BAB 19

1.2K 156 11
                                    

Keesokan harinyaa mereka sudah bersiap untuk pulang ke jakarta karena semua berkas sudah disiapkan dan sudah diserahkan kepada pimpinan Cabang yang sudah terpilih oleh Lian.

Saat ini mereka sedang diperjalanan menuju Jakarta.

"langsung kekontrakan saja ya Sa" ucap Lian

"Loh kenapa, aku kan masuk kerja pak"

"kamu jangan masuk kerja hari ini sa, Libur aja ya kamu kan capek udah kerja di cabang'

"Gak apa pak saya kerja aja ya, sya bosan juga dikontrakan gak tau mau ngapain"

"Ya udah kalau kamu maunya begitu"

****

"Hi Sa, Hai Pak" Sapa Kevin ketika melihat Salsa dan Lian yang baru masuk ke kantor.

"Hai vin, mau kemana Lu" balas Salsa, jangan tanyakan ekspresi Lian yang melihat intraksi antara Salsa dan Kevin.

"Mau sarapan didepan kantor Sa, ayok kita sarapan didepan katanya enak bubur didepan"

"Salsa ayok harus ada dokumen yang kamu kirim, sarapan di ruangan saja sudah saya pesankan" ucap Lian agak ketus

"Baik pak, maaf ya vin gue masuk dulu ya"

"Oh iya sa"

Salsa mengikuti Lian dari belakang.

sesampai di depan ruangan.

"keruangan saya dulu Sa"

"oh iya pak"

Lian dan Salsa pun duduk di sofa didalam ruangan Lian.

Tok tok tok

"Masukk"

"Permisi mau anter sarapan paginya pak" Ucap Ob yang membawa dua mangkuk bubur ayam.

"Iya letakkan disini saja"

Setelah OB tadi merapikan makanan dan telah mengambil dua gelas air minum.

"Ayok sarapan sama aku aja disini" ajak Lian ke salsa

"Oh oke pak" jawab Salsa.

mereka pun menikmati semangkuk bubur ayam dengan hening hanya suara dentingan Sendok yang berbunyi, ntah memang menikmati buburnya atau malah ada yang mengganggu pikiran mereka.

Tring tringg suara Hp Lian memecah keheningan pagi itu. "Chesi is calling".

Lian dan Salsa reflek melihat Layar Hp Lian. lian hanya memencet tombol tolak dan melanjutkan makanannya.

tetapi panggilan Chesi tidak berhenti.

"Angkat aja dulu telponnya pak, mungkin penting" ucap Salsa

"Gak penting, paling minta uang lagi untuk party" ucap Lian

Salsa hanya mengangguk pelan, dan melanjutkan makannya.

"Pak saya pamit keruangan saya dulu ya pak"

Lian mengangguk.

Orang Ketiga ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang