=6. I don't want to be different=

12.6K 1K 11
                                    

Elleanor Point of View

Apa aku bermimpi? Kumohon jika ini mimpi jangan bangunkan aku, karena mimpi ini adalah mimpi terindah didalam hidupku.

Saat ini aku sedang duduk dimeja belajar ku sambil menatap coklat pemberian Lucas beberapa hari yang lalu saat di perpustakaan. Ingatan manis itu masih terekam jelas di ingatanku.

Saat Lucas memberikan ku coklat dan saat dia memuji rambut serta senyuman ku, apa benar senyuman ku manis? Ahh, tidak, senyuman ku biasa biasa saja, tapi jika Lucas menganggapnya manis, aku sangat senang.

Aku tersenyum memandang coklat ini, coklat ini benar benar membuat ku gembira, aku belum pernah merasa segembira ini sebelumnya.

Aku membuka buku tulisku lalu menuliskan perasaan ku disana, itu adalah diary ku. Aku menceritakan dari awal pertemuan ku dengan Lucas.

Akhirnya aku selesai menumpahkan seluruh perasaan bahagia ku, aku menghela nafas lega dan hendak menjatuhkan tubuhku ke tempat tidur.

Namun, tiba tiba Ibu memanggilku.

**

"Akhirnya sampai juga." aku benar benar merasa tenang, setelah beberapa menit berbelanja di supermarket untuk membeli kebutuhan rumah.

Kalian tau? Disana aku dianggap orang aneh, apa yang salah?

Aku hanya bisa diam dan mengambil apa yang kubutuhkan lalu membayar nya.

Tapi aku berusaha untuk sabar, aku sudah terbiasa seperti ini. Aku menuju dapur dan meletak kan semua belanjaan tadi.

Setelah selesai, aku kembali menuju kamar.

Betapa kaget nya aku saat tau Ibu ada dikamar dan memegang buku diary ku, aku memejamkan mataku sekilas, apa yang harus kukatakan? Ibu pasti akan memarahiku!

"Lucas?" Tanya mom menatapku datar, jujur aku takut, namun kali ini aku harus jujur.

"Dia temanku. Mom, kau tenang saja, dia pria yang-----"

"Teman? Apa kau bilang? Teman?!" Ibu memotong ucapan ku, aku mencoba meyakinkan Ibuku bahwa Lucas adalah orang baik.

"Mom, dia tidak seperti yang kau fikirkan, dia baik, dia tidak jahat padaku!" ucap ku, namun ibuku malah menggeleng dengan wajahnya yang sangat marah.

"Apa kau lupa dengan pesan Mom? Tidak ada teman yang benar benar tulus! Kenapa kau langgar pesan Mom?!" Ibu mulai membentak ku, aku mengacak asal rambutku, kenapa Ibuku sangat susah untuk percaya dengan kata-kata ku?

"Mom, percayalah padaku, dia tidak jahat, dia yang menolongku dari bully an, Mom." jelas ku, tetapi Ibuku tetap saja keras kepala.

"Tidak jahat? Elle! di dunia ini tidak ada manusia yang tidak jahat!" Ujar Ibu, masih memegang diary ku, aku hanya meringis kesal. Ibuku kembali melihat kearah Diary ku.

"Apa? Kau menyukai nya? putri kecilku sudah bisa menyukai orang?" Ibu bertanya sambil tertawa sinis

"Mom, aku bukan anak kecil lagi! Aku sudah besar mom. I wanna be normal... " tuturku pelan, Ibuku menggeleng , dia menangkan dirinya.

"Dengar ucapan ku! Kau tidak boleh memiliki teman! Apalagi sampai menyukai seseorang! Percayalah padaku! Perasaan mu itu hanya akan disakiti nantinya! mulai besok, Kau harus menjauhi nya! " ucapan Ibu tadi membuat ku kaku. Perasaan ku tidak ada gunanya? Dan hanya akan disakiti?

"Bakar diary ini! " dengan tiba-tiba Ibuku langsung melempar diary ku kelantai dan berjalan menuju pintu, mataku membulat, diary ini sangat berharga bagiku!

"Tidak!" jawabku memberanikan diri, Ibuku menatapku dengan tatapan tak percaya, dia menghampiri ku, aku takut saat ini, dengan segera aku mengambil diary ku dan mundur.

Plak!

Ia menamparku dengan sangat keras, dan aku terkejut bukan main.

Ibuku langsung memukul lenganku menggunakan buku diary ku, aku meringis kesakitan.

Ya, memang ini yang akan terjadi jika aku melawan Ibuku.

"Sudah, Mom! kumohon!" aku memohon sambil menangis, lalu ia berhenti, ia langsung tersenyum.

"Putri kecilku memar, nanti kusiapkan air hangat." ucap Ibuku yang tiba-tiba tersenyum sangat manis, aku menatap takut dan langsung menunduk.

"Bakar itu!" lalu setelah itu ia langsung pergi, aku menatap punggungnya yang mulai menjauh.

"Aku membencimu!" jerit ku marah, aku memukul lantai dengan cengkraman kuat ku, tiba tiba pintu tertutup dengan keras, dan lantai yang kupukul tadi menjadi retak

Mataku membulat, aku melihat tangan ku, bagaimana bisa aku melakukan ini?!

---------------------

Haiii.
Gimana? Makin gajeeee ya/ maaf yaaa,

Oh ia, mau promosi nih,
Baca ff baru aku ya, judulnya 'stupid'

One shot story, kok.

Kalau suka votee,

Ff ini juga, vote ya

ILY! 

Different [Finish Editing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang