𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓻𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰...
Sudah hampir 5 hari ini evan tak kunjung pulang ke rumah.
Elyn sudah mencoba menghubungi nya berkali-kali namun hasilnya nihil.
"Ck!angkat dong dek!!" Ucap elyn. Terlihat jelas raut khawatir diwajahnya.
Bi mirna pun sudah mencoba menghubungi evan lewat telepon rumah. Dan masih sama itu pun tak membuahkan hasil.
"Sabar atuh non...den evan bakal baik baik saja" ucap bi mirna menenangkan elyn yang terlihat sangat gelisah.
Elyn pun mengangguk iya. Ia mondar mandir di ruang tamu sesekali melihat jam dinding.
Pukul 01:45
Elyn semakin gelisah apa lagi jam sudah menunjukkan pukul tengah malam.
"Semoga lo nggak kenapa napa dek" Batin nya.
-ceklek-
Pintu utama terbuka,menampakkan sosok evan dalam keadaan yang sangat kacau.
Sontak elyn langsung menghampiri sang adik,
Dan menuntunnya menuju kamar evan.Ia pun membaringkan sang adik dengan hati hati
Bau alkohol tercium jelas dari tubuh evan,jika bukan mabuk apa lagi? Pikir elyn.
Ia pun menatap sang adik,
"Andai tak seasing ini,kita pasti ngerasain hubungan antara adik kakak van." Batin elyn.Sebelum evan sadar sepenuhnya lebih baik elyn pergi keluar dari kamar evan.
Namun langkahnya terhenti saat sebuah tangan memegang jemarinya. Ia menatap sang adik.
Lalu perlahan melepaskan tangan evan yang memegangi jemarinya.
Bukan lepaskan namun evan semakin mengeratkannya.
"Temenin gue" ucap nya masih dengan mata tertutup.
Elyn mendekati sang adik. Membelai surai hitam evan.
"Kakak bakal jagain lo semampu kakak dek" ucap elyn.
Tatapannya sendu, ia benar benar rindu akan dirinya bersama evan.
Evan semakin mengeratkan genggamannya. Raut wajah gelisah terlihat jelas di wajah teduh evan.
Elyn yang menyadari itu pun langsung mengelus kepala sang adik mencoba untuk menenangkannya.
Greppp
Evan memeluk sang kakak dengan sangat erat. Elyn terkejut pasal nya ia tak pernah sedekat ini dengan sang adik. Ada perasaan haru dan senang.
Ia pun membalas pelukan sang adik mencoba memberi kenyamanan.
Elyn mengerutkan dahinya, bahunya terasa basah. Evan menangis? Batinnya.
Suara isakan mulai terdengar. Dan benar evanlah yang menangis.
"Kenapa?" Batin elyn bertanya tanya.Elyn menenangkan sang adik, ia mencoba meredakan isakan itu.
Namun tiba tiba evan mendorong elyn dengan keras.
"Ngapain lo dikamar gue?" Ketusnya. Menjauh dari sang kakak.
Elyn terkejut secepat ini kah sifat evan berubah?
"Keluar!" Titah evan tanpa menatap wajah sang kakak.
Elyn masih terdiam ditempat. Ia belum sadar sepenuh nya. Baru saja ia merasakan kehangatan hubungan antara kakak dan adik, namun sekarang secepat itu sirna.
"GUE BILANG KELUAR ANJG!!!!!!!" Bentak evan.
Elyn terperanjat kaget. Dengan cepat ia pun langsung keluar dari kamar evan. Tak mau membuat sang adik semakin marah.
Evan mengacak frustasi rambut nya
"Sial!!" Desis nya.Elyn masih menetralkan detak jantungnya.
Ia masih sedikit syok, sebab bentakan evan tadi ia pun mengambil sebuah figura kecil yang berada di laci nya.Ia menatap sendu foto yang ada di dalam nya.
"Mungkin kalau saat ini kehadiran mama masih ada diantara kita, keluarga ini nggak bakal pecah ma." Ucap elyn.Ia pun meletakan figur itu ketempatnya kembali.
"Huft....."
"Sadar lyn...semua itu hanya bayangan bayangan lo! Dan mustahil buat evan dan ayah deket sama lo! Lo aja nggak pernah di anggap kehadiran lo jadi jangan mimpi klo lo bakal ada di hati mereka." Ucap nya sendu.Ia pun memutuskan untuk beristirahat.
EVAN ALTEZA DARENDRA
Sosok laki laki yang susah ditebak, elyn pun tidak tau bagaimana sifat asli sang adik.
Karna minimnya komunikasi antar ke dua nya.
Ia memiliki bola mata mirip sang kakak dengan iris berwarna hitam pekat. Tatapannya teduh namun juga sedikit tajam.
Elyn dengan evan memang terpaut jarak 1 th.Untuk part ini memang singkat ya readers!!!🙏🙏
Hanya sekedar ingin mengenalkan tentang sosok evan..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.CIEEEEE YANG MASIH NGIKUTIN CERITA ELYN...
MASIH KEPO NGGAK NIH KELANJUTANNYA?
PASTI KALIAN BERTANYA TANYA APA SEBAB BRAM DAN EVAN MEMBENCI ELYN?
TUNGGUIN YA SENG....
NANTI ITU BAKAL ADA PART NYA SENDIRI
JADI NYA TETAP PANTAU TERUSSS CERITA ELYN....
SPAM KOMENNN JANGAN LUPA!🥰
1 KATA UNTUK EVAN???
KAMU SEDANG MEMBACA
IRELYN
Teen Fiction"𝙼𝚞𝚗𝚐𝚔𝚒𝚗 𝚜𝚎𝚋𝚊𝚋 𝚍𝚎𝚠𝚊𝚜𝚊 𝚋𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚙𝚎𝚛𝚒𝚑𝚊𝚕 𝚋𝚎𝚛𝚝𝚊𝚖𝚋𝚊𝚑𝚗𝚢𝚊 𝚞𝚖𝚞𝚛, 𝚖𝚎𝚕𝚊𝚒𝚗𝚔𝚊𝚗 𝚍𝚒𝚜𝚎𝚋𝚊𝚋𝚔𝚊𝚗 𝚘𝚕𝚎𝚑 𝚏𝚊𝚔𝚝𝚘𝚛 𝚝𝚎𝚛𝚝𝚎𝚗𝚝𝚞, 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚞𝚊𝚝𝚗�...