Musik itu mengalun memenuhi aula. Dan seketika itu juga Jeno ternganga.
Anak laki-laki ini....
Antusiasme langsung memenuhi diri Jeno, membanjirinya, ini adalah rasa yang tidak pernah dirasakannya sebelumnya. Haechan memainkan setiap gesekan nada dengan begitu mudahnya, seolah setiap nada bukanlah sesuatu yang sulit untuknya. Padahal musik yang dia mainkan membutuhkan latihan intensif dan konsentrasi tersendiri.
Tchaikovsky tentu saja adalah favorit Jeno. Dia menguasai semuanya, dan suka mendengarkannya, amat sangat tahu tingkat kesulitannya.
Haechan memainkannya dengan begitu mudah, gerakan tangannya menggesek biola berpadu dengan jemari lentiknya yang bergerak secara alami, semuanya begitu sempurna. Pemuda ini memiliki bakat alami, hanya saja belum terasah benar.
Jantung Jeno berdebar, anak ini adalah berlian yang belum diasah. Jeno tidak bisa melepaskannya begitu saja, antusiasme yang dibawa oleh nada-nada yang dimainkan oleh Haechan memberikan perasaan meluap-luap di dadanya, membuatnya ingin bermain.
Dia langsung berdiri, melirik ke arah salah satu pegawai yang dengan sigap mengerti maksudnya. Pegawai itu langsung mengantarkan biolanya yang dengan hati-hati diletakkan di meja khusus. Tentu saja Jeno tidak menggunakan biola berharga yang diwariskan oleh ayahnya, biola dari ayahnya adalah Stradivarius, buatan abad ke 17, salah satu dari biola langka dan Jeno amat sangat menjaga biola itu yang sekarang diletakkan di kotak kaca di rumah mamanya.
Biola yang sering dipakai Jeno sekarang sangat mahal dan langka, diberikan oleh seorang komposer di Austria sebagai hadiah atas kekagumannya akan permainan biola Jeno, dibuat ratusan tahun yang lalu. Biola ini dibuat untuk Paganini tahun 1759, seorang pemain biola luar biasa, terkenal jenius dengan permainan biola yang sangat brilian. Biola Paganini sangat sulit dimainkan karena perbedaan yang kontras antara nada tinggi dan nada rendahnya, membuat sang violinist haruslah orang yang benar-benar ahli, tetapi jika dimainkan dengan baik hasilnya sepadan, suara yang dihasilkannya amat sangat indah, bening dan memukau.
Hanya ada beberapa violinist di dunia yang mampu memainkan biola Paganini dengan baik, Jeno adalah salah satu orang yang istimewa itu. Setelah biola berada di tangannya, Jeno membuka tempatnya, mengambilnya, lalu berdiri, dan kemudian masuk ke tengah musik, memainkan nada mengiringi permainan biola Haechan.
Seluruh ruangan terkesiap. Semuanya takjub akan alunan biola Jeno yang ajaib, alunan dari si violinist jenius yang sangat jarang bisa mereka dengarkan secara langsung. Sekarang Jeno bermain di depan aula, mengiringi permainan Haechan, menjadikan kesempatan ini sebagai kesempatan yang luar biasa bagi semua peserta audisi.
Haechan terperanjat ketika merasakan alunan biola yang indah dan sangat ahli mengiringinya di belakangnya, dia membuka matanya yang sedari tadi terpejam mengikuti musik yang dimainkannya, menoleh mengikuti arah suara itu dan langsung bertatapan dengan mata indah Jeno yang tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Echoes of Life [ Nohyuck ]
FanfictionJeno tidak pernah mempercayai perempuan maupun submisif. Baginya mereka itu racun, sama seperti ibunya yang jahat dan hanya mengejar harta. Baginya cinta tidak pernah ada. Cinta hanyalah untuk pasangan lain, karena dia selalu menutup hatinya. Samp...