two

3.6K 136 3
                                    

Haii! Jangan lupa tinggalin jejak dengan vote cerita nya ya agar author semakin samangat buat cerita nya! ⚠️Awas Typooo!!!
Happy Reading!

...................................

Setelah dr. Jake tiba ia langsung memeriksa keadaan Galen, keadaan Galen sebenearnya tidak apa apa hanya pening akibat bangun tidur tapi karena paksaan dari keluarga nya membuat ia menjadi kena infus.

"Aku gapapa lho! kenapa dipasang infus segala sih!." Ucapnya kesal.

"Oh gamau nurut? mau aa bilang daddy terus kamu masuk ke kandang Leon lagi?."

"N-nggak..."

"Nurut aja sih kak, buat kebaikan kakak juga." Ucap Adya dengan menatap Galen datar.

"Ya..., kalian keluar aku mau tidur."

"Kami tetap disini." Kompak mereka.

"Nggak! aku mau sendiri!." Tolak nya mentah mentah.

"Oke..." Gumam Refan langsung rebahan di samping Galen begitupun yang lain.

"Akh abang sakit! infusan nya ketarik!!." Pekik nya dengan berkaca kaca.

"Maaf maaf! abang ga sengaja!." Ucapnya panik.

"Sakit abang...." Cicitnya dengan air mata yang mulai berjatuhan.

"Gimana sih lo." Cibir Kean.

"Kan ga sengaja a..."

"Biar abang usapin oke? kamu tidur aja." Ucapnya dibalas anggukan singkat dari sang adik.

•••••

Malam harinya mereka memutuskan untuk kumpul di ruang keluarga.

"Mom, Galen mau sekolah umum, boleh ya??."

"Izin sama yang lain."

"Ah mommy ga asik!." Kesalnya.

"Galen mau sekolah umum katanya, gimana nih?." Ucap Risa membuat mereka menatap Galen intens.

"Enggak!." Jawab semua nya membuat Galen semakin kesal.

"Kalian enak! masa aku doang yang dirumah! lagian aku bisa jaga diri aku, kenapa sih ah!."

"Daddy ga izinin kamu."

"Dad..."

"Udah sih kak! kalo kakak kenapa napa gimana!." Gertak Adya.

"Ya kan bisa jaga diri! kalian juga di sana kan!."

"Tap-

"Ayolah!!, Galen juga mau bebas ga diem diri dirumah doang! susah amat kayaknya hirup udara di luar."

"Huft, ya daddy izinkan."

"Loh dad!." Pekik ketiga nya tak terima.

"Dengan beberapa syarat!."

"Ah elah.."

"Yasudah tidak jadi."

"Daddy!."

"Syarat nya kamu harus selalu sama mereka, jangan jajan sembarangan, jangan kecapean, jangan bandel, jang-

"Dad! Galen bukan anak kecil lagi loh! Galen tau mana yang harus dihindarin mana yang harus di jauhin!."

"Bagus kalo kamu ngerti." Ucap Arsen.

"Besok daddy daftarin, kamu mungkin bisa masuk esok nya."

"Yes! makasih daddy!!." Pekik Galen memeluk tubuh tegap Tirta.

protective brother |EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang