Haii! Jangan lupa tinggalin jejak dengan vote cerita nya ya agar author semakin samangat buat cerita nya! ⚠️Awas Typooo!!!
Happy Reading!................................................
Keesokan harinya mereka semua sudah berada di sekolah, tetapi Galen memilih untuk ke toilet dahulu untuk mengganti seragam karena tadi dijalan ia ketumpahan oleh susu.
"Wow..., lo kakak nya Adya?."
"Anjing!." Kaget Galen.
"Wowowow santai dong..."
"Gimana mau nambah luka lagi?."
"Minggir!." Ucapnya langsung masuk kedalam bilik toilet.
Klek
"Kalo lo bilang ke sodara sodara lo gue yang ngunciin, abis lo sama gua!."
"BUKA WOI!." Teriak Galen.
••••••
"Galen mana dah ck!." Decak nya berlari ke toilet.
Sesampainya disana Refan langsung menghampiri pintu toilet yang sedang di gedor oleh seseorang.
Cklek
"Abang!."
"Kok kamu bisa ke kunci?."
"Eeee, anu tadi kekunci sendiri hehe."
"Nggak, kamu jangan bohong!." Sentak Refan.
"G-ga boong kok!."
"Kerjaan Sean kan?."
"Hah! b-bukan kok!." Jawabnya gugup
"Knp gugup? bener kan?." Ujarnya langsung pergi untuk menemui Sean.
•••••
Brak
"Mana yang namanya Sean!."
"Abang?." Gumam Adya kaget.
"Saya, kenapa ya ka?."
"Sini lo ikut gua."
"Loh? em-
"Cepet!."
Refan dan Sean sudah berada di taman belakang sekolah.
"Lo yang mgunciin adek gua? iya?."
"Lah! saya aja gatau adek nya yang mana."
"Galen."
"Ohhh, gatau saya kak."
"Jangan bohong anjing!." Kesalnya menarik kerah baju Sean.
"Bangsat, tu anak ngadu ya!?."
"Sumpah bukan saya kak!."
KAMU SEDANG MEMBACA
protective brother |End
Short StoryMengisahkan tentang Galen yang terjebak di sikap protective keluarga nya apalagi abang dan adiknya. Satu satunya di keluarga yang memiliki imun yang lemah membuatnya hanya bisa pasrah dengan sikap semua keluarga nya yang melarang Galen. Ia hanya in...