Pt. 15 - Let's Play the Game

10.7K 1K 132
                                    

Di siang hari yang begitu terik, Azalea terlihat sibuk mencoba berbagai gaun yang ada di lemarinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di siang hari yang begitu terik, Azalea terlihat sibuk mencoba berbagai gaun yang ada di lemarinya. Dia menggonta-ganti pakaian bahkan nyaris mencoba semua pakaian yang Alesha punya di kamar itu.

"Nona, apa harus sejauh ini?" tanya Emeralda, kepala pelayan wanita yang sedari tadi menemani Azalea untuk mencoba pakaian dan berdandan.

"Kenapa, Bibi? Aku hanya berusaha," kata Azalea tenang. Dia tahu Emeralda diam-diam protes soal keputusannya tadi pagi yang dadakan soal menikah. Terlebih orang yang dia pilih adalah Alfonso Xander Salvatore. Semua orang jelas tidak akan setuju. Apalagi di mata orang yang ada di rumah ini, Xander jelas bukan pilihan.

Selama ini, mereka semua ada di pihak Ramario. Mereka sudah sangat setuju dengan hubungan Ramario dan Alesha. Bahkan pagi ini lagi-lagi ada bunga yang datang ke rumah ini dari Ramario.

Lelaki itu, bagaimana Azalea menyebutnya? Dia ... terlalu baik. Azalea sadar akan hal itu dan karena itu, dia semakin ingin menjauhinya. Karena bahkan setelah ditolak sekian parah olehnya, Ramario tetap bersikap seolah-olah semuanya baik-baik saja.

"Aku tau Bibi pasti menentang keputusanku ini. Tapi aku tidak bisa bersama Ramario lagi dan aku harus menyelamatkan perusahaan Papa." Azalea mencoba memberikan pengertian.

Emeralda yang sejatinya juga tidak bisa berbuat apa-apa hanya bisa tersenyum samar sembari mendekat untuk membantu Azalea merapikan dres selutut berwarna hitam yang menjadi pilihannya.

"Saya mengerti, Nona. Mungkin, saya terlalu terbawa perasaan. Jika dipikir-pikir saya seharusnya bersyukur masih bisa melihat Nona bersiap-siap dengan sangat cantik hari ini, terlepas nantinya Nona akan bersama siapa pun."

"Kenapa begitu?"

"Setelah serangkaian kemalangan yang menimpa Anda. Tentu saja saya harus merasa bersyukur karena Anda masih ada di sini." Azalea diam-diam merasa terharu. Dia menatap ke cermin dan melihat pantulan wajah cantiknya di sana.

Dia paham, sangat paham. Sedari kecil, Alesha hidup dengan penyakit jantung yang diidapnya. Lalu kemarin, dia kecelakaan dan untungnya masih selamat sampai hari ini.

Alesha di dunia ini sebenarnya jelas sangat-sangat disayangi. Dia bahkan mempunyai asisten rumah tangga dan kepala pelayan yang baik padanya.

"Aku janji akan menjaga diriku lebih baik Bibi." Kata Azalea berusaha memberikan janji.

"Tentu saja harus, Nona. Baiklah. Semuanya sudah selesai. Anda terlihat sangat cantik sekali." Puji Emeralda setelah selesai menata rambut Azalea sedemikian rupa setelah wanita itu selesai berpakaian.

Azalea yang merasa persiapannya sudah sangat matang pun kemudian berdiri. Dia melihat keseluruhan dirinya yang cantik di cermin. "Baiklah. Aku siap bertarung hari ini."

"Semoga beruntung, Nona."

Sementara itu di sisi lain, Anna baru saja selesai meeting dengan salah satu kliennya di sebuah kafe. Dia kemudian menatap arlojinya.

Dating With AntagonistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang