CHAPTER 17

467 52 28
                                    

Seminggu setelah kematian Ara

Perubahan kehidupan Greshan Famili dan Chikara Cs sangat terasa .

Seperti Shani yang selalu terlihat tegar di depan semua orang padahal kenyataannya ia akan selalu menangis dan hancur di saat sendirian .

Cio yang berusaha bersikap semuanya baik-baik saja padahal nyatanya dia sebenarnya bingung dan sulit untuk terbuka atas rasa sakit dan kehilangan yang ia rasakan di depan semua orang.

Fiony ? Dirinya memutuskan untuk pergi dari kediaman Greshan karena merasa " Untuk apa aku tetap di sini ? Dan buat apa lagi aku bertahan dan mengharapkan mu yang sudah tenang di sana ? ". Itu kalimat yang selalu berputar di otaknya dan karena itulah ia memutuskan untuk memulai ulang semuanya.

Chika ? Jika orang awam yang pertama kali melihat kondisi Chika sekarang pasti akan beranggapan sama yaitu " Gila " . Yap itulah keadaan Chika sekarang hancur , depresi dengan keadaan sekarang. Ia selalu merasa di permainkan jalan dan alur cinta ataupun kehidupannya. Di mulai dari luka awal yang di gores oleh Gita , Perjalanan kehidupan baru nya yang di warnai oleh kejahilan Ara namun sekarang berakhir tak bahagia
Dan sekarang sosok Vivi yang ia harapkan ada di sampingnya malah pergi ntah kemana .

Apakah aku tidak pantas bahagia di dunia ini ? Itulah yang selalu di pikirkan oleh Chika sekarang. Karena itu juga terlintas ide-ide gila untuk dirinya melakukan bunuh diri .

Untung saja selalu ada sosok Adel yang menyelamatkan dan menggagalkan segala rencana gila tersebut. Dan Chikara Cs yang menjadi support sistem yang dimiliki oleh Chika selain dari keluarganya.

Pagi ini

Aya Pov

" Udah ngelamun aja nih pagi-pagi " Ucap ku berusaha menghibur Chika yang duduk termenung di balkon kamarnya.

" Mah aku boleh minta sesuatu ngga ?" Ucap Chika sambil tetap menatap lurus ke depan.

" Minta apa sayang ? " Ucap ku sambil mengusap lembut rambut Chika.

" Chika pengen mati " Ucap Chika dengan tatapan kosongnya.

" Ssut ngga boleh ngomong gitu ya ? Kamu sayang kan sama Mama ? " Ucap ku sambil berusaha menahan tangis.

Ini bukan pertama kalinya Chika berkata seperti ini . Dan mereka yang mendengarnya hanya bisa terdiam dan menahan tangis sekuat tenaga agar tidak terlihat lemah di depan Chika.

" Lagi pula untuk apa aku tetap di sini Mah ? Apa aku ngga pantas untuk di cintai dan bahagia ?" Ucap Chika sambil menatap ku .

"Semua orang berhak bahagia termasuk kamu juga . Mungkin ini cobaan buat kamu untuk menjadi orang yang kuat . Lagipula jika itu milikmu maka ia yang pergi pasti akan kembali bersamamu " Ucap ku sambil meneteskan air mata ku.

" Tapi kapan Mah hiks hiks " Ucap Chika dengan tangisannya.

" Pasti akan datang sayang " Ucap ku sambil memeluk erat tubuh Chika.

" Chika " Ucap seseorang yang baru masuk ke kamar Chika.

" Ouh Adel. Sini nak " Ucap ku saat melihat orang tersebut.

" Maaf Tante , Adel mau jemput Chika buat kontrol " Ucap Adel sopan kepadaku.

" Oh iya silahkan. Chika kamu siap-siap gih " Ucap ku sambil melepaskan pelukan dari Chika.

Prang !

Prang !

"PERGI LO DARI SINI ! GUA NGGA GILAA!!!" Marah Chika sambil melempar barang-barang yang ada di meja riasnya .

Tetangga Rada Gelo S2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang