Haii! Jangan lupa tinggalin jejak dengan vote cerita nya ya agar author semakin samangat buat cerita nya! ⚠️Awas Typooo!!!
Happy Reading!......................................
Beberapa hari kemudian Galen terus menanyakan tentang keputusan keluarga nya tersebut tentang sekolah umum nya itu.
"Daddy...., kapan Galen bisa sekolah lagiiii!! ini udah berapa hari kalian ga ngasih info loh!."
"Sebetulnya kami sudah dapat jawaban nya dari kemarin." Sahut Adya membuat Galen menoleh.
"Apa apa!!." Ucapnya tak sabaran.
"Kami izinkan." Jawab Tirta membuat Galen besorak senang sampai terbatuk batuk.
"Diem!." Tegur Kean.
"Hehe...."
"Kapan sekolah nyaa!!."
"Senin lah, besok aja sabtu." Cibir Refan.
"Oke!."
"Baik baik disana, jangan aneh aneh!." Peringat Risa.
"Siap mommy!!."
"A, basket kuy!." Ajak Refan.
"Iya tuh a, yuk!." Sahut Adya.
"Aku ga di ajak??."
"Gaboleh!." Kompak ketiga nya.
"Jahat..., liat aja kok..." Cicit nya sedih.
"Liat aja ya?." Ucap Risa diangguki oleh Galen.
•••••
"Ah curangg!!." Kesal Adya.
"Ahahahah!! ga curang dong."
"Seru..., kapan gue bisa bebas kaya mereka?."
"Ambil minum dulu ah haus." Ucap Refan diikuti oleh kedua nya.
Galen yang melihat bola basket tersebut menganggur di tanah langsung saja ia ambil dan mulai bermain.
"GALEN!." Teriak Kean membuat Galen kaget dan bola basket yang akan ia lempar terjatuh tepat di keningnya.
Bruk
"Shhh..."
"SIAPA YANG NYURUH KAMU MAIN BASKET!." Teriak Refan menghampiri Galen yang terjatuh.
"Ab-abang..."
"JAWAB!." Sentak Adya.
"M-maaf..., ak-aku cuman mau nyoba..." Cicitnya.
"Ada apa ini teriak teriak!." Tegur Tirta menghampiri mereka.
"Nih! kakak nyoba nyoba main basket!." Adu Adya kepada Tirta.
"Hiks Galen cuman mau nyoba!."
"Kenapa kening nya merah itu?." Tanya Tirta.
KAMU SEDANG MEMBACA
protective brother |End
Short StoryMengisahkan tentang Galen yang terjebak di sikap protective keluarga nya apalagi abang dan adiknya. Satu satunya di keluarga yang memiliki imun yang lemah membuatnya hanya bisa pasrah dengan sikap semua keluarga nya yang melarang Galen. Ia hanya in...