4

3.9K 75 2
                                    

Setelah itu aku mengecup putingnya kanan dan kiri, dari kiri aku jilat menggunakan lidahku aku mainkan dengan memutar lidah dan kadang aku gigit putingnya "ahhhhh ndrahhhhhh enak ndrahhhhhhh kenyot terus tetek bapakmu ini ndrrahhhhhh ahhhhhhh ahhhhhhh enakkkkk ndrahhhhhhh" racau bapak dengan menjambak rambutku namun ditekan di bagian putingnya lagi, lidahku tetap mengkobel putingnya yang berwarna coklat ini. Puting susu bapak sebeleh kanan yang nganggur itu dia mainkan sendiri pakai jarinya. Sedangkan tanganku ku buat mengocok kontol bapak dan memainkan anus.nya

"Ndaahhhh ahhhhhhh ahhhhhhhh kau apakan tubuh bapakmu ini ndrahhhhhh ahhhhhhhhh" tubuh bapak kelojotan dengan permainan yang kubuat. "Sssttttt pakkkk jangan berisik nanti ada tetangga yang denger bisa gawat apalagi ada Gibran entah anak itu tidur apa belum, pelan2 kalo desah oke" setelah kukatakan seperti itu bapak langsung membekap mulutnya sendiri kulanjutan dengan menjilat area dada  tengah turun dengan tetap menjulurkan lidah menuju pusar bapak, aku riming pusar sampai perut bapak kembang kempis dibuatnya "nggghhhhh ndrrrahahhhhh ahhhhh bajingannnnnn kau draahhhhh, bapakmu ini kamu apainhhhh ahhhhhh ssssttttttt sssstttt" desahan tertahan dari bapak.

Tangan kananku mengocok kontol bapak, tangan kiriku memutar di area anus bapak kulihat bapak dari bawah dengan tetap menjilati pusarnya, tangan kanannya dipai menutup mulutnya matanya terpejam dan tangan kirinya menjambak rambutku, posisi kaki bapak yang mengangkang membuatku leluasa untuk menggarap bagian bawahnya.

"Pak tadi pas mandi dimasukin jari enak ndak silitmu pak" aku menghentikan aktivitasku, posisi kaki bapak masih ngangkang dan ditaruh dipundakku.

"Agak perih ndra, tadi juga disuruh bukan kemauan bapak sendiri, tapi tadi pas kamu mainin anus bapak rasanya enak ndra geli2" balasan bapak seperti orang yang sangat bernafsu tangannya mengelus pahaku. Saat ini aku masih menggunakan pakaian lengkap, hanya kaos singlet putih dan boxer tanpa sempak. Sedangkan bapak sudah telanjang bulat, perut yang rata  otot dada yang menonjol jenggot tipis dan kumis tipis menambah keseksian tubuhnya.

"Pak izinkan endra puaskan bapak malam ini" ucapku di telinga bapak, badanku kumajukan kedua tanganku disamping kepalanya, kaki bapak ikut terangkat keatas dan masih  pundakku otomatis anusnya berada di perutku.

"Hmmmmhhhhh bapak izinkan ndraaahhhmmmmmhhhhh kuping bapak geli ndrahhh sssshhhhhhh ahhhhhh"
Aku menjilati kuping dalam bapak dan tanganku mengelus kepalanya.

Aku turunkan kaki bapak dan melepas semua pakaianku sekalian, kakiku mengangkang di wajah bapak, "sek sek ndra ini maksudnya gimana ini kok bapak kamu kasih kontolmu hah!" Nada suara bapak agak tegas kali ini. Namun tak ku hiraukan ucapannya aku pegang kontolku dengan tangan kananku dan tangan kiriku mengelus kepala bapak lalu aku mengoleskan kontolku ke area wajah bapak, kontolku mengeluarkan precum yang banyak otomatis wajah bapak penuh dengan precum ku aku oleskan menyeluruh ke wajahnya, kemudian menuju bibirnya yang tipis itu aku gosokkan ke aras bibir ke hidungnya. Tak lupa kedua pelerku aku taruh juga dibibirnya. Bahkan mengenai kumis bapak, rasanya sangat dahsyat.

Lalu aku melesakkan kontolku kedalam mulut bapak tipis2, "Ayo pak buka mulutmu, malam ini kamu ku Anggap perek.ku pak pereka yang haus kontol dan belaian pejantan pak mmhhhhh ayo bukak pakkkk mulutnya" kukatakan itu dan menatap wajahnya kulihat mata bapak agak melotot mungkin nggak terima kukatakan perek tadi. Bapak juga tidak kunjung membuka mulutnya, aku mengelus wajahnya lalu ku buka perlahan mulut bapakku ini 2jari ku masukan kedalam dan mungkin insting bapak sendiri dia memutar jariku didalam mulutnya menggunakan lidahnya. Setelah 5menitan ku keluarkan jariku dan kubuka perlahan mulut bapak dan aku tempelkan kontolku ke giginya yang masih terkatup "ayo pak dicoba dulu, anggap aja ini rokok bapak yang tembakau.nya diluar, tapi ingat jangan kena gigi pak" lalu perlahan mulut bapak terbuka agak lebar, langsung saja aku lesakkan kedalam sampai jembutku mengenai hidungnya, bapak tampak gelagapan kakinya menendang2 udara tangannya dipahaku mendorong agak kuat, setelah beberapa detik kudiamkan kontolku bersarang didalam lalu aku cabut kembali kontolku. "Bajingan kau ndra mau bunuh bapakmu ini to hah!" Aura tegas diwajah bapak terlihat namun aku tak memperdulikannya ku tampar kedua pipi bapak menggunakan kontolku yang keras ini. "Sssttttttt bapak kalo mau enak diam saja jangan banyak bacot, malam ini bapak jadi lonteku diam dan nikmati" wajah bapak langsung mendengus setelah mendengar omonganku tadi.

Benang BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang