bitch or lover?

2.2K 110 1
                                    

Sekarang mereka sedang sarapan bersama,Jay yang duduk di samping heeseung, dan heeseung sibuk menyuapkan makanan ke mulutnya

Jay masih sibuk berfikir sambil mengaduk aduk makanannya

Siapa dia sebenarnya?apa dia kembaran heeseung?atau kepribadian ganda heeseung?dia melakukan yang sangat tidak biasa heeseung lakukan, heeseung yang kasar penuntut dan pengancam, sekarang berubah menjadi heeseung yang lembut dan tidak lagi suka mengancamnya

Heeseung selesai dengan sarapannya dia pun menatap Jay yang bengong sambil mengaduk makanannya

"Kalo gitu gimana Lo mau kenyang"ujar heeseung membuat Jay gelagapan dan menyuap nasinya dengan terburu buru sampai tersedak

"Ukhuk ukhuk"Jay memukul dadanya heeseung dengan cepat mengambil air dan memberikannya pada Jay

"Makanya pelan pelan"heeseung mengambil piring Jay dan mulai menyendok sesendok nasi ditambah lauk dan menyuapkannya pada Jay

"Buka mulut"Jay membuka mulutnya sambil menatap heeseung lekat, dugaannya benar ini bukan heeseung suapan ke3 Jay mulai tak nyaman dia memberanikan diri untuk bertanya

Bukan Jay saja yang heran dengan sifat heeseung hari ini,pembantu yang lainpun ikut heran

"S-siapa?"heeseung mengangkat sebelah alisnya

"Siapa apanya?"tanya heeseung balik

"Kamu siapa?kamu bukan heeseung!"Jay berdiri menjauh sedangkan heeseung menatapnya heran

"Maksud Lo apaan sih?! Gw heeseung dan gw satu satunya heeseung di sini gak ada heeseung yang lain"ujarnya sambil meyakinkan Jay dia berdiri mendekati Jay tapi Jay mundur dan berlari menuju tangga

"Jay park!!"teriak heeseung Jay berhenti menatap heeseung kembali dan berjalan mendekati heeseung

"Kalian semua tinggalin ruangan ini sekarang! Tanpa satu orang pun yang tersisa!"para pembantu yang lain meninggalkan dapur mereka memilih pergi ke rumah pembantu di belakang rumah besar ini

"Kamu siapa?!"tanya Jay meninggikan nadanya

"Siapa yang nyuruh Lo ninggiin nada waktu ngomong sama gw?!"Jay merubah ekspresinya menjadi lega

"Kamu heeseung yang aku kenal"ujarnya lalu kembali duduk di meja makan dan melanjutkan sarapannya

"Jay park berdiri di depan gw sekarang!!"Jay berdiri di depan heeseung dengan mulut yang sibuk mengunyah makanannya

Pipi gembung bibir maju beberapa centi mata bulat yang menatapnya polos, sangat lucu heeseung merasa Jay mulai mempermainkannya

Dengan cepat dia menggelengkan kepala menatap Jay sengit

"Maksud Lo apa?"Jay menggeleng membuat rambut ikut bergoyang,oh astaga heeseung tak kuat

"Aku pikir kamu bukan heeseung, heeseung yang aku kenal selalu membentak dan kasar,tapi sejak tadi itu semua berubah membuat aku sedikit takut,takut jika kamu bukan heeseung yang sesungguhnya dan takut heeseung yang sesungguhnya memergoki aku yang sedang di peluk heeseung palsu"

Perasaan heeseung sedikit terluka saat mendengar ucapan jujur dari Jay, sekasar itukah dirinya?setakut itukah Jay padanya? sebesar itu kah kesalahannya?

Jay memeluk heeseung

"Kakak tidak perlu seperti itu,kalau kakak seperti itu hanya akan membuat ku takut dan...Dann..."Jay tak melanjutkan ucapanya

"Dan apa?"tanya heeseung penasaran

"Dan i-itu tidak baik buat jantung aku yang berdetak 2 kali,bukan!,4 kali lebih cepat"ujarnya polos

Heeseung tahan dirimu, ini bukan sifatmu yang sebenarnya, kendalikan dirimu Lee heeseung,sialnya heeseung tak bisa mengendalikan dirinya, heeseung membalas pelukan Jay dan mengecupi  rambut Jay berkali-kali

"Kak heeseung??"panggil Jay pelan

"Maaf Jay,maaf Karna gw terlalu kasar sama Lo"tubuh Jay menegang

"Kak it-"

"Sstt dengerin gw,maafin gw,gw bakal ngerubah sikap gw sama Lo mulai dari sekarang,Lo mau maafin gw?"Jay mengangguk

"Jay maafin kak heeseung"

"Thanks"heeseung mempererat pelukannya

"Tapi...kenapa kakak seperti ini? Apa kakak suka Jay?" Tanya Jay pelan sambil menatap mata heeseung, heeseung ragu akan perasaannya

"Kalau kakak merubah sikap pada Jay lalu bagai mana dengan baju yang Jay kotori sebulan yang lalu? bukankah semua yang Jay lakukan belum cukup?ayo kita melakukannya sampai baju kakak berhasil Jay tebus"Jay menarik heeseung menuju kamar heeseung tak menolak ataupun setuju

Dia sungguh merasa bersalah sekarang,dulu dia mengatai Jay habis habisan,mengatai Jay pelacur dan tak akan sanggup mengganti bajunya bahkan dengan cara Jay jual diri,Jay tidak serendah itu disini heeseung lah yang rendah dan tidak ada harganya,Jay bukanlah pelacur Karna heeseung yang pertama membobolnya

Sesampainya di kamar Jay langsung membuka seluruh pakaiannya memperlihatkan tubuh polosnya tanpa sehelai benangpun

Heeseung tak bereaksi,Jay menatap selangkangan heeseung yang tidak menggembung itu,Jay mencoba membuka kacing baju heeseung sampai terlepas,tapi dia hanya diam menatap sendu wajah Jay

Heeseung berjalan menuju kasur dan diikuti oleh jaydia mengambil selimut dan melilitnya di tubuh Jay membuat Jay tenggelam di selimut tebal itu,lalu heeseung menggendong Jay menuju balkon dan mendudukkannya di pangkuan heeseung

"Jay"

"Heumm?"

"Pasti sakit banget kan?"tanya heeseung membuat Jay tak mengerti

"Sakit banget pasti di Katain pelacur,sakit banget pasti Karna di Katain gak ada harganya bahkan untuk sepotong baju yang bisa di beli lagi atau di cuci kalau kotor"heeseung menyentuh dada Jay

"Bilang sama gw kalau itu sakit dan Lo bebas pukul gw"Jay menitikkan air matanya lalu mengangguk

"S-sakit hiks sakit banget" Jay menggigit bibirnya agar tangisnya tidak terdengar heeseung,dia gak suka kalau Jay nangis

"Nangis aja,keluarin semuanya gw ga akan marah"saat itu juga tangis Jay  pecah dan heeseung menariknya ke dalam pelukannya dengan mengucapkan beribu maaf

Tbc

SLUT (HEEJAY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang