is this a regret?

1.3K 64 1
                                    

"Pasti sakit banget kan?"tanya heeseung membuat Jay tak mengerti

"Sakit banget pasti di Katain pelacur,sakit banget pasti Karna di Katain gak ada harganya bahkan untuk sepotong baju yang bisa di beli lagi atau di cuci kalau kotor"heeseung menyentuh dada Jay

"S-sakit hiks sakit banget"

.....

"Jay maafin gw"ujar heeseung

"Jay maafin kakak"entah kenapa hatinya terasa tercubit

Saat jay tak sengaja menumpahkan susu di bajunya dia tak bisa memaafkannya,tapi disaat heeseung sudah mengotori seluruh tubuhnya dia dengan mudah memaafkannya,untuk pertamakali setelah sekian lama heeseung menitikkan air matanya

"Kakak kok nangis?Jay udah maafin kakak kok,jangan nangis"Jay dengan susah payah mengeluarkan tangannya dari selimut yang melilit di tubuhnya setelah berhasil Jay menghapus air mata yang mengalir di pipi tirus heeseung

Air mata heeseung semakin deras,Jay memeluk heeseung dan mengusap keoala heeseung lembut sambil meyakinkan heeseung kalau dia sudah memaafkannya

"Gw jahat ya?"Jay hanya mengangguk lalu menggeleng

"Fivety fivety"ujarnya diselipkan candaan

"Kenapa setengah setengah? Bukanya gw udah ngelukain Lo dalam banget ya?Ampe di jahit 20 jahitan ga bakal cukup,gw udah ambil yang seharusnya ga gw ambil,gw udah ngerusak Lo Jay"

"Gak papa Jay gak masalah,itu emang udah takdir Jay sebagai anak pembawa sial mungkin?semua yang ada sama Jay mereka pasti lebih dulu pergi,seperti ibu Jay yang meninggal saat melahirkan Jay,ayah yang terkena kecelakaan proyek,ayah angkat yang kecelakaan Karna lari dari rentenir,dan nenek baik hati yang menemui tuhan lebih dahulu,Jay heran kenapa mereka tidak mengajak Jay saja?biar Jay bisa merasakan hidup senang tanpa ada kesulitan sedikitpun"cerita Jay panjang lebar sambil mengusap rambut heeseung

"Jay,itu bukan salah Lo ini gak ada sangkut pautnya sama kematian keluarga Lo,ini murni kesalahan dan kebodohan gw,marahi gw hukum gw pukul gw Jay jangan kayak gini,Lo bikin gw jadi pria paling brengsek padahal emang iya"

"Kakak mau di hukum?"tanya Jay sambil menjauhkan tubuhnya heeseung mengangguk

"Yaudah tutup matanya"heeseung menutup matanya,Jay mulai meletakkan tangannya seolah akan mencekik heeseung

Heeseung pasrah walaupun akan di bunuh saat itu juga oleh Jay,Jay mendekatkan wajahnya di leher heeseung dan menggigitnya kuat

"Akhh"teriak heeseung tapi Jay belum melepaskannya tak lama Jay melepas gigitannya

"Lubang Jay lebih sakit dari ini saat kakak maksa masuk untuk pertama dan seterusnya,Jay belum puas leher yang satunya ya?"heeseung menoleh membiarkan Jay menggigit lehernya lagi

"Akhhss"heeseung menahan rasa sakitnya ini mungkin tak seberapa jika di bandingkan dengan rasa sakit yang Jay rasakan

"Sudah OHH ASTAGA!!!! BERDARAH KAKAK!!"Jay berdiri dan berlari kesana kemari mencari kotak p3k

"Jay hati hati nanti jat-"

Brugh

"Akhh"Jay terjatuh Karna terinjak selimut dengan cepat heeseung berlari dan menggendong Jay menuju ranjang terlihat wajah cemas Jay yang memerah

"Udah di bilangin jangan lari!" Kesal heeseung

"Hiks hiks maaf,huaaaaaa maaf hiks"heeseung kaget Karna Jay menangis secara tiba tiba

"Eh k-kenapa?maaf gw gak sengaja ngebentak Lo"heeseung memeluk Jay tapi Jay menolak

"Hiks maaf leher Kakak berdarah hiks"Jay mengeluarkan tangannya dan memegang pundak heeseung membiarkan selimut itu melorot dari tubuhnya Jay

Jay mulai menjilati leher heeseung yang berdarah karnanya,dia membersihkan darah yang menempel bahkan meluber dari sana dengan sesengukan, heeseung kaget dengan aksi Jay berusan,dia dari tadi berusaha nahan diri biar gak nyentuh Jay seenaknya tapi sialnya Jay sangat menggoda

Heeseung memegang pinggang Jay dan meremasnya pelan

"Heeseung tahan,Lo gak boleh kelepasan udah cukup Lo nyakitin dia,tahan heeseung tahan!!"ujarnya dalam hati

Jay beralih ke leher sebelah kanan dan mulai menyesapnya lagi,sudah cukup heeseung tak bisa menahan lagi dia meremas kuat pinggang Jay membuat Jay melenguh,lalu heeseung menindih tubuh Jay

"Kakak,ini belum selesai!"Jay ingin kembali duduk untuk membersihkan darah di leher hee tapi heeseung semakin menghimpitnya

"Cukup Jay park,Lo udah buat punya gw bangun"Jay hanya ber oh ria dan mulai mengusap penis heeseung yang sudah keras terbalut celana trainingnya

"Lo kok pasrah?kok gak ngelawan?"

"Percuma kalau ngelawan Kakak,nanti ujung ujungnya bakalan masuk juga"Jay mendorong heeseung untuk duduk dan Jay dengan leluasa mengeluarkan penis gagah dan berurat punya heeseung dari dalam celananya

"Bantuin bukak celananya,Jay gak kuat"heeseung mengangkat pinggulnya dan Jay menarik celana heeseung sampai lepas Jay menggenggam penis heeseung dan mulai mengulumnya,tidak seluruh hanya kepalanya saja Karna penis heeseung sangan besar dan panjang

"Eumhh"desahan heeseung saat merasakan mulut hangat Jay,dia meremas rambut Jay dan membantunya menaik turunkan kepala Jay di penisnya

"Ouhhh"erangan heeseung terdengar memberat sudah lebih 10 menit Jay mengulum penis heeseung tapi heeseung tak kunjung keluar, sedangkan Jay rahangnya terasa kaku dia pun melepaskan kulumannya

"Kenapa berhenti?" Tanya heeseung padahal dia hampir mencapai puncak

"Mulut Jay pegal"Jay duduk di pangkuan heeseung dan mulai memasukan kepala penis heeseung ke lubangnya yang kering heeseung menahanya

"Tidak jangan kayak gitu"heeseung menindih Jay dan melebarkan paha Jay memperlihatkan lubang pink Jay yang sangat menggoda

"Kakak mau ngapain ngahhh~"heeseung menjilati lubang Jay membuat Jay mabuk kepayang,dia belum pernah merasakan sensasi ini

"Ngahh kakahhhh ahhh"Jay mengangkat pinggulnya membuat heeseung dengan senang hati meraup lubang Jay semakin dalam

Tbc

SLUT (HEEJAY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang