• HAPPY READING •
15:08Zivanya sedang berada di dalam mobil Arsella. Mereka baru pulang dari kampus dan kini Sella mengantar Vanya ke apartemen nya.
"Sell, kamu ga nyembunyiin sesuatu kan dari aku dan Amara?" tanya Vanya yang terdengar mendadak.
Namun Vanya sudah dari kemarin ingin bertanya hal itu, akan tetapi dirinya tidak berani atau tidak enak.
Sella yang fokus menyetir, dia menoleh ke Vanya "Emang apa yang bakal gw sembunyiin dari kalian?" tanya Sella balik dengan kekehan.
"Aku udah denger semuanya di rumah sakit!" ucap Vanya.
Sella seketika terdiam dengan perkataan Vanya, dia tidak menoleh ke Vanya, matanya menatap lurus ke depan.
"Kamu ga perlu nutupin apapun sama kita Sell!" sambung Vanya.
Sella menoleh ke arah Vanya dengan ragu "Gw-gw ga-
"Aku tau alasan kamu nutupin itu semua, tapi asal kamu tau Sell, kalau aku dan Amara tau nya terlambat kita pasti akan merasa bersalah. Kita udah sahabatan lama, tapi masalah berat yang kamu alamin kita ga tau sama sekali, itu ga ngebuat aku dan Amara senang, justru kita bakal ngerasa kalau kita orang ga penting di hidup kamu!" lanjut Vanya.
Sella menepikan mobilnya, mereka sudah tiba di depan gedung apartemen.
"Gw minta maaf Van, gw bener² bingung harus gimana!" air mata Sella mengalir begitu saja.
Vanya mengusap bahu Sella, tanpa tersadar airmata nya juga ikut keluar.
"Udah lama?" tanya Vanya berusaha menahan isakannya.
"Semenjak papa nyuruh gw pindah jurusan!" jawab Sella seraya menyeka air matanya.
Dia tidak mau terlihat lemah di depan sahabat nya.
Vanya membawa Sella kedalam pelukannya. Vanya berusaha menahan airmata yang terus ingin mengalir, dia harus mensupport Sella jadi dia tidak boleh terlihat lemah.
Vanya melepas pelukan nya "Jangan kasih tau Amara dulu, gw belum siap diomelin dia!" pinta Sella yang membuat keduanya terkekeh.
"Jangan lama² juga, nanti dia yang ngerasa ga kita anggap!" balas Vanya.
Sella menganggukkan kepalanya dan kembali menyeka air matanya.
"Yaudah aku turun dulu ya, makasi tumpangannya!" pamit Vanya seraya membuka pintu mobil.
Sella tersenyum tipis dan melambaikan tangan ke Vanya.
Vanya membalas lambaian tangan Sella, dan dia berdiri di tepi menunggu Sella pergi.
Sella kembali menghidupkan mobilnya dan dia pergi dari sana.
~•~
21:38
Vanya duduk di sofa sambil menonton televisi, dia juga memakan cemilan yang Kenzie belikan untuknya.
Namun fokus Vanya tidak ke televisi, pikiran nya terus bergelud dengan kejadian di kampus tadi saat Kenzie memukul cowo bernama Kevin.
"Aku harus jawab apa kalau Amara tanya!" gumamnya begitu bingung.
Krekkk
Vanya menoleh ke arah pintu, dia melihat Kenzie yang baru saja masuk.
Kenzie duduk di sebelahnya dan menyandarkan kepalanya di bahu Vanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm owned by a naughty man (21+)
Romance🔞𝕄𝕖𝕟𝕘𝕒𝕟𝕕𝕦𝕟𝕘 𝕒𝕕𝕖𝕘𝕒𝕟 𝕧𝕦𝕝𝕘𝕒𝕣, 𝕗𝕠𝕥𝕠 𝕕𝕒𝕟 𝕧𝕚𝕕𝕚𝕠🔞 🅻🅰🅿🅰🅺 🅳🅴🆆🅰🆂🅰, 🅱🅾🅲🅸🅻 🅷🅰🆁🅰🅿 🆂🅺🅸🅿 DOSA TANGGUNG SENDIRI Bagaimana jadinya jika gadis polos seperti Zivanya terjerat dengan pria yang dikenal bad boy...