Suara alarm menggema dikamar itu.
Dering alarm dari hp angga terdengar jelas, pukul setengah 5 pagi. Dua orang dikamar itu masih terlelap dengan posisi masih sama berpelukan, namun kontol endra sudah terlepas.
Namun kedua kontol itu mengalami morning wood, kontol ngaceng alami dipagi hari.
Angga bangun tanpa membangunkam endra, lalu beranjak dan meregangkan ototnya, agak ngilu sedikit diarea pantatnya. Permainan mereka malam tadi terasa puas.
Mengingat itu angga tersenyum sedikit. Lalu tak sengaja melihat jendela kamarnya. Dia baru sadar kalau semalam mereka main lupa menutup jendela kamar mereka dan kordennya juga, tapi sekarang jendelanya sudah tertutup, apa ita kena angin padahal semalam sudah dikaitkan dengan pengait agar tidak tertutup sendiri. Tapi pagi ini sudah tertutup. Apa mungkin terkena angin pikirnya. Lalu dia menutup dan mengunci jendela itu dan menutup kordennya sekalian mengingat endra tidur telanjang dikamarnya.Angga lalu berjalan ke kamar mandi dan mandi membersihkan tubuhnya, tak lupa mandi wajib juga. Setelah cukup bersih dia lalu menunaikan ibadah subuhnya.
Setelah selesai dia langsung berangkat ke pasar guna untuk menjalani aktivitas rutinnya menggiling daging sapi untuk dijadikan dagangan baksonya.
Skip skip skip
Setelah pulang dari pasar angga mulai berkelut dengan dunia perdagangan.
Endra juga belum bangun, sedangkan Gibran sudah bangun dan membantu bapaknya didapur mencetak bakso,
Hari ini tanggal merah di hari jumat, dan sabtu minggu juga libur. Jadi libur 3 hari mereka.
"Bran, kalau sudah selesai nanti kamu buka warungnya dulu ya bersihkan sekalian. Mas anton nanti datang agak terlambat mau ada periksaan anaknya katanya"
"Ya pak, mas endra belum bangun kah pak, biar bantuin Gibran dulu"
Ucapan gibran tadi mengingatkan angga tentang semalam, dia ingat tadi endra masih tidur dikamarnya.
"Belum kayaknya bran paling bentar lagi bangun, oh ya bapak berpesan kalian sudah besar jangan ribut. Kalian harus akur. Selesaikan masalah dengan cepat dan damai bapak tidak suka anak2 bapak berantem ya. Nanti ajak masmu bicara baik2 selesaikan masalah kalian ya, bapak tidak tau masalah kalian semalam apa tapi bapak minta tolong segera diselesaikan ya"
Ucapan angga itu membuat gibran terdiam, namun kata2 itu juga ada benarnya . Nasehat bapaknya semalam juga benar kalau mas endra itu sayang dan khawatir tentangnya dan tidak mau kenapa2 dengan adiknya.
"Iya pak, nangi gibran ngomong sama mas endra biar selesai, makasih pak udah mengingatkan gibran dan mas endra terus dan menyayangi kita berdua dengan baik, bahkan dengan adik bayi juga"
Ya anak ke 3 Angga masih berada dirumah neneknya. Setiap hari selama diwarung angga selalu vc dengan mertuanya menanyakan kabar anaknya. Sesekali angga juga akan menjenguk anaknya ketika waktu senggang.
"Itu sudah tanggung jawab bapak, buat kalian bahagia, kalian sumber bahagia bapak. Jadi jangan sampai kelahi bertengkar, setiap masalah pasti ada jalan keluarnya"
Mereka lalu mengobrol dengan santai , 15 menit kemudian
Ckelekkkk
Suara pintu kamar terbuka keluarlah endra dari kamar bapaknya, dengan kondisi telanjang bulat dia berjalan kearah kamar mandi dengan mata sipit karena menguap.
"Endra!!! Pakai bajumu !!! jangan seenaknya dirumah ada adikmu juga, cepat pakai bajumu !!! Udah semalam juga telanjang apa baju2mu mau bapak buang biar nggak usah pakai baju sekalian!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Benang Biru
RomanceHOMOPHOBIC LANGSUNG MINGGAT!!! CERITA INI MENGANDUNG UNSUR DEWASA!