BAB 3

1.3K 136 8
                                    

"Sibuk banget sih" Lian duduk di kursi depan meja nya Salsa.

Sementara salsa hanya melirik ke arah Lian lalu fokus kembali ke laptopnya.

"Kok dilirik doang" ucap Lian dengan Nada Manjanya.

"Pak Maaf ya, saya lagi banyak kerjaan pak" ucap Salsa masih sibuk dengan Laptopnya.

"Yah balik lagi deh, padahal tadi udah pelukan"

"Yang tadi dilupain aja pak"

"Kenapa kamu gak suka peluk aku, padahal dulu kamu suka banget peluk peluk aku, kalau sehari gak peluk pasti ngomel ngomel deh"

"Itu dulu pak, beda dengan Sekarang"

"Gak beda dong kan tetap Aya nya Lian"

"Gak ada lagi Aya pak, sekarang cuma ada Salsa, Aya nya Lian udah mati sejak waktu itu" kini suara Salsa sudah tampak serius.

Raut wajah Lian seketika berubah seakan akan ada kenangan yang terlintas dipikirannya ketika mendengar ucapan Salsa.

"Saya keluar dulu, kalau ada yang cari saya sampaikan kalau saya sedang tidak mau diganggu" Lian beranjak dari hadapan Salsa dan berjalan menuju pintu untuk keluar dari ruangannya.

"Huft, Tarik nafas Sa, hembus kannn. In Hale ex hale... hufttt jangan nangis Sa" ucap Salsa menenangkan dirinya, Hampir saja air yang membendung di pelupuk matanya Lolos begitu saja.

*****

"Hallo Ches, kamu dimana?"

  "lagi di hotel sayang, kenapa"

"Kapan pulang?" 

  "Besok kayaknya, kamu kenapa sih Li, tumben banget"

"Aku butuh kamu"

"Ih,Manja banget, kamu tuh harus mandiri Lian, tumben banget"

"Iya iya, ya udah have fun ya"

  "Iya terimakasih ya, besok aku usahain pulang ya"

  "Hmm"

TUTTttt

Begitulah percakapan mereka sejak awal pernikahan Lian sudah berusaha menjadi Suami yang baik untuk Chesi, Di balik ketegasan dan kemandirian Lian, ia butuh Diperhatikan oleh perempuannya, Tetapi ntah kenapa Chesi selalu menganggap Lian Mandiri sehingga tidak perlu ia perhatikan, Ia lebih baik memperhatikan dirinya sendiri, seperti fashionnya, Liburannya dan teman teman sosialitanya.

Kini Lian bersandar di sofa kamarnya, Matanya tertuju ke Foto pernikahannya dengan ukuran yang cukup besar.

Matanya memang memandangi foto pernikahannya dengan Chesi, tetapi fikirannya tentu saja bukan kesana ada sesosok perempuan yang sejak meninggalkan kantornya tadi selalu mengganggu fikirannya.

Salsa Mandaya Monolog Lian

*****

"Huft akhirnya selesai juga laporan gue, waktunya pulang" Salsa mengemaskan Barang barangnya seketika Matanya tertuju ke figura kecil yang berdiri tegak di atas meja Lian foto Lian bersama istrinya dengan background menara eifel sedang liburan kayaknya.

Romantis Salsa menyunggingkan senyuman lalu meninggalkan ruangan itu.

"Hai hai sekretaris pribadi ni" Goda nadia ketika bertemu salsa di depan Lift.

Orang Ketiga ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang