3. ZIVANYA | Permulaan

13.8K 100 1
                                    

• HAPPY READING •


Setelah mengemasi barang² nya, Zivanya kini kembali masuk kedalam mobil dengan perasaan gundah, Vanya merasa hatinya tidak tenang jika harus tinggal satu rumah dengan Kenzie pria yang asing baginya.

Beberapa menit kemudian mobil itu berhenti di depan gedung besar dan panjang, lalu seseorang membukakan pintu mobil belakang tempat Zivanya duduk, Zivanya pun keluar. Satu anak buah Kenzie yang ikut mengantar Zivanya sedang mengambil koper Zivanya yang tadi di letakkan di dalam bagasi mobil.

Setelah itu mereka menuntun langkah Zivanya memasuki gedung tersebut, dan mereka masuk kedalam lift untuk menuju ke tempat Kenzie, namun Zivanya kaget saat melihat salah satu anak buah Kenzie menekan nomor 30 yang artinya Kenzie tinggal di lantai 30, saat datang kesini tadi Zivanya tidak memperhatikannya karena dia terus menunduk takut.

Pintu lift pun terbuka, Zivanya terus mengikuti langkah pria bertubuh tegap itu dengan beberapa pria lagi yang berjalan di belakang Zivanya sambil membawa koper Zivanya.

Mereka pun berhenti disebuah pintu dan menekan bell nya, beberapa detik kemudian pintunya terbuka dan terlihat lah Kenzie dengan pakaian tidurnya, Zivanya mengerutkan kening nya bingung....

"Kenapa dia pakai baju tidur?" batin Zivanya.

Lalu Zivanya menoleh ke jam dinding apartment Kenzie yang bisa dilihat walau berdiri di luar pintu, Zivanya pun terkejut saat mengetahui sudah jam 9 malam.

"Apa? jam 9? kenapa aku gak sadar?" batinnya lagi.

Zivanya terlalu pusing dengan hari ini sampai dia tidak menyadari sudah jam 9 malam.

"Ekhem!" dehem Kenzie saat Zivanya hanya diam saja dan tidak masuk kedalam.

Lamunan Zivanya langsung buyar, dia pun melihat sekitar nya yang orang² nya Kenzie juga menatapnya dan itu membuat Zivanya jadi takut dengan tatapan aneh mereka.

"Masuk!" lanjut Kenzie.

Zivanya segera masuk tanpa berpikir lagi, dia takut jika anak buah nya Kenzie akan menyakiti nya jika tidak menurut.

Lalu Kenzie mengambil koper Zivanya yang masih dipegang oleh salah satu anak buah nya....

"Kalian boleh pergi!" ucap Kenzie kepada mereka.

Mereka pun mengangguk sopan, dan segera pergi dari sana. Kenzie kembali menutup pintu nya dan menghampiri Zivanya seraya membawa kopernya.

Zivanya menoleh ke arah Kenzie yang sedang berjalan ke arah nya, tak lama Kenzie langsung mendekat ke hadapannya seraya melepas genggaman tangannya dari koper Zivanya, saat sudah dekat pun kaki Kenzie terus melangkah maju dan Zivanya menjadi takut seraya melangkah mundur karena wajah Kenzie sudah sangat dekat dengan wajahnya.

Hingga kemudian kaki Zivanya tersandung kakinya sendiri dan hampir membuatnya jatuh kebelakang, namun tidak jadi saat satu tangan Kenzie menahan pinggang Zivanya. Kini manik mata mereka saling bertemu dan jarak wajah mereka hanya beberapa senti saja hingga hidung mereka saling bersentuhan.

Rahang Kenzie seketika mengeras saat merasakan hembusan nafas Zivanya mengenai sebagian wajahnya, Kenzie pun semakin mendekatkan wajahnya berniat untuk mencium bibir Zivanya.

Zivanya langsung sadar akan hal itu, dia langsung mendorong keras tubuh Kenzie hingga Kenzie menjauh dari nya beberapa langkah.

"Kamu mau apa?" tanya Zivanya dengan nafas memburu, dia sangat takut jika akan terjadi sesuatu.

Kenzie terkekeh melihat raut wajah Zivanya yang tampak takut, Kenzie pun kembali mendekat ke hadapan Zivanya, dan Zivanya kembali berjalan mundur supaya dia dan Kenzie tidak bersentuhan lagi seperti tadi, namun tiba² Kenzie berhenti dan itu membuat Zivanya bernafas lega.

I'm owned by a naughty man (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang