum lebar dan hampir membuat gigi-gigi putihnya kering.

Salah satu dari mereka mengajak juga para penonton untuk berdansa salah satunya adalah Ionanthe. Ia ragu mengulurkan tangan tapi mereka sedikit memaksa dengan senyuman lebar, mengatakan jika hal ini akan menjadi sangat seru dan menyenangkan.

Benar, Ionanthe menari dengan gerakan kaki yang serentak berputar, bertukar posisi, berjalan dan bergerak sesuai irama musik. Para penonton terdengar bertepuk tangan juga bersorak. Satu hentakan kaki tak sengaja membuat tudung kepalanya sedikit tersingkap. Membuat wajahnya yang manis terekspos. Ionanthe tak begitu menghawatirkan ini, meskipun berusaha berjaga-jaga jika ada yang mengenalinya.

Yang tak pernah wanita naif itu duga adalah, keterkejutan Henry saat melihat Ionanthe bergerak di tengah kerumunan bahkan dengan berani berdansa ria bersama para rakyatnya, Henry juga sedang berada di pusat kota setelah kembali dari gudang penempahan yang terbakar. Sungguh kelakuan wanita itu membuat dadanya di penuhi rasa curiga dan kesal. Wanita itu begitu berani pergi dari kerjaan dan bersenang-senang.
Nampaknya rahasia wanita itu telah terbongkar.

Henry menatap wajah wanita itu yang tersenyum amat lebar, tanpa sadar bahwa ancaman ada di hadapannya saat ini.
Awalnya ia tak mau percaya jika itu adalah Ionanthe. Tapi hanya ada satu cara untuk memastikannya. Henry berjalan mendekat, dan di saat ia bisa meraih tangan wanita itu Henry melakukannya dengan cepat.

Membawa Ionanthe yang sedang bersenang-senang. Ionanthe benar-benar terkejut dengan yang terjadi. Dengan mudah tubuhnya di bawa oleh seseorang yang tidak ia kenali. Karena saat itu wajah raja di tutupi oleh sebuah kain dan tudung warna hitam. Ionanthe memberontak namun seperti yang sudah terjadi. Tubuhnya di seret seperti sedang membawa anak kecil pergi. Ketakutan merambat naik dari perutnya dan ketika pria itu menyudutkan dirinya di bawah jembatan dengan dinding batu sungai rasa ketakutan itu sudah naik ke dadanya.

Wanita Penebus ( Priarie Verte) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang