=21. Meet!=

7.9K 740 4
                                    

Liam langsung mengejar Elleanor dan membiarkan Lylia yang kesakitan akibat ulahnya_-

"Woi junior! Tunggu!" Teriak Liam di koridor sepi ini. Elleanor berhenti dan membalikkan badannya. Menatap aneh Liam yang tengah ngos-ngos an.

"Please jangan marah sama gue!" Pinta Liam masih mengatur nafasnya. Elleanor lagi-lagi kebingungan.

"Marah? Marah karena apa?" Batin Elleanor.

"Lo pasti marah karena gue tatap-tatapan sama Lylia, ia kan? Jujur aja!" Liam malah memaksa Elleanor untuk membenarkan pernyataan nya.

Namun Elleanor menggeleng dengan tampang innocent.

"Urgh! Gue tau.. lo pasti sakit hati, juju raja!" Liam meminta, Elleanor masih menggeleng lalu membuang nafas asal.

"Maaf, tapi aku ga tau apa maksud omonganmu, permisi."

Liam tercengang dan mematung. Junior itu masih tetap saja dingin padanya!

Disisi lain, saat Elleanor membalikkan tubuhnya tadi, senyumnya langsung mengembang dan berjalan hampir salah arah. Tampang Liam tadi sangat lucu baginya.

****


Elleanor Point of View

Aku terus mengingat namanya, nama dari pria yang berhasil membuatku merindukannya lebih dari hari kemarin.

Dia adalah Lucas.

Pria itu dimana? Kenapa aku tidak pernah melihat nya lagi?

Makanan ku sudah habis. Aku segera pergi dari kantin ini, tak lupa membawa sampah sampah yang orang lain berikan padaku, ya.. tadi aku sempat di bully.

"Maaf nona, sampah mu tertinggal sedikit, ini aku bawakan untukmu."

Aku menghembuskan nafas asal, jangan main main! Itu bukan Lucas! Kenapa sih pria dibelakang ku ini memiliki suara yang sama persis dengan Lucas?

Aku tak menoleh, aku hanya melanjutkan perjalanan.

"Hey! Kamu ga rindu aku?"

Langkahku langsung terhenti saat mendengar itu, apakah itu benar Lucas? jika tidak ku mohon jauhkanlah dia jangan buat aku ingat dia lagi karena aku sudah lelah.

"Udah lupa aku? Elleanor Losky?"

Telinga ku nyaring, dengan segera aku balik badan, lutut ku serasa lemah, air mata ku terjun bebas.

Aku menunduk, diam memaku lalu menangis, bahuku terasa terguncang karena tangisanku.

Dia menatap ku aneh, namun aku tetap menangis dengan posisi kepala menunduk.

"Benar-benar rindu padaku ya?"

Tanya nya, aku mengangguk pelan, masih menangis.

Dia langsung tersenyum. Aku rindu senyuman itu!

"Wanna hug? It's free!"

Ucapnya lalu melebarkan kedua tangannya.

Aku masih diam, semakin memperbesar suara tangisan ku. Aku mungkin jadi pusat perhatian saat ini, dan pasti aku akan dikira anak yang manja.

Dengan perlahan aku maju satu demi satu langkah mendekati Lucas, aku melihat nya sekilas. Dia memasang mimik sedih, membuatku sedikit tertawa.

Aku menutup mukaku dengan kedua tanganku lalu menjatuhkan diriku kedalam pelukan Lucas

Pelukannya masih sama seperti dulu. Nyaman.

"Kangen gue ya? Eh sorry, kangen aku ya?"

Jujur, aku lebih senang jika ia memakai kosakata yang ia mau.

"Tidak apa apa jika kosakatamu seperti itu, aku senang" ucapku masih dalam pelukan nya.

_____________________________

Hellloooo

Gimana part ini???

Oh iya, vote nya dikit lagi mau ada 'k' nya nih! Keep read and vote yaa

I love you!

Different [Finish Editing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang