"Hey!"
Aksi jahat gadis tadi terhenti, semua langsung menoleh kearah suara, gadis itu membulatkan matanya dan seketika salah tingkah.
Elleanor yang melihat reaksi aneh dari gadis didepan nya hanya bisa kembali menunduk kan kepala.
"Lo ga cape apa ngebully orang?"
Elleanor sedikit mengerutkan keningnya. Itu suara pria. Apa dia akan memiliki pembela saat ini?
"Gue ngga nge bully, luke. Cuma perkenalan aja sama ini cewe, kok.'" gadis cantik itu menjawab, sesekali melirik kearah Elleanor.
Luke? Itu adalah panggilan singkat yang selalu diterima oleh Lucas.
Lucas Reiber Lachowsky.
Dia adalah pria yang menghentikan aksi licik gadis tadi. Dia berwajah tampan dan menjadi most wanted di High School ini.
Dan, gadis didepan Elleanor ini adalah Jane, Maddy Quinjane. Dia dikenal dengan pembuli 'profesional' dikampus ini.
"Udah deh, gaada gunanya lo nge bully dia, kalian juga, ngapain ikut-ikutan ngetawain dia, ga malu apa? Apa kalian gak ingat? Kalian kan dulu juga pernah diginiin sama Jane." ucap Lucas santai sesekali melirik arloji hitam ditangannya. Jane hanya bisa diam, melirik Elleanor dengan tatapan sinis lalu meninggalkan koridor ini.
Lucas, pria itu terkekeh sekilas. Seketika kekehan nya itu membuat beberapa gadis disini meleleh.
"Ngapain masih disini? Wajah gue mahal tau! Kalau pengen lama lama ngeliat wajah gue, kalian semua harus jadi pacar gue!" ujar lucas yang langsung membuat para wanita di koridor ini berteriak histeris.
"Tapi bo'ong." lanjut Lucas santai, lalu tertawa kecil.
Lalu setelah itu kerumunan di koridor ini pun bubar.
Kedua ujung bibir Elleanor sedikit tertarik keatas mendengar ucapan Lucas. Meskipun kepalanya masih dalam keadaan menunduk.
Semuanya telah pergi, kecuali Lucas dan Elleanor.
Lucas masih diam menatap Elleanor dari atas sampai bawah dengan mengerutkan keningnya, sedang kan Elleanor menggigit bibr bagian dalamnya dan meremas pelan rok bawahnya, lagi.
"Kenapa lo masih diem? meleleh juga ya karena ada gue?" tanya Lucas sambil melangkahkan kakinya mendekati Elleanor.
"Ti..tidak, aku cuma mau bilang terimakasih" ucapan Elleanor sangat pelan, tidak mungkin Lucas bisa mendengarnya.
"Oooh, sama-sama, santai aja" Elleanor tertegun, Lucas ternyata masih dapat mendengar ucapan nya.
"Kenapa nunduk?" lanjut Lucas, Elleanor menggeleng singkat.
"Kalau gamau jadi korban bullyan Jane lagi, mungkin lo bisa mulai dari rapihin rambut lo. Rambut lo keliatan kusut, nih!" dengan santai Lucas menyisipkan rambut Elleanor kebelakang telinga gadis itu.
Elleanor sangat terkejut dan langsung menjauhkan dirinya 2 langkah kebelakang.
"Apa dia pria yang baik?" batin Elleanor tak henti hentinya mengucapkan itu.
"Gue ga baik baik sih orangnya, tapi gue juga ga jahat." seakan akan mendengar ucapan hati Elleanor, Lucas menjawab dengan senyuman khas nya.
"Yaudah deh, kalau lo emang ga mau ngangkat kepala lo, gapapa, gue ga maksa, nice to see you," ujar pria itu hendak melangkahkan kaki pergi, namun terhenti karena tiba-tiba Elleanor mengangkat wajahnya.
Keduanya saling kaget, Mata mereka bertemu pandang, iris coklat gelap milik Lucas menatap iris coklat terang milik Elleanor.
"Matanya.. mata nya sangat membuatku nyaman, Dan, tatapan nya.. tatapan nya sangat teduh, dia manusia atau malaikat?" Batin Elleanor bertanya pada dirinya sendiri.
**
Maaf kalau ada typo, trus ceritanya ga nyambung:)
Thanxs! ILY!
KAMU SEDANG MEMBACA
Different [Finish Editing]
Fanfic"Aku gadis aneh. Aku tau itu. Dan seharusnya aku sadar, aku tidak boleh menyukai siapapun." - Elleanor "Dia aneh. Dia hampir ga pernah bicara. Gue coba deketin eh jadi deket. Dan ga sadar gue suka sama dia. Padahal dia bukan tipe gue. Keren kan gue...