eight

1.5K 67 2
                                    

Haii! Jangan lupa tinggalin jejak dengan vote cerita nya ya agar author semakin samangat buat cerita nya! ⚠️Awas Typooo!!!
Happy Reading!

......................................

Cklek

"Gimana mas?." Tanya Risa setelah menidurkan Galen.

"Ya sesuao dugaan, pelaku nya adalah Sean." Ucap Tirta membuat Adya kaget.

"Hah? kok bisa!."

"Ga ada yang ga bisa, selama ini kamu kemana aja? korban korban bullying di sekolag itu ulah dia, cuman kamu di kelabui biar gatau sisi lain dia gimana." Jawab Refan yang mengelus surai Galen.

"Teman yang bener teman kamu itu hanya Ezra dek, kalo Sean temen kamu masa dia tega bikin kakak kamu sendiri masuk rumah sakit begini?." Ucap Kean membuat Adya merasa bersalah.

"Maaf semua nya..., Adya ga dengerin apa kata aa sama abang waktu itu..."

"Ga apa, yang terpenting sekarang kondisi kakak ya?." Ujar Risa memeluk tubuh si bungsu.

•••••

Siang harinya mereka semua sedang makan siang bersama dengan Galen yang disuapi oleh Adya yang memang sudah makan terlebih dahulu tadi.

"Kak ayolah, tiga suap lagi dehh!."

"Gamau ah mual...."

"Ish, nyebelin banget! kakak baru makan dua suappp!!."

"Gamau ih Dyaa!."

"Ehhh, kok ribut sih..."

"Ini nih adek apaan sih, maksa banget udah tau mual."

"Hih! ah terserah!." Kesalnya langsung pergi meninggalkan ruangan.

Brakk

"Astaga...."

"Jangan dipikirin, biarin aja dia begitu."

"Ehm..." Dehem Galen.

"Kapan aku pulang??."

"Sampe kamu sehat." Jawab Kean.

"Ish..."

"Ya sabar dongg."

••••••••

Sekarang tepatnya setelah beberapa hari Galen dirawat inap dirumah sakit sekarang saatnya pulang kerumah.

"Kamu kalo ada yang bully kamu tuh bilang sama kita." Omel Tirta yang entah sudah berapa kali diucapkan diperjalanan pulang.

"Dadd~~, udah berapa kali daddy bilang begitu..."

"Ya kamu dengerin kata daddy kamu." Sambung Risa.

"Iya mom."

"Mom, dad, setelah ini Kean dan Refan izin pergi bermain."

protective brother |EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang