BAB 18

1.3K 157 8
                                    

"Chesi"
Lian Selesaikan apa yang buat kamu kayak gini, jangan Menghindar. Kalau aku pulang kita harus bicara prihal ini

Begitulah Pesan Yang Lian baca sebelum ia memejamkan matanya untuk istirahat. Dia tidak membalas pesan Chesi. Kebahagian nya malam ini tidak akan ia akhiri sia sia. ia akan simpan sampai kedalam Mimpinya.

Aku cinta kamu Ay.. Ucap Lian lirih.

****

Keesokan Harinya mereka sangat sibuk mengurusi semua persiapan untuk dilakukan Peresmian Kantor Cabang kali ini.

"Pak Lian, selamat ya atas peresmian kantor cabangnya yang ada di bogor" Ucap Pak Robert selaku rekan bisnis Lian

"Terimakasih Pak Robert, semoga Kerja sama kita terjalin terus" jawab Lian

"Pasti pak Lian, saya rasa tidak ada yang tidak mau memperpanjang kerjasama nya dengan Pak Lian, saya tahu betul sepak terjang Pak Lian dalam berbisnis"Puji Pak robert

"Pak Robert bisa saja"

"Oh iya istri pak Lian dimana, biasanya setiap peresmian perusahan bapak selalu didampingi istri"

"Hahaha, kali ini didampingi skretaris aja pak" Jawab Lian santai.

Memang selama ini Lian selalu meminta bahkan memaksa Chesi untuk ikut dengan nya setiap ada acara resmi di perusahaan apalagi acara peresmian begini. memang Lian ingin membrandingkan bahwa pernikahannya sangat harmonis. Tapi Kali ini ia tidak berniat meminta Chesi untuk datang, ia akan menampilkan apa adanya Kondisi Pernikahannya saat ini.

"Iya, sekretaris Pak Lian juga lebih cantik kok dari istri bapak" ucap pak robert pelan seperti berbisik ke arah lian

"Bapak bisa aja,  oh iya silahkan Nimmati hidangannya pak, saya ke yang lain dulu ya pak"

"Mari pak Lian"

Lian berjalan menuju sofa diikuti Salsa dibelakangnya. Sementara yang lain masih riuh dengan kegiatan mereka masing masing.

"Bapak Mau minum Jus?" tanya Salsa

"Gak Sa, saya minum air mineral aja" Lian mengambil Botol air mineral yang ada dimeja depannya

"Kamu mau makan,, makan aja duluan Sa, saya duduk dulu sebentar ternyata capek banget ya, tubuh sama pikiran sama sama capek kayak buat perusahaan baru" Keluh Lian menyandarkan tubuhnya ke sofa dan memejamkan matanya sejenak.

"Saya permisi ambil makan dulu pak" ucap Salsa dijawab anggukan oleh Lian.

Tidak lama kemudian salsa datang dengan 2 piring nasi yang ia bawa ke meja Lian.

"Pak makan dulu ini sudah saya bawa nasi nya" ucap salsa

"Makan aja dulu sa"

"Yahhh padahal saya maunya makan bareng sama Pak Lian" ucap Salsa agak sedikit manja

Lian membuka matanya dan membenarkan posisi duduknya.

"Ya udah ayok kita makan ya" ucap Lian dengan Lembut.

Salsa tersenyum lalu mereka menikmati Makanan itu. Sebenarnya mereka sudah disiapkan Kursi VVVIP untuk Lian Dan Salsa makan, tetapi Lian kelihatan Capek banget untuk berpindah ke meja yang sudah di siapkan. jadi Salsa berinisiatif membawa makanannya ke sofa didekat ruangan Acara peresmian tersebut.

Tidak terasa acara peresmian pun telah selesai. Tamu undangan telah pulang kini diruangan Lian hanya tersisa Salsa, Pak Doni dan Lian sendiri.

"Pak Lian saya permisi langsung pulang ke jakarta ya pak, soalnya istri saya lagi gak enak badan pak" Ucap Pak doni

"Oh iya pak, silahkan biarkan Salsa pulangnya sama saya saja besok pak, masih ada berkas yang harus diurus sebelum di serahkan kepada pimpinan cabang disini"

"Baik pak, saya pamit ya pak, terimakasih, Salsa saya izin pulang dulu ya"

"Iya pak"

"Iya pak, semoga istri bapak cepat sehat ya" ucap Salsa

Kini tinggal Salsa dan Lian didalam Ruangan kerja itu. Lian berpindah posisi duduk kesamping Salsa dan merebahkan kepalanya Di atas paha Salsa lalu memejamkan matanya.

"Pak" ucap Salsa

"biarkan kayak gini dulu ya Sa, aku cuma mau istirahat sebentar saja, pinjam tangannya ya mau recharge energi" Lian mengambil tangan Kanan salsa dan dibawanya ke atas dadanya.

Salsa hanya diam saja, Tanpa ia sadar tangan kirinya mengusap surai rambut Lian.

Saat ini memang berisik sekali isi dalam pikiran Lian, mengenai Perusahan Pusat, perusahan cabangnya, maslaah pernikahannya dan Masalah hubungannya dengan salsa tentunya.

Untung saja Salsa agak melunak kali ini, kalau tidak ia tidak tahu bagaimana kondisi otaknya.

Nyaman kayak gini, padahal sederhana tetapi tidak pernah aku dapat dari istri aku sendiri batin Lian.

***

"Eughhh" Salsa terbangun, ternyata ia ikut tertidur disofa tersebut. masih dilihatnya Lian dengan posisi diawalnya.

"Pak, bangun pak udah mau malam" ucap Salsa membangunkan Lian

"eughh, Salsa aku lama ya tidurnya" tanya Lian sambil melihat Jam

"saya juga ketiduran pak, maaf"

"Kok minta maaf sih, seharusnya aku yang minta maaf, pasti kamu capek jug kan, ya udah ayok kita balik ke hotel istirahat dihotel aja ya"

"Iya pak"

"Jangan panggil pak dong sa, kan udah diluar jam kerja ini"

"maaf pak, eh maksudnya maaf Li"

"Ya udah ayok kita ke hotel" Lian membawa Salsa untuk pergi dari perusahaannya, tangan yang ia pinjam ketika ia tidur tidak sedikitpun dilepaskan oleh Lian, salsa yang menyadari itu hanya membiarkannya saja, untung kantor sudah sepi sehingga tidak ada yang melihat mereka gandengan.

"Ya udah kamu masuk kamar ya, istirahat"

"Iya pak"

"Ya udah masuk gih, kamu masuk aku baru masuk"

"gimana mau masuk pak" Salsa menunjukkan tangannya yang masig digenggam oleh Lian

"Eh iya maaf, hihi" Lian menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Good night Salsa mandaya"

"Good night Lian adijaya"

Keduanya masuk kedalam kamar hotel dengan warna pipi yang merona. Kayak Abg baru pertama jatuh cinta saja.

hii. nih gue Up untuk part ke 4 nya hari ini. untung saja hari libur.

tapi bsok gak janji ya Up lagi. kecuali kalu di bujuk bujuk. hehehe

Jangan lupa koment dan Votenya ya. Terimakasih. Good night author mau tidur dulu ya. hoamm🥱 jangan minta up lagi ya ini yang terakhir untuk hari ini.

Orang Ketiga ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang