=19. Lylia=

8.5K 716 7
                                    

Aku segera membalikkan tubuhku kebelakang.

Yah... ternyata Liam dan pria yang kusangka Lucas tadi sudah menjauh dan sangat sulit untuk dilihat.

Tuhan.. jika benar itu Lucas, tolong pertemukan kami. Aku benar-benar merindukannya.

*

"Kerjain makalah gue sama temen temen gue, sekarang!"

Aku terkejut saat Lylia melemparkan beberapa tumpukan kertas putih yang masih kosong.

Lylia? Sepertinya dia adalah duplikat Jane. Memang wajah nya tak mirip, tetapi sifatnya sangat mirip dan lebih sadis Lylia dari pada Jane.

Tunggu! Dia menyuruhku mengerjakan makalah dikertas kosong ini?! ahgh! Bisa retak otak ku!

"Maaf, tapi aku tidak bisa kalau makalah yang ini. Sangat sulit."

Aku menjawabnya dengan jujur, kuperjelas lagi. Lylia ini adalah senior yang mengulang, dan dia tidak sekelas dengan ku. Dia tau aku mungkin karena sifat keanehan ku yang sudah tersebar luas di kampus ini.

"Pokoknya! lo harus kerjain sekarang!"

Bentak nya, aku diam tak memandang. Dia seperti kehabisan kesabaran.

"Bisakah kau tidak memaksanya setiap hari?" itu Liam. Dia berdiri didepan pintu kelas. Aku melirik Lylia yang sedikit salah tingkah.

Ohh, tiba tiba aku jadi teringat saat pertama kali aku bertemu Lucas. Saat dimana pertama kali aku masuk High School, dibully Jane dan Lucas datang, lalu Jane terlihat salah tingkah.

Jika dengan dibully Jane aku bisa bertemu Lucas, aku rela dibully Jane lagi.

"Liam sayang, aku tuh bukan ngebully." aku menaikkan satu alisku menatap Lylia yang langsung bergelayut manja dilengan Liam. Liam terlihat risih.

Jadi ini pacar Liam? Buruk sekali tipenya!

"Aku cuma pengen bantuin dia bikinin makalah dia." Sambung Lylia.

Aku terkekeh pelan, makalah ku? Lylia! Makalah ku sudah selesai 2 minggu yang lalu.

Reaksi Liam hanya tersenyum manis menatap Lylia. Apakah Liam percaya begitu saja?!

Jujur, saat ini aku menatap Liam tak percaya.

"Mana mungkin itu makalah dia, makalah dia udah dinilai 2 minggu yang lalu, orang gue yang meriksa, lucu banget sih lo!"

Balas Liam lalu menertawai Lylia pelan. Lylia melepas kan lengannya, menghentakkan kaki kesal lalu pergi, tak lupa ia mengambil tumpukan kertas nya tadi.

Bukan pacar Liam ternyata? Haha.

****

"Ini." aku menyerahkan sekotak buku tebal PSyCHho pada Liam. Kami sedang diperpustakaan.

Tanpa menunggu lagi, Liam menyusun dengan rapi buku buku itu. Dari gerak geriknya aku rasa dia sudah biasa keperpustakaan.

"Kenapa melihatku seperti itu?" Mata hijau terang yang tertutup kaca mata itu menatapku tajam. Aku menggeleng dan langsung mengalihkan pandangan.

"Gue ganteng? Jujur aja. Ga enak mendam perasaan."

Aku langsung mengerucutkan bibirku, dia memiliki sifat ke PD an yang hampir overdosis.

Aku hanya menggeleng. Dan mengedarkan pandangan ku di perpus ini, disini cukup ramai, beda dengan kampusku dulu.

Pandangan ku terhenti di satu pria, memang aku tidak melihat wajah nya, namun entah kenapa aku merasa itu Lucas.

"Liam!" Dia bersuara, aku tertegun, suaranya sangat mirip!

Liam langsung menyahut dan menghampiri pria itu.

"Apa, Luke?" Tanya Liam.

"LUKE?!" batinku tak percaya.

Dan ternyata, lagi-lagi itu bukan Luke yang kukenal.

Sungguh, aku sangat rindu Lucas-ku.

-----------------------------------------------------------

Hellooo.

Lylia on mulmed ya

Maaf ga nyambung, typo atau lain lain.

Read terus ya. Oh ia, soal yang aku bilang ini ff bakal tamat, kayanya ngga deh. Soalnya Liam nya udah masuk. Liat nanti aja ya.

Vote!

ILY!

Different [Finish Editing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang