Jungkook tersenyum saat Taehyung begitu bersemangat menceritakan kesuksesannya yang baru saja menjadi CEO atas kerja kerasnya sendiri tanpa bantuan kedua orang tuanya yang kaya raya. Jungkook adalah saksi mata bagaimana air mata Taehyung yang hampir menyerah dengan keadaan.
Tapi ada rasa kegelisahan dihati Jungkook. Apakah dengan kesuksesan ini Taehyung akan selalu bersamanya? Jungkook takut, tapi perasaan itu ditepisnya karena mereka sudah sejauh ini. Berbagai rintangan sudah mereka lalui. Taehyung tidak akan
Mudah berpaling." Jung, aku akan menikahi mu. Kita akan menikah sesuai dengan impian mu, kau ingin menikah di pantai kan?" Ucap Taehyung bersemangat.
" Taehyung, sangat senang kau mengingat keinginan ku. "
" Pasti sayang, sedikit lagi. Aku akan memenuhi semua impian mu"
***
Awalnya, semua baik - baik saja. Perhatian Taehyung tidak pernah pudar. Hangat seperti biasa. Tapi akhir- akhir ini Taehyung banyak berubah. Berawal dari tela pulang ke apartemen mereka sampai tidak pulang beberapa hari.Taehyung juga sedikit pemarah jika Jungkook banyak bertanya penyebabnya. Padahal dirinya hanya ingin menjadi tempat berkeluh kesahnya Taehyung.
Seperti hari ini , Taehyung hanya pulang untuk mengambil beberapa baju dan koper untuk perjalanan bisnisnya tiga hari.
" Menginap lagi?" Tanya Jungkook.
" Ya. Proyek ini sangat penting. Kau ingin kita cepat menikah kan?"
" Setelah tiga hari kau tidak pulang lalu pergi lagi? Taehyung kau sadar kau sudah mengabaikan ku! Aku tidak butuh pernikahan mewah Taehyung!" Ucap Jungkook tertahan.
" Serius Jung? Kau menghambat ku setelah semua pencampaian ini?"
" aku tidak menghambat mu! Hanya saja kau seperti memberi jarak diantara kita"
" Kita sudah sejauh ini kau malah menuduh ku yang bukan- bukan"
" Maaf. Mungkin aku yang terlalu sensitif. " Jungkook menahan emosinya. Dia bersikap seperti ini bukan tanpa alasan. Hampir setiap hari ia melihat pesan dari Jenny sekretaris yang selalu memberikan perhatian. Walaupun tidak ada balasan yang mencurigakan, tapi Jungkook kecewa dengan Taehyunh yang tidak jujur.
Hari ini ia berniat mengantarkan makan siang, walaupun Taehyung tidak pulang ia ingin memastikan Taehyung makan dengan makanan yang sehat.
" Anda siapa?" Tanya resepsionis di kantor Taehyung.
" Aku, kekasih Taehyung. Aku hanya ingin mengantar makanan,"
" Kekasih? " resepsionis itu tertawa remeh lalu menatap pakaian Jungkook dari ujung kaki sampai ujung kepala.
Jungkook melirik pakaiannya. Dalam hatinya bertanya apakah Taehyung tidak memperkenalkan dirinya.
" Sudah sana pergi!" Ucapnya mendorong Jungkook. Tubuh Jungkook tersentak kebelakang, tanpa ia sadari melihat Taehyung turun dari mobil bergandengan bersama sekretarisnya. Mereka tampak sesekali tertawa, dan sekretaris tersebut merapikan dasi yang Taehyung pakai.
" Taehyung,," batin Jungkook. Dadanya sesak melihat semua yang sudah jelas didepan matanya.
.
.
." Jungkook" panggil seorang wanita paruh baya.
" Nyonya"
" Jangan memanggil aku seperti itu Jungkook"
Jungkook tersenyum. Wanita cantik didepannya ini adalah wanita yang menentang keras hubungannya dengan Taehyung. Tapi ntah kenapa sekarang wanita itu menjadi sangat baik.
" Nyonya,, sesuai permintaan mu. Aku akan meninggalkan Taehyung"
" Kenapa? Maafkan Aku Jungkook,, aku sudah sadar, kau memang yang terbaik untuk Taehyung"
" Kami sudah putus" ucapnya tertahan, padahal mereka belum resmi putus.
KAMU SEDANG MEMBACA
One, Two Or Three Shoot
RomansaBerisi cerita tentang beberapa cerita ( Taekook)