five

3.6K 150 0
                                        

Haii! Jangan lupa tinggalin jejak dengan vote cerita nya ya agar author semakin samangat buat cerita nya! ⚠️Awas Typooo!!!
Happy Reading!

.............................................

Keesokan harinya Galen bersama ketiga saudara nya sedang berjalan jalan ke mall karena permintaan Galen yang katanya bosan dirumah.

"Kita mau kemana lagi? emang kamu ga capek? kita udah jalan sekitar dua jam loh." Ucap Kean yang mulai kelelahan.

"Payah banget, Galen belum capek kok ayo ke timezone."

Dengan pasrah ketiga nya mengikuti Galen yang sudah berlari kecil ke arah timezone.

Brukk

"Awsss!." Ringis kedua nya karena terjatuh.

"Galen!." Pekik ketiga nya membantu Galen berdiri.

"Woi kalo jalan pake mata dong!." Kesal pemuda itu.

"Iya maaf ya kak..." Cicit Galen.

"Akh buang buang waktu aja!." Kesalnya langsung pergi.

"Udah udah, ayo jadi ke timezone gak?." Ucap Adya membuyarkan lamunan Galen dan langsung masuk ke dalam timezone.

••••••

Satu jam berlalu, tetapi Galen masih ingin tetap di sana membuat ketiga saudara nya bosan.

"Kita paksa pulang aja? gue takut kecapean." Ucap Refan diangguki setuju oleh kedua nya.

Kean berjalan ke arah Galen dan langsung menarik lengan Galen membuatnya kaget.

"Ih a! lepas Galen masih pingin mainnnn!!!."

"Gak! liat kamu udah pucet gitu! kita pulang!."

"Gamauuu!!!." Rengek nya membuat semua pandangan menoleh ke arahnya.

"Kok dipaksa gitu ya? ih kasian."

"Kok begitu sih kan dia mau main doang."

"Jahat banget sih saudara nya."

Dll

Kean, Refan, dan Adya yang mendengar itu menggeram marah dan langsung menarik paksa Galen keluar dari sana untuk menuju mobil.

Brukk

"Ingin main lagi hm? dengan wajah pucat begitu?!." Sentak Kean membuat Galen menundukan kepalanya.

"M-maaf..."

"Kakak kalo udah di turutin pasti endingnya melawan begini, jadi nyesel kita ngasih izin." Ucap Adya dingin.

"Simpan tangisan kamu Galen! berisik!." Tegur Refan membuat Galen menahan agar tangisan nya tidak bersuara.

•••••

Brakk

Kean menggebrak pintu rumah nya dan langsung masuk dengan mendudukan Galen kasar di sofa.

"Aa, kenapa! kok digituin sih adik nya!." Tegur Risa melihat Galen yang masih menangis tanpa suara.

"Kakak..., kenapa hm?." Tanya Risa hanya dibalas gelengan oleh Galen membuat mereka bertiga geram.

"Kok ga jawab? gabisa jawab kamu?." Tegur Refan.

"Tadi aja ngelawan, sekarang gabisa jawab!." Sentak Adya.

"Kenapa sih? ngomong pelan pelan dong bang, dek."

"Mom..." Lirih Galen sembari memegang hidung nya yang mulai mengeluarkan darah.

protective brother |EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang