Centonovantotto

6 0 0
                                    

Bertepatan dengan arloji keduanya yang menunjukkan angka delapan pagi , mobil Lincoln Nautilus milik dirga sudah terparkir di basement khusus bandara internasional Soekarno – Hatta ini . begitu dirga menyelesaikan urusan membayar sewa mobil mereka ini untuk dua minggu lamanya , sembari menyeret koper ukuran 28" berwarna silver ini menuju bangunan utama bandara , atau lebih tepatnya menuju area keberangkatan .

Dua detik setelah keduanya menunjukkan e – ticket di ponsel masing – masing , baik natasha maupun dirga kembali berjalan dan memasuki area utama bandara ini . kurang dari setengah jam , mereka berdua sudah selesai check – in dan menaruh koper mereka diatas belt – conveyor yang berada di sebelah kiri staf check – in pesawat Garuda Indonesia ini .

" beli apa ya enaknya yang ? soalnya panggilan boarding masih setengah jam lagi " seiringan dengan keduanya melangkah melewati sederetan panjang restoran , toko dan kafe untuk menuju ruang tunggu A1 , dirga bertanya sembari mengeratkan genggaman tangannya pada tangan istrinya ini

" pastry aja kali yang , biar makannya gak berantakan yang , lumayan buat duduk setengah jam nunggu panggilan boarding " kendati keduanya sudah sarapan dari rumah , tapi mereka berdua tetap saja memutuskan untuk membeli makanan , seperti biasa , laki – laki ini mengangguk setuju dengan pilihan istrinya ini .

Tanpa bertanya apa – apa lagi , masih dengan tangan kanannya yang menggenggam tangan kiri natasha , keduanya segera berjalan menuju toko roti dan pastry yang ada didekat dengan ruang tunggu A1 . dari sekian banyak pilihan roti dan pastry yang dijual , natasha membeli roti isi daging keju , satu pastry cokelat dan satu hot chocolate , dirga membeli roti sosis , satu blue – berry danish dan hot frappe coffee .

Setelah membayar belanjaan mereka ini , keduanya segera saja pergi dari toko roti dan pastry ini , sigap dirga meraih tangan natasha , seiringan dengan keduanya berjalan menuju ruang tunggu A1 yang ada disebelah toko roti ini . baik dirga maupun natasha sama – sama segera menyantap makanan dan minuman masing – masing sambil menunggu panggilan boarding .

" attention , flight SV298 to Athens is now boarding , would all passengers please pass on to gate A1 , thank you " hanya berselang setengah menit setelah mereka menghabiskan makanan dan minuman masing – masing , panggilan boarding segera terdengar dari dua speaker yang terpasang di plafon

Begitu menunjukkan flight – itinerary pada petugas sekuriti keduanya kembali melanjutkan langkah kaki mereka menyusuri boarding bridge untuk menuju pesawat . semakin langkah kaki mereka mendekat kearah pesawat , suara mesin pesawat semakin terdengar . lagi – lagi , dirga memilih tempat duduk yang berada di area first – suite . begitu semua penumpang sudah duduk dikursi masing – masing , pesawat ini segera bergerak mundur .

Tepat ketika arloji keduanya menunjukkan angka sepuluh pagi , pesawat Saudia Airlines ini segera saja take – off dan meninggalkan bandara internasional Soekarno – Hatta ini dan menuju jeddah untuk transit selama dua jam lamanya . menurut tiket yang dibeli , penerbangan dari jakarta ke jeddah ini akan memakan waktu selama 9 jam 45 menit .

Tiga puluh menit setelah pesawat ini memasuki mode " cruising " , beberapa pramugari dan pramugara segera saja membagikan makanan dan minuman untuk semua penumpang . mendapati ada salah satu pramugari yang akan membagikan makanan , mereka berdua pun dengan sigap membenahi posisi duduk masing – masing .

Hanya berselang dua detik begitu si pramugari berparas arab itu berlalu di sebelah dirga , natasha dengan dengan hati – hati membuka kertas alumunium foil ini kedua netra natasha seketika berbinar ketika mendapati menu makan siangnya ialah beef and cheese sandwich , veggie salad , beberapa potong buah segar seperti melon , semangka , apel dan anggur , lalu ada teh panas dan juga air mineral .

Tanpa menunggu lebih lama lagi , natasha segera saja menyantap makan siangnya ini sembari menonton film . saking terlalu fokus menonton film yang dia tonton ini , natasha tanpa sadar sudah menghabiskan setangkup beef and cheese sandwich , kini si calon mama ini memakan salad sayur dengan olive oil dan sari lemon sebagai sausnya .

Bersamaan dengan pesawat Saudia Airlines SV298 ini memasuki wilayah langit negara arab saudi . tepatnya di kota jeddah , pemberitahuan pendaratan transit terdengar di dari speaker yang ada di bawah kabin bagasi pesawat , pemandangan bandara internasional King Abdul Aziz yang ada di jeddah ini pun segera menyapa kedua netra mereka . menyentuhkan kesepuluh rodanya pada permukaan landasan pacu bandara arab saudi ini .

" keluar dulu ayo yang , jalan – jalan dulu kita , masih ada satu setengah jam disini " sembari dirinya beranjak dari duduknya , laki – laki ini mengajak istrinya untuk berjalan – jalan didalam bandara ini . mengingat mereka akan transit disini selama dua jam dan melihat beberapa penumpang menyempatkan diri untuk keluar sejenak , natasha pun mengangguk setuju dan beranjak juga dari kursinya .

Ketika mereka baru saja memasuki bagian dalam bandara ini , netra keduanya sudah disuguhi pemandangan yang bisa dikatakan langka untuk mereka ini , belum ada setengah jam mereka melihat – lihat , disaat dirga sibuk melihat berbagai macam oleh – oleh khas arab , natasha malah sibuk melihat berbagai buku yang dijual di toko buku di bandara jeddah ini .

Disaat dirinya sedang mengambil buku yang berjudul The Story of the lost little Girl " karya Claire Hatchett , tiba – tiba , tanpa sengaja natasha melihat lima buah buku novel karya pengarang favoritnya yang dia cari selama beberapa bulan belakangan ini . natasha segera mengembalikan buku yang baru saja dia ambil ini dan meraih buku yang berjudul A cup of hot chocolate + a wooden bench + a breezing wind " karya Clara Johnson .

" serius banget yang bacanya , beli aja kali yang bukunya " saking terlalu serius membaca sinopsis buku bersampul hard–cover ini , natasha hampir menjatuhkan buku setebal seratus halaman ini kelantai saat mendengar suara suaminya dari belakang .

Perempuan ini menggelengkan kepalanya dan mengembalikan buku itu . meski dia memang ingin membeli buku ini , tapi mengingat harganya yang cukup mahal kalau dikonversikan ke rupiah , mendapati istrinya menggelengkan kepala , dirga sigap mengambil kelima buku karangan Clara Johnson ini dan membawanya ke kasir .

" kok dibeli sih yang ? harganya kan mahal " tutur natasha ketika melihat dirga mengambil kelima buku yang memiliki hard–cover dan berjalan menuju kasir .

Ditengah – tengah keduanya melangkah menuju kasir , mendadak dirga melihat ada beberapa buku yang berkaitan dengan bisnis , seakan – akan tidak peduli dengan berapa banyak uangnya yang akan keluar untuk membayar buku – buku ini , laki – laki ini tetap saja membeli kelima buku itu , baik dirga maupun natasha kembali melangkahkan kakinya menuju kasir yang memang tidak jauh dari sana .

Perbedaan bahasa nyatanya bukan masalah besar bagi dirga , bermodalkan bahasa inggris yang sangat fasih , laki – laki berhasil membayar semua kesepuluh buku yang dia ambil dengan salah satu kartu kreditnya . kurang dari satu jam , keduanya sudah kembali berjalan menuju pesawat dan duduk di kursi mereka yang ada di area first – suite ini .


Io Per Me , Tu Per TeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang