"Nanti malam kita akan bermain biola bersama. Pertunjukan duet khusus untuk memperkenalkanmu sekaligus menghormati sang tuan rumah." Jeno sama sekali tidak mempedulikan ekspresi memberontak di mata Haechab, "Kita memainkan Beethoven Violin Romance no 2. Kau tentu sudah tahu musik itu dan mempelajarinya, siapkan untuk nanti malam."
Pada saat yang sama, tubuh Mark bergerak di sofa, seakan hendak terbangun dari tidurnya. Haechan langsung menoleh waspada sambil menatap ke arah Mark, dan sekejap kemudian, Mark membuka matanya,
"Haechan?" Mark terduduk, berusaha memfokuskan pikirannya, kemudian matanya membelalak ketika melihat Jeno yang bersandar di pintu sambil tersenyum, "Jeno?"
Haechan melemparkan tatapan penuh ancaman kepada Jeno yang ditanggapi dengan senyuman geli, sebelum kemudian dia melangkah mendekati Mark.
"Kau ketiduran." Disorongkannya gelas berisi air putih di meja, Mark menerimanya dan meneguknya, lalu melirik jam tangannya,
"Aku tertidur cukup lama ternyata." senyumnya melebar, "Dan apa yang dilakukan Jeno di sini?" dia melirik ke arah Jeno dan tersenyum lebar, "Apakah kalian akan mengadakan sesi latihan khusus?'
Jeno menegakkan tubuhnya yang semula bersandar santai di ambang pintu, senyumnya tidak pernah meninggalkan bibirnya, "Aku hanya mampir untuk memberitahu Haechan tentang undangan pesta makan malam nanti malam." Matanya melemparkan sinar penuh tantangan kepada Mark, "Aku akan membawa Haechan sebagai partner makan malamku sekaligus berduet bersama di sana."
Mark ternganga, tentu saja dia tahu reputasi Jeno, dan yang dia tahu pasti, Jeno selalu membawa pacar-pacarnya sebagai partnernya di setiap undangan pesta dan makan malam yang dihadirinya, tetapi kali ini dia membawa Haechan, apa maksud Jeno sebenarnya?
Jeno tidak menunggu sampai Mark mendapatkan jawaban, dia kemudian setengah membalikkan tubuhnya.
"Oke aku rasa urusanku sudah selesai di sini. Nanti malam aku akan menjemputmu, Haechan, pukul tujuh tepat." Jeno mengedipkan matanya, membuat mata Haechan menyala karena marah, tetapi tentu saja dia tidak bisa berbuat apa-apa.
"Aku tidak menyangka kalian seakrab itu." Mark melirik ke arah Haechan dengan tatapan spekulatif ketika Jeno sudah meninggalkan mereka.
"Apa maksudmu?" Benak Haechan masih dipenuhi kejengkelan karena apa yang dilakukan Jeno sehingga tidak begitu memperhatikan kilatan aneh di mata Mark.
"Apakah kau tahu bahwa selama ini Jeno selalu membawa pacar-pacarnya untuk menemaninya ke setiap undangan untuknya? Dan sekarang dia membawamu sebagai partnernya, tidakkah kau berpikir bahwa orang-orang mungkin akan salah paham kepadamu?"
"Aku?" Haechan terkekeh ketika menyadari maksud perkataan Mark, "Maksudmu orang akan mengira aku pacar terbaru Jeno?" kali ini kekehan Haechan melebar dan berubah menjadi gelak tawa, dia langsung teringat deretan pacar-pacar Jeno yang elegan dan luar biasa cantik, seperti Miyeon misalnya, "Bagaimana mungkin orang mengira bahwa aku pacar Jeno? aku tentu saja tidak sebanding dengan kecantikan dan keanggunan pacar-pacarnya sebelumnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Echoes of Life [ Nohyuck ]
FanfictionJeno tidak pernah mempercayai perempuan maupun submisif. Baginya mereka itu racun, sama seperti ibunya yang jahat dan hanya mengejar harta. Baginya cinta tidak pernah ada. Cinta hanyalah untuk pasangan lain, karena dia selalu menutup hatinya. Samp...