Heeseung berhasil menyelesaikan studinya dan ini hari wisudanya dia tampil dengan menawan menggunakan toganya rambut yang tertata rapi dan wangi parfum yang semerbak
Semua pasangan mata menatap padanya membuat kekasih tercintanya merasa panas pada pagi hari yang sejuk ini,dia pun berusaha meyakinkan kekasihnya dia tidak tertarik dengan orang selain dirinya
Tapi sialnya beberapa adik tingkat dan alumni perempuan yang hadir memberikannya bunga bahkan coklat,dia antara takut dan tak enak,takutnya nanti Jay marah tapi dia juga tak enak untuk menolak
Jay datang tidak sendiri dia datang bersama orang tua heeseung yang sedari tadi menahan tawanya saat melihat heeseung yang pusing Karna Jay tak mau di ajak bicara
Bunga dan kado kado yang Jay bawa untuk heeseung sudah tiba di tanah membuat heeseung dengan cepat mengambilnya
"Sayang jangan gitu lah,kakak gak enak nolak pemberian mereka"
"Yaudah terima aja! Aku kan gak larang!"ujarnya ngegas
"Kamunya jangan marah"
"Siapa juga yang marah!"Jay pun pergi menghampiri orang tua heeseung
"Sayang aelah!babe jangan marah oke oke aku gak bakal terima buket dari mereka"
"Terima aja! Kasian mereka udah capek capek beli uangnya udah kebuang masa gak di terima" heeseung hendak mengejar tapi 4 adik tingkat datang menghampirinya heeseung menatap Jay sekilas
"Apa liat liat!!"ujarnya sewot
"Kakak selamat yaa,ini bunga dari kita di ingat terus yaa kakak ganteng"mereka pun memberikan bunga itu pada heeseung
"Eh maaf bukanya apa tapi kasian istri saya marah,kalian bisa kasih ke yang lain aja, sekali lagi maaf"
"Oh kakak udah punya istri ?yang mana?"
"Itu yang lagi manyun disana cantik banget kan? Saya harus jaga perasaan istri saya terlebih dia sedang hamil sekarang"Jay tak bisa menyembunyikan rona wajahnya kterlebih mendengar bohongan dari heeseung yang mengatakan kalau dirinya hamil
"O-oh iya cantik,guys kasih ke istri kakaknya aja deh,dia lucu"mereka pun berlari ke arah Jay
"Permisi kakak ini dari kita selamat atas kehamilannya yaa semoga anaknya sehat dan lucu kayak kakaknya"tanpa permisi salah satu dari mereka menyentuh perutnya lalu memberikan bunganya dan pergi begitu saja
"Ekhm di elus gak tuh perutnya"sindir heeseung
"Apa?!! Gak senang?! Ini nih ambil aja bunganya aku gak mau,aku mau pulang aja"
"Sayang please,jangan kayak gini maafin kakak hmm?kamu mau apa?abis acara bakal kakak beliin"
"Aku pengen makan hot pot yang ekstra pedas,boleh ya .."heeseung menarik pinggang Jay
"Jangan yaa.. yang lain aja kamu kan gak bisa makan pedas nanti perutnya sakit gimana"
"Tapi......ini kan.....ahh udah lah"
"Sayang~"
"Iya iya eskrim aja"ujarnya judes
"Nanti di beli 2 sama coklat,mau?"Jay hanya mengangguk dan menyandarkan kepalanya di dada heeseung
"Kakak pusing"
"Itu Karna kamu sering begadang,vitaminya pasti jarang diminum kan?minum air putihnya juga kurang, makannya juga ramyeon Mulu"
"Hungg..."
"Yaudah bentar lagi acaranya siap,kamu sama mama papa dulu sana,atau mau ikut kakak?"Jay melihat orang tua heeseung sibuk berbincang dengan temanya
"Ikut kakak aja"
"Yaudah"heeseung menggandeng tangan Jay dan membawanya berkumpul dengan temannya
...
Selesai acara mereka gak jadi beli eskrim dan langsung pulang Karna Jay benar benar tak enak badan,dari tadi mengeluh pusing dan mual membuat mereka khawatir
"Heeseung mama papa mau bicara bisa keluar sebentar?"saat ini Jay sedang istirahat, heeseung pun mengikuti orang tuanya yang berjalan menuju dapur
"Kenapa ma?pa?"
"Selama 3 tahun belakangan ini kamu udah berapa kali nyentuh Jay?"heeseung kaget
"Gak usah kaget,kami udah tau dari awal semuanya tanpa sisa,jadi?"
"3 bulan terakhir ini sering pa"
"Kamu keluarnya didalam?"heeseung mengangguk
"Kalau Jay hamil kamu bakal ngapain?"
"Jay hamil?gak mungkin kan dia kan-"
"Kenapa gak mungkin? Walaupun dia cowok dia juga bisa hamil,mama kamu juga hamil kamu ngelahirin kamu,jadi apa yang mustahil? Kamu juga keluarnya di dalam"heeseung menatap meja makan dengan tatapan kosong
"Heeseung,jika memang Jay hamil kamu harus tanggung jawab,jangan cuma mau dapat senangnya doang, bagaimanapun kamu tetap tanggung jawab heeseung,Jay udah dari kecil mendapatkan kesulitan hidup sampai dia ketemu sama kamu,kamu merenggut segalanya,kamu merenggut mahkotanya heeseung,jika kamu gak mau tanggung jawab kami akan membawanya ke Berlin dan kamu gak boleh menemui dia sekalipun"ujar papanya lalu papa heeseung pergi dari sana untuk melihat keadaan Jay sekalian menelpon dokter
"Mama setuju sama papa kamu hee,kamu sayang ?"heeseung mengangguk
"Kamu cinta dia?" Lagi lagi mengangguk
"Kamu tega gak liat dia menderita dan kesakitan sendiri?"heeseung menggeleng
"Kamu tega dia mengasuh anaknya sendiri?mencari biaya hidup sendiri? menyekolahkan anaknya? dan melindungi anaknya dari dunia yang sangat kejam ini?"
"Heeseung bakal tanggung jawab, heeseung bakal lindungin dia heeseung gak bakal ngebiarin dia melakukan itu sendiri gak akan pernah selagi ada heeseung di sampingnya,dia kehidupan heeseung dia cinta heeseung dan dia sedang hamil anak heeseung, heeseung yang ngehancurin dia dan heeseung akan bertanggung jawab akan itu, heeseung bakal nikahin dia"jawab heeseung panjang lebar dengan tegas
"Mama bangga sama kamu hee,sana temui dia,kita tunggu dokter biar pasti dulu,mama pegang kata kata kamu"heeseung mengangguk dan berjalan ke kamarnya
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
SLUT (HEEJAY)
Teen Fiction"Maaf kak aku gak sengaja hikss,turunin aku hiks aku mau pulang aku ga suka disini hiks" "Lo ga akan bisa pulang sebelum Lo muasin gw"