seutas takdir

340 40 16
                                    

"Souta, boleh bantu bunda sebentar? " panggil seorang wanita paruh baya yang tengah asyik memotong beberapa bumbu yang mungkin akan ia gunakan untuk memasak makanan.

"Siap bundaa! " balas sang anak sembari berjalan cepat menghampiri sang ibu.

"Souta bantu apa bun? " tanya Souta saat sudah berada di samping Helenna, ibunya. "Emm, kamu bantuin cuci sayuran dong, bunda mau motong cabai dulu" balas Helenna.

"Asiap santuuyy bunn" Souta langsung melaksanakan apa yang di perintahkan oleh ibunya. Dengan lantunan senandung kecil, ia basuh beberapa sayuran yang sudah disediakan sang ibu.

"I just killed man, she's my alibi.. " ucapnya. Helenna tersenyum kala mendengar lantunan merdu anak semata wayangnya.

Keadaan mereka sudah lebih baik setelah kejadian mengenaskan yang menimpa keluarga kecilnya 9 tahun yang lalu.

Souta pun sepertinya sudah terbiasa hidup tanpa seorang kepala keluarga.

"Apalagi bun yang bisa Souta bantu? " tanya Souta yang membawa sebuah nampan berisi sayur yang sudah dirinya basuh tadi.

"Sayurnya tolong di potongin, habis itu kamu tumis sebentar ya" perintah Helenna. Souta mengangguk, ia berjalan menjauh dari Helenna dan duduk di meja makan.

Saat asyik memotong sayur, handphone nya berdering tanda panggilan masuk. Souta segera menaruh pisaunya dan menjawab panggilan dari orang yang menelpon nya.

"Halo? "

"Soouuuuu, aku sama Gin mau ke bioskop, kamu mau ikut nggak? "

"Oohh Garin, aku lagi bantuin bunda masak, nggak tau bisa ikut atau nggak"

"Ohh gitu ya, emm... Kalo aku ke rumah kamu, kamu keberatan nggak? "

"Boleehhh, boleh banget"

"Aku kesana sama Gin ya, tungguin okaayy?? "

"Okaayyy"

Souta mematikan panggilan tersebut secara sepihak. Ia tersenyum mendengar jika Garin dan Gin akan datang ke rumahnya.

Helenna yang berada tak jauh dari posisi Souta pun ikut tersenyum bahagia saat melihat senyuman kecil Souta yang muncul di wajah manisnya.

"Garin sama Gin mau kesini? " tanya Helenna. Souta menoleh ke belakang, ia melihat sang ibu tengah menggerakkan kursi rodanya mendekat kearah Souta.

Souta sontak berdiri dan membantu sang ibu. Helenna tersenyum melihat reflek Souta.

"Iya, Gin sama Garin mau kesini. Tadinya, mereka ngajak Souta ke bioskop, tapi Souta kan bantuin bunda masak. Akhirnya mereka mutusin buat main kesini, nggak papa kan bun? "

"Nggak papa donggg" balas Helenna. Tangannya yang menganggur itu ia gunakan untuk mengusap surai biru muda sang anak.

"Cieee disamperin pacar" goda Helenna. Ya, Helenna memang suka menggodanya dengan menyebut Gin sebagai pacar Souta.

"Ah bunda mah! Bukan pacar Souta juga" Souta memajukan bibir nya kesal. Pipi mulus itu terlihat membesar.

"Hahaha, iya sayang bukan pacar Souta kok... "

Mencintaimu Itu Luka [GINSOU] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang