Centosettantasette

6 0 0
                                    

Suara deringan ponsel yang berada diatas headboard ranjang membuat tidur si pemilik sedikit terganggu , dengan setengah terpaksa , dirga menggerakkan salah satu tangannya untuk meraih benda tipis itu , tidak sampai satu menit , benda tipis ini berhenti berdering . kedua netra dirga perlahan terbuka dan melihat kearah jam dinding . meski samar , laki – laki ini bisa melihat kalau saat ini sudah jam setengah tujuh pagi .

Alih – alih langsung beranjak bangun , laki – laki ini memutuskan untuk memeriksa ponselnya untuk tahu apakah ada pesan atau email yang masuk ke ponselnya , setelahnya dirga memutuskan untuk melanjutkan tidurnya sejenak sebelum benar – benar bangun , membersihkan diri dan bersiap – siap .

Beberapa menit kemudian , dirga pun akhirnya beranjak dari atas ranjang , sebelum dirinya benar – benar pergi ke kamar mandi , laki – laki ini lebih dulu mengisi ulang baterai ponsel dan juga power – banknya. tidak lama kemudian , terdengar suara guyuran air dari rainfall ceiling shower . seorang dirga tentu saja tidak butuh waktu lama untuk membersihkan diri .

Selagi pimpinan perusahaan The HM Group ini membersihkan diri , natasha sudah berada di dapur dan disibukkan dengan urusan memasak sarapan pagi untuk dirinya dan dirga , kurang dari satu jam , dua piring nasi goreng sosis ,secangkir black americano coffee untuk dirga dan juga segelas susu hamil . akhirnya setelah selama tiga minggu perutnya didera rasa mual yang sangat parah ,

Meski intensitas mualnya juga perlahan – lahan berkurang , tapi natasha belum bisa menelan nasi atau makanan berat dalam jumlah banyak , bahkan dia yakin kalau dia hanya akan sanggup menelan delapan sampai sepuluh sendok nasi goreng saja saking perutnya masih didera rasa mual .

Tidak lama kemudian , si pimpinan perusahaan The HM Group ini sudah selesai mandi dan keluar dari kamar mandi dengan pinggang bagian bawah berbalut handuk . bersamaan dengan keluarnya dirga dari kamar mandi , wangi orange blood dan red ginger dari sabun dan sampo yang dipakai dirga ini menyebar ke seluruh bagian kamar utama ini , mulai dari area tidur sampai area inti

Bersamaan dengan dirinya yang baru saja akan memakai kemejanya , dia mendengar suara pintu dibuka dan ditutup , laki – laki ini tidak perlu mencari tahu siapa yang baru saja memasuki kamar , karena hanya berselang beberapa detik , melalui salah satu pintu lemari yang sudah dia dan prabu pindahkan ke area inti ini , dia bisa melihat istrinya memasuki area inti di kamar utama

" loh kok udah mandi yang ? aku kira masih tidur tadi " tukas natasha ketika mendapati dirga sedang memakai kemejanya , tanpa natasha sadari , dirga mengulas senyum tipis dan membalikkan badannya dan

" abisnya gak ada kamu , kan aku gak bisa tidur jadinya " sahut dirga sambil berjalan kearah area tidur dan membuat perempuan ini keheranan . selagi dia menerka – nerka apa maksud dirga menyusul dirinya hingga ke area tidur dengan kemeja berwarna coklat gelap yang belum terkancing ini dan pengait celana bahan yang juga belum terpasang ini

" tolong pasangin yang , dari tadi aku gak bisa – bisa masangnya " pinta dirga yang sukses membuat natasha mengerutkan keningnya , sedetik kemudian menggelengkan kepalanya ketika tahu maksud ahli asli laki – laki ini sampai menyusul dirinya ke area tidur , bukan dirga namanya kalau membiarkan kesempatan emas sekecil apapun lewat begitu saja didepan matanya .

" bilang aja mau dipasangin yang " seloroh natasha sambil tetap saja mengancingkan satu persatu kancing kemeja berwarna coklat yang sudah dipakai suaminya ini . biarpun dirinya sudah sering melihat tubuh bagian atas milik suaminya ini , natasha tetap saja tidak bisa terbiasa , karena pipinya akan dengan cepat memerah dan terasa panas .

Kekehan dirga keluar ketika selorohan istrinya ini , semakin lama menikah , nyatanya sifat asli natasha bukannya membuat laki – laki ini merasa tersinggung , tapi malah membuat dirga semakin jatuh hati pada perempuannya ini , tanpa dirga tahu , kalau saat ini natasha merasakan kedua pipinya memanas ketika menaikkan restleting pada celana bahan yang dipakai dirga ini .

" udah nih yang " ujar natasha sambil akan berjalan keluar dari area inti kamar utama ini , tapi sebelum sempat dia berhasil melewati suaminya ini , dirga dengan sigap meraih tangannya ini dan mengulurkan sehelai dasi berwarna coklat dengan motif grid tipis berwarna putih

" bantu pasangin dasinya dulu sayang , nanti kita turunnya barengan aja yang , lagian tega kamu biarin aku tidur sendiri " lagi – lagi dirga berkata dan membuat natasha kembali menggelengkan kepalanya , tapi perempuan ini tetap saja memasangkan dasi tersebut dibawah kerah kemeja coklat yang sudah terkancing rapi . meski kedua tangannya terasa bergetar , natasha tetap saja menyimpulkan dasi berbahan satin .

" udah ya dasinya yang " beberapa detik kemudian natasha selesai membuat simpulan rapi pada dasi yang diulurkan dirga tadi . beres dirga mengenakan ikat pinggang dan menyemprotkan parfum di kedua pergelangan tangan juga ceruk lehernya , dengan posisi dirga merangkul pundak natasha , keduanya pun segera saja keluar dari kamar utama ,

Selagi keduanya menuruni satu persatu undakan tangga , hidung dirga segera disambut wangi nasi goreng sosis dan kopi black americano buatan natasha , rasa lapar langsung saja mendera perut laki – laki ini . biarpun sudah sering memakan masakan istrinya , tapi dirga tetap saja merasa takjub karena rasa masakan istrinya sama sekali tidak berubah , justru malah semakin enak dan terasa cocok di lidahnya .

Berbeda dengan dirga yang tampak menyantap nasi goreng tersebut dengan tenang , natasha harus berusaha keras untuk bisa mengunyah dan juga menelan nasi goreng buatannya sendiri ini , tepat setelah menghabiskan separuh nasi gorengnya , natasha menyerah dan memilih untuk menenggak habis susu hamilnya ini .

Dirga yang untuk kesekian kalinya mendapati natasha tidak menghabiskan sarapannya pun meraih piring milik istrinya itu , meski hanya tersisa tiga sendok saja , laki – laki ini tidak berniat menyuruh natasha menghabiskan makanannya , karena dia tahu mual yang sedang dirasakan istrinya ini belum hilang sepenuhnya , hanya berkurang saja , itu pun tetap tidak bisa membuat natasha menghabiskan makanannya .

Sementara itu , natasha yang mendapati piringnya diambil dirga pun menatap laki – laki itu dengan tatapan heran , dirga bukan hanya mengambil piringnya saja , tapi juga memindahkan sisa nasi goreng miliknya tadi keatas piringnya dan memakannya dengan sangat tenang , seperti memakan nasi gorengnya sendiri

" kok diambil yang ? itu kan sisanya aku " dengan nada heran yang terdengar jelas , natasha bertanya , sementara itu dirga terkekeh saja dan menggelengkan kepalanya , dengan nada ringan , si CEO The HM Group ini menyahuti pertanyaan istrinya ini sembari menghabiskan sisa sarapan istrinya ini

" gapapa kali yang makan sisa kamu , gak ada salahnya kok ngabisin makanan istri yang gak habis , justru yang punya kamu keliatan lebih enak yang " sahut dirga sambil menyantap nasi goreng tersebut , perkataan dirga barusan ini membuat natasha menggelengkan kepalanya dan tersenyum tipis . terlepas dari kenyataan kalau dia sudah sering mendengar pujian manis dari dirga , natasha tetap saja merasa belum terbiasa .

Begitu natasha selesai mencuci peralatan makan yang sudah selesai mereka pakai ini , seperti biasanya , dia menemani dirga menuju luar rumah mereka , tepatnya menuju garasi mobil . selagi mereka berdua berjalan menuju ruang tengah pertama dan melewati pintu partisi ruang tamu , sambil dirga merangkul pundak istrinya ini , laki – laki ini segera bertanya mengenai kapan mereka akan kembali ke rumah sakit untuk cek – USG

" kapan kamu cek – usg lagi yang ? " sembari membuka pintu mobil Lincoln Nautilus miliknya , dirga bertanya , si pimpinan The HM Group ini tidak langsung masuk dan menduduki kursi mobilnya , melainkan memeluk perempuan kesayangannya ini dengan sangat erat , seakan tidak ingin ada celah diantara mereka

" minggu pertama bulan depan yang , ini masih minggu kedua , berarti masih dua minggu lagi yang " tukas natasha sambil keduanya sama – sama mengurai pelukan ini dan dirga menganggukkan kepalanya dan segera berpamitan . seperginya mobil dirga dari garasi rumah mereka , natasha pun kembali masuk kedalam rumah untuk kembali berberes rumah , mencuci pakaian dan juga beristirahat .


Io Per Me , Tu Per TeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang