Dokter yang baru saja datang langsung mengecek keadaan Jay
"Bagaimana?dia tak apa?apa ada masalah serius?"tanya mama heeseung
"saya ucapkan selamat terlebih dahulu anggota keluarga Lee akan bertambah satu lagi"Jay tak percaya benarkah dia hamil?dia pun menatap heeseung takut jika heeseung tak mau bertanggung jawab takut heeseung tak mau mengakui ini anaknya takut nanti jika heeseung menyuruhnya pergi jauh dari hidup heeseung yang sempurna
"dia hanya kelelahan kurang tidur dan kurang makan makanan yang sehat, saya akan memberikan vitamin dan obat penambah nafsu makan yang bisa di tebus di apotik"
"Sudah berapa lama dok?"
"Baru 2 Minggu,saya sarankan si ibu jangan terlalu banyak pikiran dan melakukan pekerjaan yang berat banyak istirahat,kalau begitu saya permisi"orang tua heeseung mengantarkan dokter tersebut keluar
"Kak,maaf"heeseung menoleh saan hedak membuka mulutnya tapi Jay langsung menyela
"Kakak ga suka ya aku hamil?kalau kakak nyuruh aku buat gugurin maaf aku gak bisa,kakak boleh buang aku kakak boleh gak ngakuin ini anak kakak aku gak akan marah aku akan pergi jauh dari kakak,tapi buat gugurin aku gak bisa ini darah daging aku dia anak aku,kakak gak perlu tebus obatnya"heeseung menghela nafas lelah
Apa emang begini jalan pikiran orang hamil? negatif Mulu heran
"Kakak terimakasih untuk 4 tahunnya, terimakasih udah jadi bagian dari hidup aku terimakasih atas momen dan cinta yang kakak kasih hiks,j-jay bakal pergi kok"Jay berdiri dari kasur dan berjalan menuju lemari tapi sialnya dia mual
Hoekk hoekkk
Jay berlari ke kamar mandi di ikuti heeseung Jay berjongkok pada kloset dan memuntahkan cairan bening, heeseung senantiasa mengusap tengkuknya
"Hiks hoekk,capek..."dia terduduk di lantai kamar mandi
"Sudah? Masih mual?"Jay mengangguk
Heeseung menampung air bersih dengan tangannya lalu mengusap lembut bibir Jay setelah itu dia pun menggendongnya dan merebahkannya kembali ke kasur
"Kakak buat teh hangat dulu ya bentar,kalau mual panggil kakak aja biar kakak bantuin ke kamar mandinya"Jay mengangguk lemah sambil memejamkan matanya
Heeseung kembali dengan secangkir teh hangat dan tak melihat Jay di kamar dia langsung mencarinya di toilet tak ada?kemana dia? Heeseung mengitari setiap sudut kamar tapu tak menemukan Jay dia membuka lemari 3 pasang baju Jay hilang dengan cepat dia berlari turun ke bawah dan memanggil orang tuanya
"Maa!! Paa!! Ada yang liat Jay gak?!"orang tua heeseung keluar dari kamar mereka
"Enggak papa di kamar sejak tadi,mama juga"
"aishhh sial"heeseung bergegas berlari ke luar rumah menyusuri jalan yang mukin Jay tempuh, heeseung rasa Jay belum jauh Karna dia membuat teh tidak memakan waktu 10 menit hampir dekat persimpangan heeseung melihat Jay yang berjongkok sambil memegang perutnya dia pun langsung menghampirinya
"Kamu bikin kakak khawatir tau gak sih!?"ujar heeseung tak sengaja menaikan nadanya membuat Jay tersentak kaget
"K-kakak...hiks m-maaf hiks Jay pusing hiks,hoekkk..ukhuk ukhuk"Jay memukul dadanya
"Ayo pulang"Jay menggeleng
"Jay park ayo pulang!"
"Kamu denger kakak gak?"Jay mengangguk
"Kamu kenapa sih?! Kenapa kamu susah di atur sekarang?"Jay hanya menunduk menetralkan rasa mualnya
Heeseung menghela nafas lalu menggendong Jay dan membawanya pulang, heeseung langsung membawa Jay ke kamar dan mengabaikan pertanyaan dari orang tuanya
"Bilang sama kakak kamu kenapa? Kenapa kamu udah ga dengerin apa kata kakak lagi? Hmm? Apa kakak harus berubah kasar lagi biar kamu dengerin kakak?"Jay menggeleng
"J-jangan hiks maaf, j-jay cuma takut dengar jawaban kakak hiks Jay takut kakak nolak Jay sama anak Jay hiks Jay enggak sanggup dengernya hiks"untuk kesekian kalinya heeseung menghela nafas panjang,dia pun berjongkok dan memegang pinggang Jay
"Siapa yang nolak kamu? Kakak gak ada nolak kamu,malahan kakak senang Karna kakak bakalan jadi seorang ayah,kakak juga gak bakalan nyuruh kamu gugurin dia,kakak gak bakal buang kamu,dia juga anak kakak kalo gak ada kakak gimana mau jadi? Benar kan? Kakak gak bakal ngebiarin kamu pergi jauh dari kakak,kakak gak bisa tanpa kamu Jay,besoknya dengerin kakak dulu baru ambil keputusan,jangan kayak gini kamu gak tau gimana khawatirnya kakak?jangan pergi lagi ya? tetap di sini sama kakak sampai dia lahir dan kita menua bersama,jangan tinggalin kakak Jay kakak sayang kamu sayang banget malah"heeseung mengusap perut Jay yang masih datar
"Hai baby ini Daddy, Daddy gak tau kamu cewek atau cowok tapi yang penting kamu harus selalu sehat ya.. jangan nyusahin mommy kasian mommy harus menjaga kamu sambil kuliah nanti mommy drop,kalau apa apa minta ke Daddy aja ya.. Daddy kasih duit terus beli sendiri"Jay memukul pundak heeseung pelan dia terkekeh sambil terisak
"Gitu dong senyum, tunggu di sini kakak buatin teh hangat lagi,jangan kemana mana tunggu kakak disini"Jay menahan heeseung
"Kakak disini aja sama Jay,Jay ga perlu teh hangat, yang ini juga gak papa kok,ayo tiduran disini"Jay menepuk sisi kosong di sebelahnya heeseung pun langsung merebahkan tubuhnya
"Kakak boleh usap perut Jay?"heeseung langsung mengangkat baju Jay dan memasukkan tangannya lalu mengusap lembut perut Jay tanpa penghalang
Tbc
Jay nya dah Tekdung
Sebenarnya gw ga mau bikin Jay tekdung tapi kalo gini lebih berasa
Ehehehe
KAMU SEDANG MEMBACA
SLUT (HEEJAY)
Teenfikce"Maaf kak aku gak sengaja hikss,turunin aku hiks aku mau pulang aku ga suka disini hiks" "Lo ga akan bisa pulang sebelum Lo muasin gw"