9

1.5K 52 0
                                    

Hujan lebat mengguyur kampung angga, saat ini pukul 8 malam.

Anton dan angga juga sudah bersih2 warung dan bersiap menutup warungnya.

Suara petir menyambar bersahutan. Tadi endra dan gibran juga mengabari kalau disana hujan deras dan mati lampu. Jadi mereka berdua akan menginap disana karena besok juga akan ada acara 100harian almarhumah istrinya dan diadakan  dirumah mertuanya, karena permintaan mereka. Kalau dirumah ini yang mengurus perdapuran dan lain2 nggak ada.

"Hujan sama petirnya gede2 ton mending kamu dirumah mas dulu, nunggu agak reda, kalo sampai nanti masih deras nginep sini aja gakpapa, aku juga sendiri dirumah anak2 mau nginep dirumah mbahnya"

Tawar Angga ke Anton,

"Wah saya numpang neduh dulu aja mas, kalo nginep dirumah nggak ada orang nanti, tadi anak istriku kerumah orangtuanya, minta diantar kesana mau ada acara katanya, jadi rumahku sepi kalo aku nginep sini hehe"

"Nah nggak papa, hujan dirumah sendiri juga nggak ada yang angetin kan nggak enak hahaha, udah nginep sini aja ada kamar tamu juga disini nggak usah sungkan"

"Haha yaudah lihat nanti saja mas kalo udah reda nanti bisa pulang, "

"Yaudah ayo masuk dulu kamu tolong bawakan barang2 ini, biar aku gembok warung agak lari aja kesana basah dikit paling ntar"

Lalu Anton pun agak berlari kerumah angga dan benar saja baju dan celananya agak basah apalagi bagian celana tadi dia lupa menggulung keatas.

Anton lalu menunggu angga di depan rumahnya. Dia tidak sengaja melihat jendela kamar angga, dia jadi teringat perbuatan angga semalam.

Tak lama angga pun menyusul juga agak berlari.

Lalu dia membuka kunci pintunya dan masuk diikuti Anton dibelakangnya. "Kamu taroh belakang aja nanti aku cuci dandangnya kamu mandi aja nggak papa, kamar mandi dekat dapur itu, kamar mandi satunya belum selesai dikerjakan tukang"

"Oh ya mas, aku cuci aja nggak papa sekalian " tawar anton ke angga,

"Udah nggak papa kamu mandi aja, biar ini aku yang urus udah biasa ini hehe"

Lalu anton mandi dan angga mencuci dandang bekas dagangan tadi. Setelah selesai mencuci dandang dia baru ingat kalau tadi belum kasih anton handuk.

Lalu dia mengambil handuk di kamarnya yang bersih dan berniat memberikan ke anton.

Tok tok tok "ton ini handuknya tadi lupa belum tak kasih kamu"

"Oh iya mas"

Didalam kamar mandi anton lalu dengan sadar dan cekatan membuka pintu kamar mandi

ckelekkkk

Lalu pintu terbuka menampilkan anton dengan telanjang bulat rambut basah, badan basah bulir2 air menetes di badan anton.

Angga yang melihat itu langsung melongo dipandangnya tubuh anton dari atas ke bawah, dada bidang dengan hiasan rambut yang tidak terlalu lebat menghiasi dadanya lalu turun menuju perut rata dan tegak lalu menuju pusarnya yang dibawanya pas disana terdapat bulu2 halus yang agak rimbun menuju kearah selangkangannya lalu pandangannya tertuju dengan area selanjutnya, yaitu jembut lebat dan tebal lalu seonggok benda panjang, lemas, urat, dan kepala yang sama besarnya dengan batangnya.

Anton dengan sadar dan sengaja membiarkan bosnya menatap dengan puasa, bibir yang menyeringai.
Tangannya masih membuka pintu dan satunya di tembok,

Setelah sadar beberapa saat angga lalu berbicara ke antin "eh eh ini handuknya ton tadi lupa ngasih, tangannya terulur kedepan memberikan handuk ke anton. Pandangannya tertuju ke tangan Anton yang berurat sampai atas, walau badannya kecil dan tingginya yang sama dengan endra anaknya tapi ototnya terlihat jelas. Jangan lupa bulu ketiak yang rimbun terbelenggu disana .

Benang BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang