Centoottanta

4 0 0
                                    

Memang bukan kehadiran jayden di ruangan kekuasaannya ini yang membuat kening dirga berkerut , serta wajahnya yang menampakkan ekspresi heran dan terkejut selama hampir tiga menit lamanya ini , melainkan dua paperbag putih berukuran besar yang diletakkan begitu saja oleh sepupunya yang berstatus sebagai dosen ini .

Satu persatu pertanyaan mulai bermunculan dan memenuhi di kepala si pimpinan tertinggi perusahaan The HM Group ini , dirga menatap salah satu sepupunya ini dengan tatapan bingung yang teramat jelas , sementara itu , jayden yang mendatangi perusahaan yang dipimpin sepupunya disiang hari ini menatap sepupunya ini dengan tatapan yang bercampur aduk .

" jadi , cewek mana yang sukses bikin lo ngelepasin julukan " the hottest single – man lo bro ? " karena rasa penasarannya semakin kuat , dirga akhirnya memutuskan untuk bertanya langsung pada sepupunya yang berprofesi sebagai dosen di jurusan ilmu kimia di universitas IERU ini

" temen sekolah SMP gua dulu ga " jawaban singkat yang dilontarkan jayden memang terdengar kalem dan santai , tapi nyatanya mampu membuat dirga semakin melongo , tentu saja laki – laki ini tidak menyangka akan mendengar jawaban seperti ini , tapi beberapa detik kemudian , laki – laki ini menggelengkan kepalanya seakan tahu alasan dibalik kenapa jayden menyandang status single

" lo nyimpen rasa sama dia udah dari SMP ? terus , sekarang lo masih nungguin dia gitu ? berapa lama sih lo nungguin dia ? jadi penasaran gua " dirga beranjak dari duduknya dan mengajak jayden untuk duduk sejenak di sofa yang berdekatan dengan jendela besar yang menampilkan pemandangan sederetan panjang gedung pencakar langit jakarta ini

" gua nungguin dia tuh dari SMP ga , terus dia kuliah S1 sampai S3 di belanda , terus ngajar di leiden lima tahun , ya lo bayangin aja gua nungguin dia berapa lama " tukas jayden sambil menyeruput red eye coffee yang memang sudah disediakan dirga untuk mereka berdua . si dosen ini menempatkan dirinya berhadapan dengan dirga yang masih saja menatapnya dengan tatapan penasaran

" gila sih lo nungguin calon bini lo segitu lama , sampe dua puluh tahun lebih , terus kok lo bisa tiba – tiba ngegelar lamaran ? calon bini lo kan di belanda " sambil menyandarkan punggungnya pada sofa bertipe lawson ini , dirga bertanya , mengingat mereka tidak bersekolah dan berkuliah ditempat yang sama , membuat dirga lebih penasaran daripada kelvin dan sidra

Lagi – lagi dengan nada penasaran yang masih terdengar jelas , dirga kembali bertanya banyak pada sepupunya ini , sementara itu ketika si dosen ini mendapati sepupunya bertanya seperti ini , jayden tampak tidak terkejut sedikitpun , kendatipun tahu kalau acara lamarannya ini memang membuat semua sepupunya terkejut .

Karenanya dia tidak merasa heran kalau beberapa sepupunya , termasuk dirga sukses dibuat terkejut ketika dirinya mengatakan kalau minggu depan dia akan menggelar acara lamaran , bahkan danar dan kaindra sampai terbatuk – batuk . dirinya memang merahasiakan kehidupan pribadinya dari orang luar , termasuk para sepupunya

" seminggu kemaren tuh dia ngisi seminar kimia dia kampus gua , cuma satu minggu , makanya , waktu dia beres ngisi seminar hari kelima , gua nanya dia balik ke belanda hari apa , dia bilang baliknya hari minggu , daripada gua tunda yang akhirnya bikin gua mesti nunggu lama lagi , ya besoknya gua datengin aja rumahnya sama ortu gua buat ngelamar dia didepan ortunya langsung "

Jawaban jayden yang dibalut dengan nada kalem ini nyatanya mampu membuat dirga menggelengkan kepalanya dengan ekspresi takjub . CEO perushaaan The HM Group ini sama sekali tidak percaya kalau sepupunya yang terkenal introvert ini rupanya mampu melamar calon istrinya langsung didepan orangtua si perempuan itu .

" terus , lo dateng kesini cuma mau ngasih undangan aja ? atau gimana ? " tanya dirga yang entah kenapa yakin kalau tujuan jayden mendatangi kantornya ini bukan sekedar untuk memberikan undangan lamaran dan pernikahan , tapi dia juga tidak tahu tujuan lain jayden datang ke kantornya ini .

Sementara itu , berbeda dengan dirga yang tampak penasaran dengan tujuan si sepupu , jayden justru takjub saat mendengar pertanyaan dirga yang barusan ini . si dosen kimia ini pun terkekeh pelan , dalam hatinya salut dengan ketajaman insting dirga , tidak heran kalau salah satu sepupunya yang lebih tua daripada dia ini bisa menjabat sebagai CEO di perusahaan sebesar The HM Group ini .

" kuat juga insting lo ga , gua kesini tuh sekalian mau minta lo bantu bikinin gambar denah rumah baru gua ini pake komputer lo " nyatanya tidak jauh berbeda dengan kaindra dan juga danar , jayden juga meminta tolong dirga agar bisa membuatkan denah rumah untuk membangun rumah yang nantinya akan dia tempati bersama elisei setelah mereka menikah

" emang lo udah nemu tanah kosong ? atau mau renovasi rumah ? " sembari membuka fitur pain 3D yang ada di laptopnya ini , dirga bertanya pada sepupunya yang masih berada di ruangan kekuasaannya ini , sembari menggelengkan kepalanya , jayden langsung menjawab pertanyaan sepupunya ini

" gua emang ada beli tanah kosong di kawasan kemang dua tahun kemaren , jadi daripada gua renovasi rumah orang , mending gua bangun rumah sendiri , kalo tenggat waktunya delapan bulan , kira – kira bisa gak ga ? " dengan ragu – ragu jayden bertanya pada sepupunya ini , meskipun menurut hitung – hitungan pribadinya ini dan denah yang dia gambar di kertas HVS ini , waktu delapan bulan seharusnya cukup , tapi tidak tahu kalau menurut dirga

" tergantung konsepnya sih , kalo semi minimalis atau industrialis , atau urban itu sih setengah tahun bisa selesai " sahut dirga sambil memperhatikan gambar denah rumah yang jayden gambar dengan pensil ini , diam – diam jayden merasa lega setelah mendengar jawaban yang terlontar dari mulut sepupunya ini , dosen ini merasa lega bukan karena perhitungan pribadinya yang tepat , tapi karena dia bisa mempercayai sepupunya ini .

Hanya berselang lima belas menit sejak dirga mulai memindahkan gambar denah rumah itu dari kertas HVS milik jayden ke laptopnya , sepupunya ini segera saja berpamitan untuk segera pulang kerumah , mengingat dirinya sudah menghabiskan waktu nyaris setengah jam berada disini .


Io Per Me , Tu Per TeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang