CHAPTER 21

253 43 4
                                    

00.00 !

Author Pov

Di tengah malam hari yang sunyi senyap ini . Ada seseorang yg berdiri sendirian di atas kursi kecil dengan simpulan tali yang tergantung di atas atap dan menjuntai tepat di depan wajah orang itu .

" Tumben lampunya masih nyala " Ucap seseorang yang baru keluar dari kamar dan melihat kamar seseorang.

" Gua coba cek ah " Ucapnya penasaran yang kemudian mengintip dari kaca kamar yang tirainya memang terbuka.

Deg !

Tenggorokannya tiba-tiba terasa kering , tubuhnya mematung kaku , kedua matanya membulat sempurna. Saat melihat seseorang di dalam kamar itu memasukkan kepalanya ke dalam lubang simpul tali yang tergantung. Orang tersebut tersenyum ringan dengan tatapan kosong ia ikut menatap seseorang tersebut saat menyadari ada yang mengintip di balik kacanya .

" Jangan " Ucapnya tanpa suara sambil menggelengkan kepalanya dengan air mata yang sudah membasahi pipinya.

Brak !

" CHIKA !!!" Teriak nya saat melihat orang yang tak lain adalah Chika menendang kursi kecil yang menjadi pijakan kakinya tadi .

Author Pov End

Pagi harinya

Keadaan rumah yang begitu ramai dengan banyak tamu berdatangan silih berganti untuk memberikan bela sungkawa atas seseorang yang pergi secepat itu dari dunia ini .

Adel Pov

" Tante Aya yang sabar ya " Ucap Indah sambil memeluk Aya .

" K-kalian terimakasih hiks hiks" Ucap Aya saat melihat kedatangan Chikara Cs.

"Ini kenapa ada bendera kuning Tan? Chika nya mana ? Aku mau jemput dia buat nganterin dia kerja ke rumah sakit " Tanya ku dengan tangis yang tertahan .

" Kenapa kalian diem aja ? Aneh banget lo pada masih pagi aja udah nangis ?" Ucap ku meledek Chikara Cs yang hanya terdiam dengan tangisan mereka.

"Gua mau samperin Chika dulu ya . Dah jamet " Ucap ku sambil berjalan meninggalkan Chikara Cs.

Sesaat kemudian Adel pun melihat tubuh seseorang yang terbaring dengan wajahnya yang terlihat begitu tenang dan di kelilingi orang-orang yang sedang mendoakan atau melihat untuk terakhir kalinya.

" Hai jambul . Tumben lo masih tidur ?" Ucap ku sambil mengusap rambut Chika.

" Astaga tubuh Chika kedinginan Tan . Tolong matiin ac nya dong " Ucap ku kembali yang seketika membuat semuanya menangis pilu .

" Chikuy ayo bangun ntar kalo telat lo juga yang marah ke gua " Ucap ku sambil menggoyangkan tubuh Chika.

" Adel " Ucap Ashel yang memberanikan diri untuk memeluk ku.

"Chel coba lo bangunin Chika siapa tau dia nurut ke lo " Ucap ku sambil menatap Ashel dengan air matanya yang perlahan jatuh.

" Adel udah ya jangan kayak gini hiks " Tangis Ashel sambil menjauhkan ku dari Chika .

" CHIKA BANGUN CHIKA !! Hiks hiks" Teriak ku sambil memberontak dari pelukan Ashel .

Semua yang mendengar teriakan dan tangisan Adel semakin merasa sakit dan sesak di dada yang tak tertahankan.

Namun dari kejauhan tampak seseorang yang tak asing datang masuk ke dalam rumah .

" C-chika " Ucap orang tersebut terbata-bata.

Tetangga Rada Gelo S2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang